Cara membuat jurnal koreksi merupakan suatu penggunaan yang sering digunakan oleh seorang akuntan. Bagaimana pun, seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai seorang akuntan memang dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan sangat teliti dan salah satunya menggunakan cara membuat jurnal koreksi ini. Dalam melakukan pekerjaannya pasti seorang akuntan tidak jarang melakukan sebuah kesalahan pencatatan, misalnya seperti salah dalam melakukan klasifikasi akun atau mencatat jumlah.
Kesalahan tersebut dapat ditangani bila hal tersebut bukan berupa material dan tidak membutuhkan materi, tetapi seorang manajemen perlu untuk cara membuat jurnal koreksi melalui seorang akuntan kalau terjadi kesalahan pada material.
Oleh karena itu, bagi seorang akuntan pasti sudah tidak asing lagi dalam menggunakan cara membuat jurnal koreksi ini. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang masih bingung dalam menggunakan ataupun memahami bagaimana cara membuat jurnal koreksi itu sendiri. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara membuat jurnal koreksi ini maka simak penjelasan yang akan kami berikan berikut.
Mengenal Apa itu Cara Membuat Jurnal Koreksi
Cara membuat jurnal koreksi atau yang juga dikenal sebagai Correction Entry ini adalah sebuah jurnal yang memang dibuat secara khusus untuk memperbaiki suatu kesalahan pada data yang telah dibuat oleh seorang akuntan misalnya seperti saat terjadi suatu kesalahan ketika seorang akuntan melakukan klasifikasi akun ataupun mencatat nilai. Nantinya cara membuat jurnal koreksi ini akan sangat diperlukan kegunaannya untuk semua pekerjaan akuntansi baik itu pekerjaan yang harus dilakukan secara manual ataupun pekerjaan yang sudah menggunakan sebuah software akuntansi.
Seperti yang Anda ketahui untuk membuat sebuah jurnal tentu dibutuhkan sebuah ketelitian yang baik. Oleh karena itu, ketika seorang akuntan sedang melakukan pencatatan akuntansi maka penggunaan dari correction pen akan sangat tidak dianjurkan karena adanya pencoretan tersebut dikhawatirkan akan memunculkan sebuah keraguan.
Akan tetapi, ketika seorang akuntan mengerjakan pencatatan akuntansi dengan bantuan software tentu kesalahan yang terjadi pada jurnal bisa langsung diperbaiki caranya dengan mengganti nilai dari data tersebut ataupun Anda bisa langsung menghapus jurnal dan menggantinya dengan sebuah jurnal yang baru. Sebenarnya melakukan perbaikan seperti itu ketika menggunakan software tidak masalah untuk dilakukan, tetapi ada baiknya untuk tetap menyiapkan cara membuat jurnal koreksi ini.
Sebenarnya, penggunaan dari cara membuat jurnal koreksi ini juga akan memberikan beberapa manfaat salah satunya adalah akan membuat pekerjaan seorang akuntan lebuh terstruktur serta sistematis. Tidak hanya itu, menggunakan cara membuat jurnal koreksi ini juga akan membantu seorang akuntan akan lebih teliti selama proses pencatatan maupun memperbaiki kesalahan pada jurnal untuk menghindari terjadinya kesalahan pada jurnal dan yang terakhir cara membuat jurnal koreksi juga akan sangat berguna untuk seorang akuntan yang ingin mengetahui seperti apa proses dari riwayat suatu transaksi.
Contoh kasus di mana seorang tenaga kerja akuntan memerlukan perbaikan data dengan menggunakan jurnal pengembalian atau koresi ini adalah ketika seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan pada suatu perusahaan secara tidak sengaja telah melakukan sebuah kesalahan ketika sedang melakukan klasifikasi akun maupun pencatatan nilai. Ketika hal ini terjadi maka sudah bisa dipastikan bahwa seorang tenaga kerja akuntan ataupun keuangan pada suatu perusahaan wajib untuk segera memperbaiki kesalahan data yang terjadi dengan menggunakan alat bantu seperti jurnal pembetulan.
Hal yang menarik ketika Anda menggunakan cara membuat jurnal koreksi ini adalah jurnal koresi bisa digunakan oleh seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan perusahaan untuk setiap kegiatan yang melibatkan proses akuntansi baik itu secara manual ataupun perusahaan sudah menggunakan alat bantuan dengan teknologi seperti software akuntansi online Mekari Jurnal.
