5 min read

Cara Menghitung Net Present Value (NPV), Rumus, dan Contoh

Seorang wanita menjelaskan net present value dari investasi perusahaan

Mekari Insight

  • Net present value (NPV) adalah metode penilaian investasi yang membandingkan nilai kini arus kas masa depan dengan investasi awal.
  • Untuk menghitung NPV, Anda perlu menggunakan arus kas bersih, tingkat diskonto, dan jangka waktu; nilai positif menandakan proyek layak dijalankan.
  • Mekari Jurnal menyajikan laporan arus kas dan proyeksi keuangan akurat sehingga analisis NPV dan keputusan investasi lebih mudah.

Net present value (NPV) adalah suatu teknik penganggaran modal untuk memprediksi nilai saat ini dari arus kas yang dihasilkan dari proyek atau investasi yang diusulkan.

NPV merupakan metode terfavorit sebagian besar perencana anggaran modal karena memberikan hasil dalam nilai dolar.

Selain itu, NPV juga merupakan prediktor profitabilitas investasi yang cukup akurat.

Nah, untuk mengetahui cara menghitung NPV, penting untuk mengenali rumus perhitungan NPV agar bisa menentukan pendapatan proyek di masa depan.

Pada artikel kali ini, Anda diajak untuk membahas bagaimana cara menghitung NPV beserta rumus dan contohnya.

Apa Itu Net Present Value atau NPV?

Net present value atau NPV adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu investasi. 

Caranya adalah dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari arus kas masuk di masa depan dengan arus kas keluar (investasi awal dan biaya terkait).

Secara sederhana, NPV menunjukkan berapa besar “nilai tambah” yang dihasilkan suatu proyek jika seluruh arus kasnya dihitung dalam nilai uang saat ini.

Dalam praktiknya, net present value:

  • Mengukur selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.
  • Memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money) melalui tingkat diskonto/suku bunga yang digunakan.
  • Memberikan hasil dalam bentuk angka absolut (misalnya rupiah) sehingga memudahkan perbandingan antarproyek.
  • Digunakan untuk menilai apakah suatu proyek menguntungkan: umumnya NPV positif dianggap layak, NPV negatif dianggap tidak menguntungkan.
  • Membantu perusahaan mengambil keputusan investasi jangka panjang, seperti ekspansi usaha, pembelian aset baru, atau pengembangan proyek baru, dengan dasar perhitungan yang lebih rasional.

Rumus dan Cara Menghitung NPV

Mempelajari cara menghitung NPV termasuk relatif mudah.

Meskipun begitu, penting untuk Anda ingat bahwa rumusnya dapat bervariasi tergantung pada konsistensi dan jumlah arus kas yang Anda hadapi.

Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, Anda dapat menggunakan rumus NPV berikut ini:

Rumus NPV

Net present value = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal

Keterangan:

i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
t = jumlah periode waktu.

Keterangan:

Jika Anda berurusan dengan proyek yang lebih panjang serta melibatkan banyak arus kas, ada rumus NPV khusus yang harus Anda gunakan.

Namun, itu semua relatif abstrak, jadi jika Anda ingin yang sederhana, gunakan rumus di atas sebagai cara menghitung NPV.

Akan tetapi, ada baiknya jika Anda pertimbangkan untuk menggunakan rumus berikut jika Anda ingin menghitung NPV dari proyek yang berjangka waktu panjang:

Rumus NPV Khusus Proyek Jangka Panjang

Net present value = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan – investasi awal

Jadi NPV ini berbeda dengan menghitung BEP.

Jika hasil penghitungan NPV Anda positif, maka ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diproyeksikan melebihi biaya yang Anda antisipasi.

Dengan demikian, investasi yang Anda lakukan kemungkinan besar akan menguntungkan.

Sebaliknya, apabila investasi menghasilkan NPV yang negatif, maka kemungkinan besar investasi atau proyek tersebut akan mengakibatkan kerugian.

Jadi, sebelum Anda memutuskan apakah akan melanjutkan suatu proyek atau investasi, ada baiknya bila Anda berfokus pada proyek yang menghasilkan nilai NPV yang positif.

Agar yakin dalam membuat keputusan, perusahaan harus menggunakan aplikasi keuangan perusahaan sehingga tidak salah menghitung dan tidak salah memilih proyek mana yang harus lebih diberi perhatian serta diinvestasikan sumber daya.

Seperti yang terlihat dalam rumus, untuk mendapatkan nilai arus kas saat ini, Anda perlu mendiskontokannya pada tingkat tertentu.

Tingkat ini diperoleh dengan mempertimbangkan pengembalian investasi dengan risiko atau biaya pinjaman yang sama, untuk investasi tersebut.

Baca Juga: Manajemen Risiko, Definisi Hingga Langkah-Langkah yang Bisa Diterapkan

Komponen Harus Dimasukkan dalam Rumus Perhitungan NPV

Untuk menggunakan rumus NPV, Anda perlu menyertakan beberapa variabel berikut ini:

1. Arus Kas Bersih Tahunan

Untuk menghitung arus kas bersih setiap tahun, tambahkan arus kas masuk dari pendapatan ke potensi penghematan tenaga kerja, bahan dan komponen lain dari biaya investasi awal.

Kemudian, kurangi biaya yang dikeluarkan untuk investasi atau proyek baru, yaitu, arus kas keluar selama satu periode.

Anda juga akan menambahkan penghematan pajak atas depresiasi aset investasi ke arus kas masuk yang diharapkan.

Arus kas yang diperoleh harus bernilai positif, sedangkan arus kas yang dikeluarkan haruslah negatif.

