Mekari Insight
- Enterprise architecture membantu menyatukan arah bisnis dan teknologi, sehingga setiap aplikasi, data, dan proses saling mendukung tujuan perusahaan, bukan berjalan sendiri-sendiri.
- Dengan EA, perusahaan bisa mengurangi kerumitan sistem, mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan efisiensi operasional melalui integrasi, standarisasi, dan perencanaan teknologi yang lebih matang.
- Mekari Officeless menawarkan platform dan solusi integrasi yang mempermudah implementasi EA, mulai dari perancangan arsitektur hingga otomatisasi lintas aplikasi dengan teknologi low-code/no-code.
Banyak perusahaan sudah punya berbagai aplikasi dan sistem IT. Tapi sayangnya, semua itu belum tentu berjalan selaras dengan strategi bisnis yang ingin dicapai. Karena itu, bisnis perlu memiliki aplikasi enterprise architecture.
EA membantu menyatukan visi bisnis dengan fondasi teknologi, mencegah penggunaan sistem yang tidak terkendali, dan memberikan arah yang jelas ke mana organisasi harus melangkah.
Seperti apa cara kerjanya? Baca lebih lanjut.
Apa itu enterprise architecture (EA)?

Enterprise architecture (EA) adalah blueprint atau gambaran besar tentang bagaimana sebuah organisasi bekerja, mulai dari proses bisnis, aplikasi yang digunakan, alur data, hingga infrastruktur teknologi yang mendukungnya.
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh elemen ini bergerak selaras untuk mencapai strategi bisnis.
EA menghubungkan strategi bisnis dan IT dengan cara:
- Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menerjemahkannya menjadi solusi teknologi.
- Memastikan proses bisnis, aplikasi, dan infrastruktur saling terhubung dan konsisten.
- Menentukan standar, prioritas, dan roadmap teknologi perusahaan.
EA vs software architecture vs solution architecture
Ketiganya berhubungan, tetapi konteks dan cakupannya berbeda:
- Enterprise Architecture: Fokus pada gambaran organisasi secara keseluruhan, bagaimana strategi, proses, data, aplikasi, dan teknologi saling terhubung.
- Software Architecture: Fokus pada desain internal sebuah aplikasi atau sistem perangkat lunak tertentu (misalnya struktur modul, database, API).
- Solution Architecture: Fokus pada solusi untuk kebutuhan bisnis tertentu, biasanya menggabungkan lebih dari satu aplikasi atau teknologi.
Baca Juga: Panduan Integrasi Aplikasi Enterprise: Cara Kerja & Use Case
Pentingnya & manfaat implementasi enterprise architecture
EA membantu organisasi mengurangi kesulitan, menghindari duplikasi, dan memastikan teknologi benar-benar mendukung arah perusahaan. Berikut manfaat utamanya:
Manfaat utama enterprise architecture:
- Meningkatkan alignment antara IT dan strategi bisnis: Semua inisiatif teknologi diarahkan untuk mendukung tujuan perusahaan.
- Mengurangi kompleksitas dan redundansi sistem: EA membantu menstandarkan aplikasi dan teknologi, sehingga tidak ada sistem yang tumpang tindih atau sulit dipelihara.
- Mempercepat digital transformation: Dengan blueprint yang jelas, perusahaan lebih mudah mengadopsi teknologi baru.
- Meningkatkan efisiensi operasional & menurunkan biaya IT: Standarisasi dan integrasi mengurangi biaya perawatan, migrasi, dan operasional.
- Memudahkan decision-making berbasis data: Data yang lebih terstruktur dan aliran informasi yang rapi membantu manajemen mengambil keputusan lebih cepat.
- Meningkatkan agility & kemampuan adaptasi: Perusahaan bisa lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar atau kebutuhan internal.
Komponen utama enterprise architecture
Empat komponen utama EA saling terhubung dan membentuk fondasi arsitektur organisasi. Secara keseluruhan, komponen ini memastikan proses bisnis, data, aplikasi, dan infrastruktur bekerja sebagai satu sistem.
1. Business architecture
Business architecture menggambarkan bagaimana perusahaan dijalankan, mulai dari struktur organisasi, proses bisnis yang berjalan, hingga kapabilitas utama yang dimiliki.
Komponen ini membantu memahami bagaimana setiap bagian perusahaan berkontribusi terhadap tujuan, serta bagaimana proses antar departemen saling berkaitan. Dengan ini, perusahaan dapat memetakan aktivitas yang paling berdampak dan menghindari tumpang tindih fungsi antar tim.
2. Data architecture
Data architecture menjelaskan bagaimana data dikumpulkan, disimpan, diatur, dan dibagikan ke berbagai sistem. Tujuannya agar semua data mudah diakses, tidak tumpang tindih, dan tetap aman.
Ini mencakup pengaturan struktur data, integrasi antar sumber data, hingga kebijakan tata kelola data (data governance) yang menjamin akurasi, konsistensi, dan keamanan informasi.
Baca Juga: Panduan Lengkap Enterprise Data Management & Rekomendasi
3. Application architecture
Application architecture membahas seluruh aplikasi yang digunakan perusahaan, baik internal maupun eksternal, beserta perannya dalam mendukung proses bisnis.
Dalam arsitektur ini, ditentukan aplikasi mana yang dipakai untuk apa, bagaimana mereka terhubung satu sama lain, dan bagaimana cara kerjanya mendukung operasional sehari-hari.
4. Technology architecture
Technology architecture adalah fondasi teknis yang menopang seluruh sistem IT perusahaan. Ini mencakup perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, sistem operasi, dan platform lainnya yang digunakan untuk menjalankan aplikasi dan menyimpan data.
Komponen ini juga menetapkan standar keamanan, skalabilitas, dan performa yang harus dipenuhi agar sistem tetap efisien di tengah perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis.
Bagaimana keempat komponen ini berinteraksi?
Semua komponen EA saling memengaruhi dan saling melengkapi:
- Proses bisnis menentukan data apa yang dibutuhkan.
- Data architecture mengatur bagaimana data disimpan dan dibagikan ke aplikasi.
- Application architecture memanfaatkan data untuk menjalankan proses dan layanan.
- Technology architecture menyediakan platform agar aplikasi bisa berjalan dengan aman dan cepat.
EA membuat seluruh elemen ini bekerja sebagai satu ekosistem, bukan sistem yang berjalan sendiri-sendiri.
Framework enterprise architecture populer
Framework atau kerangka kerja EA membantu perusahaan membangun arsitektur bisnis dan teknologi secara terstruktur. Beberapa yang paling dikenal adalah:
1. TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
Framework EA paling populer. TOGAF punya metode khusus bernama ADM (Architecture Development Method) yang membimbing perusahaan dalam merancang, membangun, dan mengelola arsitektur secara bertahap.
Cocok untuk perusahaan yang butuh panduan lengkap dari awal sampai akhir.
2. Zachman Framework