Ketika seorang tenaga kerja akuntan ataupun keuangan suatu perusahaan akan membuat suatu jurnal pembetulan atau koreksi ini memang sebuah ketelitian sangat diperlukan. Seorang akuntan harus mengerjakan jurnal dengan ketelitian penuh agar tidak ada data yang salah. Oleh karena itu, sepertu yang sudah kami jelaskan sebelumnya ketika seorang tenaga kerja akuntan sedang membuat jurnal sebaiknya tidak asa coretan atau correction pen.
Melakukan correction pen ini memang sangat tidak dianjurkan dan seorang akuntan wajib untuk menghindarinya karena dengan adanya coretan ketika sedang membuat pencatatan akuntansi maka hal tersebut bisa menimbulkan sebuah kecurigaan serta keraguan gang timbul dari berbagai pihak. Maka dari itu, untuk menghindari hal hal tersebut seorang akuntan lebih disarankan untuk melakukan perbaikan data yang menggunakan jurnal koreksi agar tidak menimbulkan kecurigaan serta keraguan.
Baca Juga: Jurnal Umum: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Manfaat Seorang Akuntan Menggunakan Cara Membuat Jurnal Koreksi
Seperti pengertian yang sudah kami jelaskan di atas, Anda bisa memahami bahwa cara membuat jurnal koreksi ini akan membantu seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan untuk memperbaiki sebuah kesalahan jika terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan nilai maupun akun. Namun, cara membuat jurnal koreksi sebenarnya juga memiliki manfaat yang lain. Berikut adalah beberapa manfaat dari cara membuat jurnal koreksi, antara lain:
- Sebagai suatu alat bantu dalam mengetahui histori dari sebuah laporan transaksi pada suatu perusahaan.
- Agar para tenaga kerja khususnya seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan bisa bekerja secara lebih terstruktur dan sistematis.
- Sebagai suatu alat bantu dalam melatih ketelitian maupun keakuratan dalam melakukan pencatatan laporan akuntansi perusahaan.
- Jurnal pengembalian atau koreksi ini bisa untuk melatih seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan dalam melakukan perbaikan kesalahan dengan lebih benar sehingga kedepannya tidak akan menimbulkan suatu kebingungan dalam melakukan pencatatan.
Cara Tepat Untuk Mengisi Bagaimana Cara Membuat Jurnal Koreksi Yang Baik dan Tepat
Cara membuat jurnal koreksi merupakan suatu jurnal hang sangat penting dan digunakan untuk melakukan koreksi maupun membetulkan sebuah kesalahan pada penulisan data baik salah pada akun maupun angka. Namun, untuk cara membuat jurnal koreksi ini Anda sebagai seorang akuntan perlu untuk memperhatikan langkah langkah yang tepat agar tidak terjadi dan bisa menghindari sebuah kesalahan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang tepat dalam cara membuat jurnal koreksi atau yang juga dikenal sebagai correction entry, antara lain:
1. Jurnal Penghapusan
Saat seorang akuntan ingin melakukan perbaikan atau menggunakan cara membuat jurnal koreksi ini maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan membuat jurnal penghapusan sebagai langkah awal untuk memperbaiki jurnal yang salah baik itu kesalahan pada akun maupun angka. Untuk membuat jurnal satu ini pun sangat mudah yaitu seorang akuntan hanya perlu membalikkan posisi dari akun dan saldo.
2. Jurnal Sebenarnya
Jika dalam membuat jurnal penghapusan sebelumnya seorang akuntan akan menghapus data pada bagian yang salah maka pada langkah kedua yaitu membuat jurnal sebenarnya ini nantinya seorang akuntan akan mengisi jurnal tersebut dengan akun dan jumlah yang benar.
Pada jurnal sebenarnya ini akan berisi sebuah data yang seharusnya sebelum terjadinya suatu kesalahan. Maka dari itu, langkah membuat jurnal sebenarnya ini sangat perlu untuk dilakukan oleh seorang akuntan karena akan membantu untuk memperjelas hitungan hitungan pada sebuah jurnal.
3. Jurnal Koreksi
Untuk tahapan terakhir yaitu dengan membuat jurnal koreksi atau yang juga dikenal sebagai correction entry ini seorang akuntan akan melakukan gabungan antara jurnal penghapusan dengan jurnal sebenarnya. Dengan melakukan penggabungan ini akan membuat seorang akuntan dapat melakukan tandingan untuk dikoreksi. Untuk membuat jurnal satu ini pun bisa dilakukan secara manual dan juga dengan bantuan sebuah software akuntansi yang akan membantu Anda dalam melakukan pengerjaan karena sistemnya yang otomatis dan sangat cepat.
