Zaman ini, sudah tidak jarang ditemui strategi promosi yang menggabungkan dua produk atau lebih yang berbeda namun dijadikan satu dalam satu paket promosi. Jenis promosi seperti ini merupakan bentuk dari promosi bertajuk product bundling. Promosi seperti ini juga sering ditawarkan dengan paket hemat atau package deals. Yang biasanya strategi promosi semacam ini muncul pada event-event atau hari besar tertentu seperti promosi bulan Ramadhan, hari Raya, Hari Natal, hari belanja nasional, dan lain sebagainya.
Strategi ini dipercaya mampu menaikkan minat konsumen untuk membeli lebih banyak produk dari brand yang sama. Sehingga diakui dapat meningkatkan penjualan dari produk yang dipromosikan tersebut.
Pengertian Product Bundling
Product bundling adalah salah satu strategi pemasaran yang mengusung cara dimana produk dikelompokkan bersama dari dua atau lebih jenis dalam satu kemasan penjualan. Kemasan tersebut kemudian dipasarkan dengan satu harga. Strategi ini membuat harga akan menjadi lebih ekonomis atau murah dari total harga di tiap kemasan persatuannya. Strategi bundling ini biasanya dilakukan juga kepada setiap produk yang kurang laku atau produk baru yang masih belum dikenal dipasaran. Serta bagi produk yang belum diminati oleh konsumen.
Dengan menggunakan strategi product bundling, dapat membantu suatu perusahaan atau pedagang untuk bisa berbuat banyak dalam mengatur stok produk. Bahkan saat ini hampir setiap merk menggunakan strategi ini dan menawarkan pilihan paket kombo, atau bundle kepada kliennya berdasarkan kebutuhan dan preferensi.
Pelanggan membeli set seperti itu karena mereka membantu mereka menghemat uang dan mencoba produk baru dengan risiko rendah karena merek menggabungkan produk terlaris dengan barang dengan penjualan rendah.
Dengan menggunakan teknik ini, perusahaan ataupun pedagang dapat meningkatkan nilai pesanan rata-rata. Sehingga memberikan pengaruh baik bagi omset penjualan dan pendapatan. Selain itu juga bisa menghemat uang yang seharusnya digunakan untuk mempromosikan dan mendistribusikan produk individual atau meningkatkan pengalaman pelanggan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Strategi Bisnis dan Contoh-Contohnya
Jenis-Jenis dari Product Bundling
1. Mixed product bundling
Mixed product bundling merupakan jenis yang paling umum ditemukan dari product bundling. Bundling seperti ini biasanya dilakukan dengan didasarkan pada produk yang seringkali dijual bersama berdasarkan historis data pesanan.
Biasanya, mixed product bundling ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa produk yang berdasarkan penggunaannya bisa digunakan konsumen secara bersamaan. Produk-produk tersebut, meskipun dapat dibeli terpisah, namun juga disediakan diskon atau potongan harga khusus jika pembelinya membeli secara bersamaan.
2. Pure product bundling
Pure product bundling adalah jenis product bundling yang memastikan bahwa beberapa product bundling hanya bisa dibeli secara bersamaan. Dengan artian, pembeli tidak boleh melakukan pembelian produk yang ditawarkan secara terpisah.
Masalahnya adalah pure bundling dirasa terlalu membatasi pilihan bagi pembeli untuk melakukan pembelian barang secara acak, yang seiring waktu dapat menyebabkan penurunan penjualan.
3. Same product bundling
Same product bundling dinilai menjadi salah satu cara yang bagus untuk memberikan penawaran potongan harga atau diskon saat pelanggan memesan beberapa produk yang sama untuk pembelian sekaligus. Kebanyakan brand direct-to-consumer atau biasa dikenal juga dengan DTC yang menjual jenis produk esensial ataupun perawatan pribadi dinilai berhasil dengan baik menggunakan jenis strategi same product bundling ini.
Jenis bundling ini juga dinilai mirip dengan model pembeli berlangganan. Yang mana paket produk yang sama dipersiapkan untuk memberi insentif kepada pelanggan tetap untuk pembelian dalam jumlah besar di muka. Hal ini dinilai lebih baik dibanding membayar untuk mengirimkan pesanan baru setiap saat.
Kelebihan persediaan pada jenis product bundling menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling efektif. Cara ini juga merupakan cara yang bagus untuk mengurangi jumlah inventaris lama yang tidak diinginkan. Serta mengurangi ruang untuk memberi ruang bagi item yang baru. Barang dengan pergerakan yang lambat dapat menjadi penyebab peningkatan biaya penyimpanan inventaris.