Kerangka klasifikasi yang berbentuk seperti matriks. Framework ini membantu perusahaan menjawab pertanyaan penting seperti “apa yang dibutuhkan”, “siapa yang terlibat”, dan “kapan harus dilakukan” dari berbagai sudut pandang.
Cocok untuk dokumentasi dan perencanaan yang sangat terstruktur.
3. FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework)
FEAF dikembangkan oleh pemerintah AS untuk menyatukan arsitektur di berbagai lembaga negara. Framework ini fokus pada efisiensi dan keselarasan sistem dalam skala pemerintahan.
Cara kerja & tahapan implementasi enterprise architecture
Penerapan EA tidak bisa langsung jadi. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar hasilnya efektif dan sesuai kebutuhan bisnis.
1. Assessment
Langkah pertama adalah mengevaluasi kondisi saat ini (as-is). Tim arsitektur akan melihat proses bisnis, aplikasi, dan sistem IT yang sudah ada. Tujuannya untuk tahu apa yang masih berfungsi dan apa yang perlu diperbaiki.
2. Vision
Setelah tahu kondisi awal, perusahaan perlu menentukan arah yang ingin dicapai (to-be). Misalnya, ingin punya sistem yang lebih terintegrasi, proses lebih otomatis, atau pengurangan aplikasi ganda.
3. Planning
Tahap ini membuat rencana langkah demi langkah untuk berpindah dari kondisi sekarang ke kondisi ideal. Perusahaan juga menentukan prioritas, jadwal, dan resource yang dibutuhkan.
4. Implementation
Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat. Bisa berupa penggantian sistem, integrasi antar aplikasi, atau perubahan proses kerja. Pelatihan pengguna juga biasanya dilakukan di sini.
5. Governance
Setelah sistem berjalan, perusahaan perlu terus memantau dan memastikan arsitektur tetap sesuai arah yang ditentukan. Ini mencakup evaluasi, penyesuaian, dan pemeliharaan berkelanjutan.
Tools & aplikasi enterprise architecture terbaik
Berikut adalah tools yang bisa digunakan untuk memetakan dan mengelola enterprise architecture secara visual dan terstruktur:
1. Archimate
Archimate adalah alat bantu pemodelan EA yang mendukung standar TOGAF. Dengan Archimate, Anda bisa membuat diagram hubungan antara proses bisnis, aplikasi, data, dan infrastruktur secara visual.
Tool ini memudahkan komunikasi antar tim IT dan bisnis, serta membantu melihat gambaran besar arsitektur perusahaan.
2. Pegasystem

Pegasystem adalah platform yang digunakan untuk membuat dan mengelola proses bisnis secara otomatis.
Tool ini cocok untuk perusahaan yang ingin menyederhanakan alur kerja tanpa harus membangun sistem dari nol. Pegasystem juga bisa diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah ada.
3. IBM Rational Software Architect
Tool dari IBM ini digunakan untuk membuat model arsitektur sistem dan software. Mendukung standar seperti UML, BPMN, dan TOGAF. Cocok untuk perusahaan besar yang ingin mendesain dan mendokumentasikan sistem IT secara detail dan terstruktur.
4. PowerDesigner
PowerDesigner adalah tool untuk membuat model arsitektur dan database. Selain mendukung standar pemodelan seperti UML dan BPMN, tool ini juga kuat dalam analisis data dan hubungan antar sistem.
Sangat cocok untuk perusahaan yang ingin punya peta arsitektur menyeluruh dari data hingga proses bisnis.
Implementasi enterprise architecture lebih efisien dengan Mekari Officeless
Membangun enterprise architecture itu kompleks, tapi sangat penting. Karena itu, Anda butuh alat bantu yang tepat agar prosesnya tidak memakan waktu dan tenaga terlalu banyak.
Dengan Mekari Officeless, Anda bisa menyederhanakan proses ini lewat teknologi low-code dan no-code. Platform ini memungkinkan Anda merancang arsitektur sistem, mengintegrasikan aplikasi, dan membuat alur kerja otomatis, semua tanpa perlu membuat semuanya dari nol. Fleksibel, cepat, dan tetap scalable.
Butuh integrasi antar platform, workflow approval, atau sistem yang bisa menyesuaikan kebutuhan bisnis Anda? Tim ahli Mekari Officeless siap bantu merancang dan mengimplementasikannya, dari awal hingga tuntas.
Coba Mekari Officeless sekarang.

