Sebuah bisnis akan berjalan lancar dan mampu bertahan ketika arus keuangannya tertata. Oleh sebab itu pembukuan penjualan wajib diterapkan bagi para pebisnis pemula baik menggunakan perhitungan manual di excel atau menggunakan aplikasi pembukuan online.
Pembukuan penjualan akan sangat diperlukan dalam membuat laporan keuangan di setiap periodenya. Dengan begitu produktivitas usaha akan lebih terpantau.
Adanya pembukuan, bukan hanya untuk mengatur arus keuangan. Namun juga berkaitan dengan berbagai keputusan yang akan diambil untuk kelangsungan usaha.
Sebab pembukuan bisa dijadikan acuan dalam mengevaluasi strategi usaha, anggaran juga pengeluaran.
Berikut ini kami hadirkan cara membuat contoh pembukuan sederhana untuk bisa Anda coba terapkan.
Pengertian Pembukuan
Sebelum mempelajari cara pembuatannya, terlebih dahulu kita pahami apa artinya.
Pembukuan adalah pencatatan yang bertujuan mengumpulkan informasi juga data keuangan berupa modal, harta, kewajiban, biaya juga harga untuk kemudian dijadikan laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dimaksud yakni laporan laba-rugi usaha dan juga laporan neraca.
Manfaat dari pembukuan tersebut diantaranya adalah sebagai alat kontrol pengeluaran, acuan evaluasi, informasi perkembangan dan produktivitas usaha.
Dari pembukuan Anda juga bisa mencegah kerugian, mengantisipasi kehilangan aset berharga, serta melakukan perbaikan strategi usaha agar dapat lebih optimal kedepannya.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Online Terbaik 2023
Langkah Pembuatan Contoh Pembukuan Penjualan
Dalam membuat contoh pembukuan penjualan atau biasa disebut juga pembukuan keuangan, Anda memerlukan beberapa jenis pembukuan atau catatan lainnya.
Dengan adanya catatan-catatan tersebut, pembukuan keuangan usaha akan lebih rapi serta akurat dan dapat dipertanggungjawabkan isinya.
Berikut ini langkah-langkah pencatatan yang harus Anda lakukan untuk bisa membuat contoh pembukuan penjualan yang tepat dan bermanfaat bagi usaha.
1. Mencatat Seluruh Pengeluaran
Dalam memulai usaha, hal penting yang harus dilakukan adalah memisahkan antar rekening pribadi dengan rekening bisnis Anda.
Selain itu, catat semua pengeluaran yang ada secara terpisah dalam bentuk tabel yang mudah untuk dipahami informasinya.
Pencatatan pengeluaran ini termasuk dalam contoh pembukuan harian yang harus Anda isi secara berkesinambungan dan teratur.
Jangan lupa simpan setiap bukti pengeluaran untuk mengkonfirmasi data yang ada dalam pembukuan atau catatan ini.
Pengeluaran yang harus dibukukan diantaranya seperti belanja bahan baku, belanja peralatan, biaya operasional, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Dengan adanya catatan atau pembukuan pengeluaran ini, Anda bisa memperhitungkan strategi penjualan agar bisa menghasilkan keuntungan.
2. Catatan Pemasukan
Selain pengeluaran, Anda juga harus mencatat atau membukukan setiap pemasukan.
Sama halnya dengan pengeluaran, pemasukan juga harus dicatat secara terpisah dan dilakukan secara teratur setiap harinya.
Jangan sampai ada transaksi masuk yang terlewat, karena bisa saja berdampak pada kerugian usaha Anda.
Adapun jenis pemasukan yang perlu dicatat adalah piutang yang telah dilunasi, hasil penjualan produk maupun jasa, serta berbagai pemasukan bagi usaha lainnya.
3. Buku Kas
Setelah membuat pembukuan pengeluaran dan juga pemasukan yang dicatata secara terpisah, Anda juga memerlukan buku kas utama yang merupakan gabungan dari keduanya.
Keberadaan buku kas utama ini adalah untuk mempermudah Anda dalam memantau progress usaha, serta keseluruhan aliran dana usaha.
Buku kas utama membantu Anda untuk memantau pos pengeluaran yang harus dikendalikan, ditekan atau bahkan dihilangkan, serta pos pemasukan yang bisa dimaksimalkan.
Melalui buku kas utama ini, Anda akan lebih mudah dalam menganalisa dan memproyeksikan usaha juga arus kas kedepannya.
Selain itu, informasi dari buku kas utama ini juga bisa dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi usaha, agar bisa bertahan dan memanfaatkan setiap peluang.