Hal ini dinilai dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan yang memiliki produk yang tidak terjual secepat yang diinginkan. Salah satu solusi cepat dan tepat adalah dapat dengan mudah melakukan pemaketan produk dengan item serupa yang baru, atau produk yang terjual lebih cepat, atau produk yang memiliki permintaan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Manfaat Product Bundling
1. Meningkatkan Pemesanan dan Penjualan
Keberadaan strategi product bundling ini dinilai memberi manfaat bagi perusahaan atau pedagang. Beberapa diantaranya yaitu pertama, meningkatkan jumlah rata-rata pemesanan dan penjualan. Penerapan strategi product bundling ini dinilai dapat meningkatkan jumlah rata-rata pada pemesanan dan juga penjualan. Dengan demikian berarti keuntungan penjualan dari setiap produk yang ditawarkan tersebut juga semakin meningkat.
Selain itu, karena product bundling yang dibuat dengan menggabungkan beberapa produk membuat konsumen diarahkan untuk bisa membeli lebih dari satu produk dalam satu kali pembelian. Sebagai contoh ketika pembeli melakukan pembelian paket bundling berupa roti, selai, dan kentang secara terpisah dalam satu kali pembelian.
Maka penjual bisa memberikan opsi penawaran untuk melakukan pembelian satu paket product bundling yang berisi roti, selai dan kentang, dengan harga yang lebih murah. Hal ini membuat konsumen lebih puas sehingga secara otomatis rata-rata pemesanan dari penjualan produk tersebut akan semakin meningkat setiap harinya.
2. Mengurangi Biaya Pemasaran dan Distribusi
Manfaat yang kedua adalah mengurangi biaya untuk pemasaran dan distribusi. Product bundle memberikan kemungkinan untuk dapat melakukan penjualan yang lebih banyak dan mengurangi biaya pemasaran dan distribusi. Yaitu dengan cara menggabungkan beberapa produk menjadi satu pengelompokkan dengan melakukan pengemasan product bundling tersebut menjadi satu, maka dapat meminimalisir tempat penyimpanannya juga.
Selain itu, product bundling juga dapat membantu mendistribusikan dengan menggunakan lebih sedikit tempat. Bisa dengan menggunakan kotak ataupun kardus. Sehingga bisa menghemat biaya pengirimannya pula. Selain itu, saat mengiklankan produk, maka hanya perlu menampilkan sebagai satu kesatuan paket produk yang secara otomatis telah dipasarkan dalam satu paket. Tentunya hal tersebut lebih menghemat biaya pemasaran dibandingkan mengiklankan secara satu persatu produk.
3. Mengurangi Produk yang Tidak Laku
Ketiga adalah mengurangi produk yang tidak laku. Sebagaimana diketahui bahwa produk-produk yang tidak laku bisa disebut sebagai produk mati. Tentunya keberadaan produk mati itu akan menambah biaya penyimpanan apabila tetap disana. Dengan dibuatnya produk bundling, maka permasalahan tersebut dapat teratasi dengan cara membundling barang yang tidak laku tersebut dengan produk yang cepat terjual.
Termasuk juga dengan produk yang populer di kalangan konsumen. Dengan demikian maka konsumen akan menganggap pengelompokkan barang tersebut sebagai barang murah atau barang bonus. Sehingga mereka cenderung akan tertarik untuk membeli paketan tersebut. Hal itu juga dapat membantu mengurangi jumlah produk yang tidak laku.
4. Pemesanan Meningkat Melebihi Penjualan Normal
Keempat adalah nilai pemesanan rata-rata akan meningkat melebihi penjualan normal. Sebut saja jika ada sebuah toko kue dengan nilai pesanan rata-rata adalah Rp 100,000. Dengan produk terlaris adalah roti gulung. Maka untuk meningkatkan nilai pesanan yang diharapkan meningkat dibanding hari biasa, maka bisa diberikan penawaran kepada pelanggan untuk membeli bundle roti berisi roti gulung, roti lapis dan roti kukus seharga Rp 150,000.
Ingatlah untuk melakukan pemilihan pada produk yang saling melengkapi dan diharapkan bisa bekerja secara efektif dalam kombinasi paket pilihan tersebut.
5. Volume Penjualan Meningkat
Yang kelima adalah volume penjualan meningkat. Seperti yang diketahui, volume penjualan merupakan jumlah produk yang telah terjual selama kurun waktu tertentu. Penghitungan ini dapat menunjukkan kondisi bisnis secara umum.
Serta menunjukkan kinerja strategi pemasaran secara khusus. Dengan menemukan hasil penjualan ini akan membantu dalam menemukan teknik penjualan yang paling efektif dan menentukan tenaga penjualan yang memiliki kinerja yang tinggi. Mungkin beberapa produk ada yang tidak terjual karena terdapat kekurangan promosi yang memerlukan anggaran.
Sehingga dengan menggabungkan pilihan tersebut dalam satu paket digabungkan dengan produk yang paling laris. Maka diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Serta memungkinkan konsumen untuk melakukan observasi atau mengenal produk baru yang ditawarkan.