Baca Juga: Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, Contoh dan Cara Mencatat
Jenis Kesalahan Yang Terjadi Pada Jurnal Pengembalian atau Koreksi
Lalu, apa saja kira kira kesalahan dari jurnal yang harus segera diperbaiki oleh seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan dan menggunakan jurnal pengembalian atau koreksi sebagai alat bantu? Kalau Anda masih belum begitu paham, Anda bisa memahami beberapa contoh dari jenis kesalahan yang bisa saja terjadi dalam jurnal. Berikut adalah beberapa contoh jenis kesalahan yang membuat seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan wajib untuk membuat cara membuat jurnal koreksi, yaitu:
1. Kesalahan Belum Di Posting Ke Jurnal
Untuk kesalahan pertama adalah seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan melakukan kesalahan karena lupa atau belum melakukan posting data ke dalam jurnal. Bisa dikatakan kegiatan satu ini sangat sering menimbulkan kesalahan misalnya seperti suatu transaksi yang dicatat pada buku besar hingga seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan lupa jika transaksi tersebut belum dimasukan ke dalam buku jurnal. Untuk mengatasi hal seperti ini, seorang akuntan bisa melakukan perbaikan dengan cara membuat sebuah jurnal atas kesalahan transaksi yang sudah dilakukan.
Biasanya seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan yang mengurus masalah ini akan memberi sebuah keterangan dengan sangat rinci di mana dari kesalahan transaksi tersebut bisa diterima dan dimengerti oleh manajemen maupun pihak pihak lain dari perusahaan.
2. Kesalahan Karena Belum Dilakukan Posting Ke Dalam Buku Besar
Jenis kesalahan berikutnya yang membuat seorang tenaga kerja keuangan atau akuntan wajib untuk membuat sebuah jurnal pengembalian atau koreksi ketika terjadi kesalahan saat sudah melakukan transaksi yang sudah dilakukan penjurnalan, tetapi lupa atau belum diposting ke dalam buku besar perusahaan. Untuk melakukan perbaikan ini maka seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan biasa melakukan perbaikan dengan cara melakukan posting ke dalam rekening buku besar tersebut.
3. Rupiah Yang Salah Sebelum Posting Ke Buku Besar
Untuk jenis kesalahan berikutnya yang biasanya sering dilakukan oleh seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan secara tidak sengaja adalah terjadinya sebuah transaksi di jurnal pada rekening maupun adanya kesalahan dengan jumlah rupiah yang salah di mana dalam hal seperti ini diketahui bahwa transaksi tersebut diketahui oleh akuntan sebelum dimasukan atau dilakukan posting ke dalam buku besar perusahaan.
Ketika hal seperti ini terjadi, akuntan atau tenaga kerja keuangan tidak perlu khawatir karena kesalahan yang telah dilakukan ini bisa segera diatasi dengan cara melakukan sebuah koreksi pada buku jurnal caranya dengan membuat sebuah garis yang lurus.
Tidak hanya dengan membuat garis yang lurus saja, tetapi garis yang dibuat ini sebaiknya juga menggunakan sebuah tinta dengan warna yang relatif lebih mencolok. Dengan warna yang lebih mencolok ini akan membuat siapa saja yang membaca bisa melihatnya dengan baik.
Perbedaan Antara Jurnal Koreksi (Correction Entry) Dengan Jurnal Penyesuaian
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya jika seorang akuntan sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari jurnal koreksi agar bisa membuat sebuah laporan keuangan yang bisa berjalan dengan seimbang.
Mungkin sebagian orang cukup bingung antara jurnal koreksi maupun dengan jurnal penyesuaian di mana kedua jurnal tersebut sangat dibutuhkan untuk melakukan pembetulan atau koreksi yang benar pada suatu data transaksi yang sudah dicatat. Tetapi, baik jurnal penyesuaian dengan jurnal pengembalian atau koreksi ini memiliki sebuah perbedaan, antara lain:
1. Jurnal Penyesuaian
Sebuah jurnal penyesuaian biasanya akan dibuat untuk melakukan perbandingan antara beban dan pendapatan yang terjadi pada akhir dari periode akuntansi. Jurnal penyesuaian ini akan digunakan oleh seorang akuntan untuk memastikan jika prinsip dari penandingan maupun pengakuan pendapatan sudah terpenuhi. Sebenarnya, penandingan dari beban dan pendapatan ini sengaja dibuat oleh seorang akuntan untuk bisa memenuhi suatu laporan keuangan yang sudah dibagi dalam periode akuntansi.
Untuk bisa menentukan periode pada suatu pelaporan beban maupun pendapatan biasanya hal tersebut tergantung dari sistem yang digunakan oleh seorang akuntan yaitu acrual atau sistem cash basis. Jika seorang akuntan menggunakan sistem accrual basis maka pengakuan dari pendapatan akan dilakukan bukan saat menerima maupun mengeluarkan kas.