Jika arus kas masuk yang diharapkan melebihi arus keluar, artinya Anda akan memiliki arus kas masuk bersih.

Agar pencatatan arus kas tidak salah, ada baiknya perusahaan menggunakan aplikasi pembukuan dalam mencatatnya.

2. Suku Bunga

Tingkat suku bunga juga penting untuk dimasukkan dalam cara menghitung NPV.

Sebagian besar manajer menggunakan tingkat diskonto untuk mewakili tingkat bunga, tetapi juga dapat disebut biaya modal atau tingkat pengembalian yang disyaratkan.

Tingkat suku bunga atau tingkat diskonto adalah biaya modal atau pengembalian yang dapat diperoleh dalam investasi alternatif.

Suku bunga dapat diturunkan dengan membandingkan tingkat pengembalian investasi atau proyek alternatif dengan biaya awal yang serupa.

NPV proyek dengan jumlah pembayaran konstan serta suku bunga tetap biasanya akan lebih mudah untuk dihitung.

3. Jangka Waktu

Komponen ini merupakan interval di mana arus kas baru diinvestasikan ke dalam proyek baru.

Jangka waktu yang dimaksud di sini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kembalinya semua modal, baik itu modal investasi awal maupun modal variabel tahunan.

Contoh Penghitungan NPV

Dalam menggunakan rumus NPV, intinya adalah terima proyek jika hasil NPV nol atau positif.

Apabila hasil NPV negatif, berarti proyek tersebut tidak akan menguntungkan dan harus ditolak.

Di bawah ini adalah contoh bagaimana menggunakan rumus NPV untuk menghitung nilai sekarang bersih dari proyek modal:

1. Contoh Ilustrasi Pertama

Suatu perusahaan sedang merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar Rp. 80.000.000.

Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp. 100.000.000 di tahun selanjutnya.

Nah, berapa NPV dari proyek tersebut dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian yang diminta adalah 10% atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek?

NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,1) ^1] – Rp. 80.000.000
NPV = Rp. 10.909.090

NPV ini menunjukkan bahwa hasil NPV positif dan kemungkinan besar menguntungkan, sehingga manajer perusahaan tersebut dapat menerima proyek ini.

2. Contoh Ilustrasi Kedua

Suatu proyek membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 700.000.000 dan diharapkan menghasilkan Rp. 450.000.000 per tahun selama dua tahun.

Jadi, berapa NPV jika tingkat diskonto 8% atau 0,08?

NPV = [Rp. 450.000.000/ (1+0,08) ^1] + [Rp. 450.000.000/ (1+0,08) ^2] – Rp. 700.000.000
= (Rp. 416.666.667 + Rp. 385.802.469) – Rp. 700.000.000
= Rp. 802.469.136 – Rp. 700.000.000
= Rp. 102.469.136

Hasilnya menunjukkan NPV proyek tersebut positif dan investasi akan menghasilkan keuntungan.

3. Contoh Ilustrasi Ketiga

Investasi awal untuk sebuah proyek adalah Rp. 700.000.000.

Diharapkan untuk menghasilkan pendapatan masing-masing Rp. 100.000.000, Rp. 350.000.000 dan Rp. 250.000.000 untuk tahun pertama, kedua dan ketiga.

Berapa NPV untuk proyek tersebut jika biaya modal perusahaan adalah 13% atau 0,13?

NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,13) ^1] + [Rp. 350.000.000/ (1+0,13) ^2] + [Rp. 250.000.000/ (1+0,13) ^3] – Rp. 700.000.000
= (Rp. 88.495.575 + Rp. 273.437.500 + Rp. 173.611.111) – Rp. 700.000.000
= Rp. 535.544.186 – Rp. 700.000.000
= – Rp. 164.455.814

NPV untuk proyek tersebut menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan akan menghasilkan kerugian. Oleh karena itu, sebaiknya Anda harus menolak proyek tersebut.

Sebaliknya, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengikuti kursus Bisnis & Wirausaha di Mekari University untuk belajar cara menghindari investasi yang merugikan di masa depan.

Hitung & Evaluasi NPV Lebih Baik dengan Software Akuntansi

Analisis NPV yang andal memerlukan data arus kas yang rapi, pemisahan biaya/manfaat per proyek, dan dokumentasi asumsi yang jelas. 

Oleh karena itu, Anda perlu sistem akuntansi dan keuangan yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Mekari Jurnal adalah software akuntansi terbaik untuk menyiapkan basis data keuangan yang terstruktur agar perhitungan dan evaluasi NPV dapat dilakukan cepat dan dapat ditindaklanjuti.

Dengan Mekari Jurnal, Anda dapat:

  • Memisahkan CAPEX dan OPEX serta memberi tag transaksi per proyek/produk/cabang sehingga arus kas untuk NPV mudah diakumulasikan.
  • Mencatat penerimaan dan pengeluaran periodik (penjualan, biaya operasional, pajak, pemeliharaan) agar proyeksi arus kas bersih lebih presisi.
  • Menggunakan akun & pusat biaya (cost center) untuk mengelompokkan manfaat finansial dan biaya pendukung, lalu mengekspor data sebagai dasar simulasi tingkat diskonto.
  • Menyusun laporan & dashboard proyek yang merangkum biaya kumulatif, penerimaan, dan margin sehingga kelayakan investasi cepat dievaluasi.
  • Mendokumentasikan asumsi & perubahan skenario (harga, volume, diskon rate) agar penilaian ulang NPV dapat dilakukan kapan pun kondisi bisnis berubah.

Hitung, pantau, dan evaluasi NPV lebih cepat, transparan, dan konsisten bersama Mekari Jurnal!

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami