Dalam akuntansi keuangan, laporan neraca juga dikenal sebagai laporan posisi keuangan atau laporan kondisi keuangan.
Neraca jadi salah satu komponen terpenting dalam laporan keuangan perusahaan karena di dalamnya tercatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran, dan modal.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan laporan neraca?
Mari simak pembahasannya lebih lanjut dalam artikel berikut!
Anda akan memahami apa itu laporan neraca, manfaat, dan tipe-tipenya.
Apa Itu Laporan Neraca?
Laporan neraca adalah ringkasan saldo keuangan individu atau organisasi, apakah itu merupakan milik perseorangan, kemitraan bisnis, korporasi, perseroan terbatas. perusahaan atau organisasi lainnya.
Aset, kewajiban, dan ekuitas kepemilikan dicatat pada periode tertentu dalam laporan akuntansi yang dapat dilakukan dengan mudah jika Anda menggunakan aplikasi laporan keuangan.
Neraca sering diibaratkan sebagai “gambaran dari kondisi keuangan suatu organisasi atau perusahaan”.
Neraca biasanya dihitung setiap kuartal, enam bulan atau satu tahun.
Dalam laporan neraca terdapat dua poin utama, yakni aset dan liabilitas. Mari pahami masing-masing terlebih dahulu.
Apa itu aset? Aset adalah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan serta dibagi menjadi aset lancar dan tidak lancar atau aset jangka panjang.
Sedangkan liabilitas adalah hutang yang dimiliki suatu perusahaan dan harus dibayar kepada krediturnya.
Terdapat dua jenis leabilitas yaitu leabilitas lancar dan leabilitas jangka panjang.
Poin penting lainnya dalam neraca adalah ekuitas yang merupakan hak pemilik atas aset suatu perusahaan sesudah dikurangi dengan jumlah liabilitas atau kewajiban.
Bagaimana Struktur Laporan Neraca?
Secara umum, struktur neraca terdiri dari aset lancar, aset jangka panjang, kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas.
Berikut ini penjelasannya:
1. Aset Lancar
Aset lancar merupakan kekayaan yang mudah untuk diubah menjadi cash atau uang tunai.
Informasinya harus tercatat di baris pertama pada laporan neraca.
Akun ini mencakup saldo semua pendapatan penjualan yang masih dikreditkan, setelah dikurangi penyisihan piutang.
Ketika perusahaan sudah memulihkan piutang, akun ini akan berkurang, dan kas meningkat dengan jumlah yang sama.
Aset lancar dalam perusahaan bisa berupa persediaan atau inventaris yang dapat dikelola dengan aplikasi inventory barang.
Persediaan yang dimaksud meliputi bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
Perusahaan menggunakan akun ini ketika melaporkan penjualan barang, umumnya di bawah harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi.
Laporan ini merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang menunjukkan keuntungan dan kerugian selama jangka waktu atau periode tertentu.
2. Aset Tidak Lancar
Properti, pabrik, dan peralatan (juga dikenal sebagai PP&E) merupakan aset tetap yang berwujud milik suatu perusahaan.
Beberapa perusahaan akan mengelompokkan itu berdasarkan perbedaan jenis aset, seperti tanah, bangunan, dan berbagai jenis peralatan lainnya.
Item baris aset tidak lancar juga mencakup semua aset tetap tidak berwujud perusahaan, yang mungkin dapat atau tidak dapat diidentifikasi.
Aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi meliputi paten, lisensi, dan formula rahasia.
Sementara aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi meliputi brand dan hubungan baik dengan pihak lain.
3. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan hutang usaha milik perusahaan kepada pemasok untuk barang atau jasa yang dibeli secara kredit.
Ada pula kewajiban non-usaha yang memiliki jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi untuk perusahaan.
Misalnya, jika sebuah perusahaan mengambil pinjaman bank untuk dilunasi dalam 5 tahun, akun ini akan mencakup bagian dari pinjaman yang jatuh tempo pada tahun berikutnya.
4. Kewajiban Tidak Lancar
Akun ini mencakup jumlah diamortisasi (dilunasi dalam jangka waktu atau periode tertentu) dari setiap obligasi yang telah diterbitkan perusahaan.
Kewajiban tidak lancar mencakup jumlah total hutang jangka panjang.
Akun ini berasal dari jadwal hutang yang dimiliki perusahaan berdasarkan jatuh tempo dan tingkat bunganya.
Dalam laporan keuangan akan tercatat arus beban bunga yang menguraikan semua hutang perusahaan, beban bunga, dan pembayaran pokok untuk setiap periode.
5. Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas adalah nilai dana yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan.
Ketika sebuah perusahaan pertama kali dibentuk, pemegang saham biasanya akan menanamkan saham berupa uang tunai.
Setiap periode, perusahaan dapat membagikan dividen dari laba bersihnya. Setiap jumlah yang tersisa ditambahkan ke laba yang ditahan.
Pentingnya Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting karena berbagai alasan.
Laporan neraca menjadi penting karena dapat membantu perusahaan dalam memahami kinerja mereka.
Berikut adalah alasan mengapa neraca itu penting:
- Untuk mengetahui kesehatan manajemen keuangan suatu perusahaan.
- Pemangku kepentingan atau stakeholders dapat mempelajari neraca untuk memahami posisi likuiditas dan kinerja bisnis perusahaan.
- Membandingkan neraca secara rutin dapat membantu dalam menentukan pertumbuhan perusahaan.
- Laporan neraca adalah dokumen penting yang harus Anda lampirkan untuk mendapatkan pinjaman bisnis.
- Menganalisis neraca dapat memudahkan perusahaan dalam memahami kemampuannya untuk melakukan proyek ekspansi maupun biaya yang tak terduga.
- Neraca juga bisa membantu perusahaan dalam mengetahui dan mengidentifikasi sumber pendanaan seperti, pendanaan ekuitas atau pendanaan utang.
- Dengan menggunakan laporan neraca dapat memungkinkan Anda untuk menilai seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya.
- Laporan neraca juga dapat digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik perusahaan menghasilkan pengembalian.
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Penting Akuntansi untuk Usaha
Macam-Macam Bentuk Neraca
Ada banyak jenis neraca yang umumnya dipakai oleh akuntan. Namun, beberapa jenis yang paling umum digunakan adalah:
1. Classified Format
Jenis neraca ini merupakan yang paling umum digunakan.
Di dalamnya tercantum informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas yang diklasifikasikan ke dalam sub kategori akun.
2. Format Umum
Format ini mencakup informasi yang umumnya terdapat di laporan keuangan lain.
Yang membedakannya adalah terdapat kolom khusus yang menunjukkan rasio item baris total aset, kewajiban, dan ekuitas.
Laporan neraca jenis ini umumnya dipakai akuntan untuk melihat persentase di garis tren, yang menunjukkan perubahan relatif dalam akun.
3. Format Komparatif
Menggunakan format komparatif ini akan memberikan Anda sajian data perbandingan.
Perbandingan ini saling berdampingan satu dengan yang lain, biasanya terdiri dari tiga bagian pada setiap periode waktu yang telah ditentukan.
4. Format Vertikal
Jenis lain dari laporan neraca adalah format vertikal.
Untuk format ini, laporan akan tersaji dan mencantumkan seluruh item yang terkait dengan tiga bagian utama neraca.
Sajian dibuat dalam satu kolom yang akan mencantumkan item baris dalam urutan likuiditas yang menurun.
Dengan membuat neraca akan membantu sebuah badan usaha menghitung rasio antara “hutang terhadap ekuitas”, yang kemudian akan menunjukkan kelayakan badan usaha tersebut mampu atau tidak dalam upaya membayar hutangnya dengan ekuitas.
Selain itu rasio keuangan yang dapat ditunjukkan dalam neraca yang juga menjadi elemen utama adalah rasio “lancar”.
Rasio jenis ini merupakan jumlah aset lancar yang akan dibagi dengan kewajiban lancar.
Hasil yang diperoleh akan menentukan apakah suatu bisnis memiliki kemampuan untuk membayar hutangnya dalam jangka waktu 12 bulan.
Nah, demikianlah artikel mengenai laporan neraca yang bisa Anda jadikan referensi.
Melihat betapa pentingnya membuat neraca dalam setiap bisnis, alangkah baiknya Anda segera mempelajari pembuatan neraca atau membenahi neraca yang sudah ada menjadi neraca yang lebih layak.
Software akuntansi online dari Mekari Jurnal sangat membantu dalam membuat neraca yang lebih akurat sehingga akan lebih mudah mendapatkan informasi dari sebuah laporan neraca.