Langkah evaluasi juga lebih mudah dilakukan, dengan mengacu pada informasi dari buku kas utama ini. Jadi sekecil apapun usaha Anda, pastikan memiliki buku kas utama.
4. Mencatat Stok Barang Dagangan
Untuk bisa memenuhi permintaan pasar, maka stok barang harus terjaga. Dalam mengawasi stok barang, Anda harus membuat pembukuan barang yang dapat dilakukan dengan aplikasi stok barang.
Dengan adanya pembukuan yang teratur dan akurat terkait stok barang, operasional usaha bisa tetap berjalan dan mencegah kerugian.
Sebab stok barang di gudang yang berlebihan, bisa mengakibatkan kerugian bagi usaha Anda di akhir periode akuntansi nantinya.
Pencatatan stok barang masuk juga keluar harus dilakukan dengan teratur dan tidak ada yang terlewat.
Dengan demikian Anda bisa memonitor stok barang, sehingga meminimalisir adanya kecurangan.
Baik kecurangan dari pihak supplier (eksternal), maupun dari pihak internal (karyawan).
Pembukuan stok barang juga bisa dijadikan acuan rencana inventaris maupun pengembangan usaha Anda.
5. Catatan Inventaris
Langkah selanjutnya dalam membuat contoh pembukuan penjualan adalah dengan membuat catatan inventaris.
Fungsi dari catatan ini adalah untuk mengawasi setiap aset usaha yang Anda miliki. Dengan adanya catatan ini, akan meminimalkan risiko aset hilang dan memudahkan proses pengecekan, penghitungan, maupun mutasi barang.
Pada catatan inventaris harus Anda sertakan asal-usul barang, jenis, jumlah, tanggal pembelian atau didapatkan serta kodenya.
Dengan begitu, pengawasan serta pemeliharaan inventaris usaha akan lebih mudah dan tertata.
Isi dari catatan inventaris ini meliputi hibah, anggaran belanja dan berbagai inventaris lainnya.
6. Laporan Laba-Rugi Usaha
Setelah membuat lima catatan atau pembukuan sebelumnya, Anda juga harus membuat laporan laba-rugi usaha.
Pembukuan ini layaknya kesimpulan dari seluruh pembukuan keuangan yang sudah Anda buat sebelumnya.
Laporan laba-rugi adalah salah satu contoh pembukuan usaha yang harus ada, baik usaha skala kecil, menengah, terlebih lagi besar.
Sebab dari laporan inilah Anda bisa memperoleh informasi lengkap terkait beban juga pendapatan usaha pada satu periode tertentu.
Dari laporan ini juga Anda bisa memantau untung-rugi usaha, mengevaluasi strategi bisnis, memproyeksikan arus kas di masa mendatang, bahkan menghitung pajak terutang.
Begitu banyaknya manfaat yang bisa didapat dari laporan laba-rugi, maka setiap pemilik usaha wajib memiliki pembukuan ini.
Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan seberapa penting keberadaan pembukuan penjualan pada sebuah usaha meski baru saja dijalankan.
Tanpa adanya pembukuan penjualan atau keuangan, arus kas usaha akan sulit diawasi dan Anda juga akan sulit mengidentifikasi apakah usaha tersebut menghasilkan keuntungan atau justru merugi.
Dalam membuat pembukuan penjualan juga harus memperhatikan langkah-langkah serta berbagai jenis pembukuan lain yang dibutuhkan.
Mulai dari pembukuan pengeluaran, pemasukan, buku kas utama, stok barang, catatan inventaris usaha, sampai dengan laporan laba-rugi usaha Anda.
Semua langkah di atas harus Anda jalankan untuk bisa mendapatkan contoh pembukuan penjualan yang benar.
Lakukan pencatatan secara teratur, berkesinambungan, rapi serta mudah dipahami agar informasinya dapat bermanfaat dengan sebagaimana mestinya.
Untuk membuat catatan keuangan atau pembukuan diperlukan bukti transaksi juga ketelitian untuk menjaga keakuratan isinya, sehingga bisa dipertanggung jawabkan.
Pengerjaan secara manual akan lebih tinggi risiko human error. Oleh sebab itu ada banyak software akuntansi online yang memiliki fitur aplikasi pembukuan dan aplikasi laporan keuangan yang bisa Anda manfaatkan untuk bisa memudahkan pembuatannya.
Baik secara manual ataupun memanfaatkan teknologi, contoh pembukuan penjualan harus ada untuk bisa menjaga kelangsungan usaha Anda.