Dalam menggunakan strategi penjualan ini, tentunya perlu diadakan observasi singkat dulu untuk mengenal sasaran konsumen. Mengenai apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka sukai, apa yang membuat mereka tertarik dan juga bagaimana kekuatan dana yang mereka miliki. Mengobservasi daya beli konsumen juga diperlukan.
Sebab dengan perencanaan yang matang, tentu membundling produk akan menjadi lebih maksimal. Karena meskipun nampak mudah, strategi pengelompokkan produk ini nyatanya juga butuh tingkat kejelian. Apakah produk yang dikelompokkan tersebut memang dibutuhkan oleh konsumen, apakah produk yang dikelompokkan tersebut memang memiliki daya jual yang tinggi. Bagaimana kira-kira respon konsumen terhadap produk yang dibundling.
Semua hal itu bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kemudian menawarkan produk yang dibundling paketan. Bisa juga dengan mempersiapkan penawaran lebih dari satu pilihan paket. Misalkan paket A berisi produk A, B, C dengan harga sekian. Lalu paket B dengan produk A, C ,dan D dengan harga sekian. Serta paket-paket lainnya dengan harga yang bervariasi.
Sehingga konsumen bisa menyesuaikan kebutuhan, keinginan dan kemampuannya dalam memilih paket apa yang akan dibeli. Selain itu, dengan disediakannya beragam paket, maka kemungkinan peningkatan penjualan juga lebih bisa diharapkan. Sebab bisa saja satu orang konsumen tertarik membeli lebih dari satu paket bundling.
Pelayanan konsumen juga perlu diperhatikan ketika permintaan semakin banyak agar konsumen merasa nyaman dalam berbelanja. Anda dapat menggunakan aplikasi customer service untuk mengatur pelanggan dari berbagai channel atau media sosial serta dapat membalas pesan dengan cepat.
Tips Product Bundling Bagi Pengusaha Bisnis
Product bundling ini sudah dirasakan manfaatnya oleh beragam jenis bisnis. Seperti bisnis produk kecantikan, bahan makanan, sembako, produk kesehatan, produk pendidikan, bahkan fashion. Tak hanya Usaha Kecil Menengah, tapi juga bisnis dan perusahaan skala besar. Tentu saja sebenarnya semua pihak bisa menggunakan strategi ini dengan perencanaan yang matang sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Kekurangan yang perlu diwaspadai dari product bundling ini adalah kurang teliti dalam merekap produk yang telah laku disebabkan perbedaan isi bundling. Namun tenang saja, jika dari awal pembukuan dan perencanaan sudah matang, maka hal ini tidak perlu dirisaukan. Anda dapat menggunakan software akuntansi untuk mengelola traksaksi keuangan produk bundling usaha Anda.
Selain itu, perlu juga melakukan promosi baik yang gratis ataupun yang berbayar untuk mempromosikan produk yang telah dikelompokkan. Jangan sampai lupa untuk tetap mempromosikan detail dari masing-masing produk isi dari paket bundling agar konsumen tetap bisa mengetahui apa saja produk yang akan mereka dapatkan. Selain itu, dengan memberikan detail produk, bisa sekaligus meminimumkan biaya untuk promosi karena dalam sekali promosi, ada beberapa produk yang dipromosikan.
Setiap pengusaha tentu ingin yang terbaik untuk usahanya. Dan tentunya tujuan dari usaha adalah memperoleh keuntungan. Karenanya strategi apapun yang digunakan dalam meningkatkan penjualan sebagai sumber peningkatan penghasilan, haruslah dilaksanakan dengan maksimal agar tetap mendapatkan hasil yang maksimal pula. Sebab strategi apapun ketika dilaksanakan dengan setengah hati, tidak dimaksimalkan dengan berbagai cara, maka biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.
Kepercayaan diri dan keyakinan juga menjadi poin penting bagi pemilihan strategi penjualan. Jika tidak yakin dan percaya pada produk yang dipasarkan, tentunya begitupun orang lain menilai produk yang dipasarkan. Bagaimana bisa menawarkan produk yang bahkan perusahaannya sendiri tidak yakin dengan produk yang dipasarkan. Maka, jika memang produk yang ditawarkan sudah dibuat sebaik mungkin, hal tersebut harus menjadi acuan dalam memasarkan produk demi meraih keyakinan konsumen yang akan membeli produk tersebut.
Selain itu persaingan harga, apapun strateginya tentunya akan tetap ditemukan. Apapun jenis bisnisnya yang namanya persaingan tentu tetap ada. Di level manapun usaha tersebut berada. Meskipun demikian bukan berarti banting harga menjadi pilihan. Meskipun harga yang ditawarkan pada konsumen dikurangi sebagai bentuk promosi, tetapi tetap juga harus memperhitungkan keuntungan, biaya produksi, bahan baku, biaya promosi, pengemasan dan lain sebagainya. Sehingga sekalipun dijual dengan potongan harga, perusahaan tidak akan merugi.