Secara umum, sistem dari accrual basis ini memerlukan sebuah pengakuan dari suatu organisasi mengenai pendapatan yang berhasil didapatkan pada setiap kas. Oleh karena itu, jurnal penyesuaian ini sengaja dibuat untuk melakukan penandingan pendapatan serta beban pada periode agar data yang didapatkan bisa lebih update. Ketika sedang menyusun jurnal penyesuaian ini, transaksi yang terjadi di awal harus langsung di catat dengan baik dan tepat. Selain itu, tujuan dari pembaharuan data yang terjadi ini sebenarnya dimaksudkan agar seorang akuntan bisa mengetahui berapa besaran dari jumlah yang sudah diterima dalam periode berjalan akan dibuat menjadi beban pada periode yang akan datang.
Untuk jumlah beban pada periode berjalan ini juga harus langsung diakui walaupun jumlah dari pendapatan atau pembayaran belum dilakukan ataupun kas tersebut belum diterima. Secara umum, jurnal penyesuaian ini sangat diperlukan untuk setiap periode akuntansi. Oleh karena itu, laporan keuangan dari suatu perusahaan akan mencerminkan sebuah metode akuntansi yang acrual. Untuk entri penyesuaian tanggal pada hari terakhir periode akuntansi dan ketika akan memasukan laporan laba rugi serta akun neraca.
Berikut adalah beberapa kegunaan dari jurnal penyesuaian yang mungkin belum Anda ketahui, yaitu:
- Untuk menambah biaya maupun kerugian sekaligus liabilitas terkait.
- Untuk menambah pendapatan serta keuntungan sekaligus aset terkait.
- Untuk bisa melakukan penundaan biaya dan aset terkait.
- Untuk bisa menunda pendapatan maupun kewajiban terkait.
- Mencatat biaya penyusutan maupun beban piutang yang tidak tertagih sekaligus perubahan akun aset kontra terkait dari perusahaan.
2. Jurnal Koreksi atau Jurnal Pengembalian
Untuk jurnal koresi sendiri jurnal ini merupakan sebuah jurnal yang digunakan oleh seorang akuntan sebagai jurnal bantuan untuk melakukan pembetulan atau koreksi pada pencatatan transaksi yang mengalami kesalahan. Seperti yang sudah kamu jelaskan sebelumnya bahwa ada beberapa kondisi di mana harus dilakukan sebuah koresi data dengan membuat sebuah jurnal sebagai alat bantu, baik itu kesalahan data yang terjadi pada periode yang sama ataupun periode yang berbeda. Untuk jenis dari kesalahan data yang dilakukan ini biasanya terjadi karena salah dalam melakukan input jumlah maupun klasifikasi dari jumlah kas pada perusahaan.
Seperti namanya yaitu jurnal pengembalian atau koresi ini memiliki sebuah kegunaan serta tujuan untuk membantu seorang akuntan dalam mengoreksi maupun melakukan perbaikan data baik itu mengenai klasifikasi akun serta nilai transaksi yang sudah dibukukan oleh tenaga kerja akuntan perusahaan. Sementara itu, kegunaan ataupun tujuan dari jurnal penyesuaian ini sendiri memiliki tujuan untuk memperoleh sebuah data akuntansi paling update dan lebih terjamin keakuratan data tersebut.
Untuk jurnal pengembalian atau koreksi ini baru akan dibutuhkan oleh seorang tenaga kerja akuntan apabila ada suatu kesalahan yang terjadi dalam akun. Entri yang akan dikoreksi oleh seorang akuntan biasanya akan mencakup mulai dari kombinasi laba rugi hingga akun neraca.
Jurnal pengembalian atau koreksi ini baru akan dipakai dan dicatat oleh seorang tenaga kerja akuntan apabila mengalami hal hal berikut, yaitu:
- Terjadi kesalahan jumlah yang digunakan ketika melakukan entri yang diposting pada data sebelumnya.
- Entri yang dilakukan oleh seorang tenaga kerja akuntan dicatat pada akun yang tidak semestinya.
Demikialan penjelasan kami mengenai ulasan terhadap cara membuat jurnal koreksi yang biasa digunakan sebagai alat bantu ketika terjadi sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan. Cara membuat jurnal koreksi ini sangat wajib untuk dipahami karena seperti yang kami jelaskan bahwa cara membuat jurnal koreksi ini memiliki sebuah fungsi untuk melakukan perbaikan kesalahan yang terjadi selama proses pencatatan data maupun akun perusahaan. Tidak hanya itu, dengan menggunakan jurnal pengembalian atau koreksi ini akan membantu proses pengerjaan atau pengolahan laporan keuangan menjadi lebih cepat dan terstruktur serta sistematis.