Dengan begitu banyaknya pilihan Software as a Service (SaaS) yang beredar di pasaran, memilih solusi yang tepat bisa menjadi pekerjaan yang membingungkan. Salah satu faktor penting yang membedakan berbagai jenis SaaS adalah model bisnisnya.
Artikel ini akan membahas dua model utama: Vertical SaaS dan Horizontal SaaS. Mari kita bedah perbedaan keduanya untuk membantu Anda menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Pengertian Horizontal SaaS vs Vertical SaaS
Model SaaS (Software as a Service) berfokus industri membagi perusahaan menjadi dua jenis: horizontal dan vertikal. Horizontal SaaS membuat perangkat lunak yang bisa digunakan oleh semua industri, sementara Vertical SaaS fokus pada industri tertentu.
1. SaaS horizontal
SaaS horizontal adalah jenis perangkat lunak berbasis cloud yang ditujukan untuk berbagai pengguna bisnis, tanpa memandang industrinya. Dari segi pangsa pasar, SaaS horizontal lebih matang karena sudah ada sejak lama.
Karena cakupannya yang luas, perangkat lunak horizontal lebih fokus memenuhi kebutuhan bisnis daripada konsumen individu. Perusahaan SaaS horizontal bertujuan memberikan layanan yang luas untuk mencakup berbagai pasar melalui banyak industri.
Banyak bisnis dari berbagai bidang memilih menggunakan solusi SaaS, termasuk asuransi, supply chain, ritel, dan manufaktur.
2. SaaS vertikal
Berbeda dengan model horizontal, solusi SaaS vertikal ditujukan untuk pasar khusus atau standar industri tertentu. Ini merupakan tren yang lebih baru dalam pengembangan pasar SaaS, sehingga belum sematang model horizontal.
Karena perangkat lunak vertikal dirancang khusus untuk niche industri yang jelas, pasar potensialnya lebih terbatas.
Sehingga, model SaaS Vertikal memiliki pendekatan pemasaran yang jauh lebih sempit daripada model horizontal dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya karena pasarnya kecil dan fokus pada satu industri.
Perbedaan Horizontal SaaS vs Vertical SaaS

Setelah memahami dasar-dasarnya, mari kita lihat lebih dekat faktor-faktor yang membedakan perusahaan vertical SaaS dan horizontal.
1. Fokus target pasar
Vertical SaaS dan horizontal menargetkan basis pelanggan yang sangat berbeda. Vertical SaaS menargetkan industri spesifik dengan alat yang dirancang khusus, sementara perusahaan horizontal SaaS mengembangkan solusi yang lebih umum yang relevan untuk berbagai jenis bisnis.
2. Fungsi dan kustomisasi
Karena model vertical SaaS spesifik untuk industri, mereka biasanya menawarkan tingkat kustomisasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri dengan persyaratan teknis yang kompleks.Ini bisa melibatkan pembuatan alur kerja khusus atau memperkenalkan pembaruan reguler untuk mengikuti perubahan peraturan.
Karena produk horizontal SaaS didasarkan pada fungsi yang lebih umum, mereka cenderung menawarkan kustomisasi yang lebih sedikit atau mengenakan harga yang lebih tinggi untuk fitur yang dapat disesuaikan.
3. Skalabilitas dan integrasi
Karena vertical SaaS memiliki ukuran pasar yang kecil dan fokus produk yang sempit, ini membuat skalabilitas lebih mudah dibandingkan dengan aplikasi horizontal SaaS. Lebih mudah mengakomodasi pengusaha hingga perusahaan dalam satu industri daripada banyak industri sekaligus.
Horizontal SaaS, di sisi lain, perlu melayani berbagai jenis bisnis dan industri untuk terus mendapatkan pelanggan, yang dapat membebani sumber daya pengembangan.
4. Persaingan pasar dan entry barriers
Penyedia vertical SaaS fokus pada solusi yang dirancang untuk kebutuhan spesifik industri tertentu, sehingga menghadapi persaingan yang lebih rendah karena pengembangan produk khusus ini memerlukan usaha yang lebih besar.
Sebaliknya, horizontal SaaS menawarkan solusi umum yang dapat digunakan dalam berbagai industri, tetapi karena lebih mudah dikembangkan, pasar ini lebih kompetitif, dengan tingkat churn yang tinggi namun peluang akuisisi pelanggan yang lebih luas.
Persamaan Horizontal SaaS vs Vertical SaaS
Meski SaaS vertikal dan horizontal memiliki fokus yang berbeda, keduanya berbagi beberapa kesamaan penting:
1. Subscription based
Baik SaaS vertikal maupun horizontal umumnya menggunakan model langganan, di mana pengguna membayar biaya bulanan atau tahunan untuk mengakses layanan.
Biasanya, ada berbagai paket yang ditawarkan dengan harga berbeda tergantung pada fitur dan tingkat dukungan yang diberikan. Kemudahan untuk meningkatkan paket ini sangat penting untuk membantu perusahaan SaaS mempertahankan pelanggan saat bisnis mereka tumbuh.
2. Cloud based dan kemudahan akses
Teknologi cloud memungkinkan SaaS vertikal dan horizontal untuk dikembangkan dengan lancar, memberi pengguna akses ke aplikasi mereka dari mana saja melalui internet.
Ini sangat berguna bagi tim yang tersebar atau perusahaan dengan beberapa lokasi, karena aplikasi tidak perlu diinstal secara lokal.
Baca Juga: Contoh Cloud Computing yang Harus Digunakan Perusahaan
3. User experience & interface
Baik untuk SaaS yang fokus pada industri tertentu maupun yang lebih umum, interface yang mudah digunakan dan fitur yang intuitif sangat penting untuk mencegah pelatihan pengguna yang panjang dan rumit.
Aplikasi yang sulit digunakan dapat menyebabkan pelanggan tidak puas atau berhenti berlangganan. Beberapa penyedia bahkan menawarkan manajer akun untuk memberikan demo dan dukungan khusus bagi pengguna, membantu mereka beradaptasi dengan sistem baru.
4. Update dan maintenance
Perusahaan SaaS harus terus berinovasi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Dengan biaya akuisisi pelanggan yang semakin tinggi, pembaruan rutin, fitur baru, dan peningkatan kinerja menjadi sangat penting bagi SaaS vertikal dan horizontal untuk tetap relevan dan kompetitif.
Survei user engagement bisa menjadi cara yang baik untuk mengetahui fitur apa yang paling diinginkan oleh pelanggan.
Contoh horizontal SaaS & vertical SaaS
Untuk lebih memahami perbedaan antara SaaS horizontal dan vertikal, mari kita lihat beberapa contoh konkret dari produk-produk yang sudah ada di pasaran.
1. SaaS horizontal
Beberapa contoh SaaS dalam kategori ini di antaranya adalah Microsoft 365, suite produktivitas yang mencakup Word, Excel, Power Point, dan aplikasi bisnis lainnya. Mereka menyediakan produk yang dapat digunakan oleh berbagai jenis industri.
Ada pula Slack, alat komunikasi tim yang digunakan untuk berbagi pesan, berbagi file, hingga manajemen tugas. Meski populer dipakai oleh industri startup dan teknologi, Slack dapat digunakan dalam industri apa pun.
2. SaaS vertikal
Contoh vertical SaaS yang cukup populer adalah Clio, platform yang dikhususkan untuk firma hukum. Clio memudahkan berbagai aktivitas harian firma hukum, seperti manajemen kasus, penagihan, hingga interaksi dengan klien.
Sementara itu, ada Epic Systems Corporation, yang biasa digunakan oleh rumah sakit. Mereka menawarkan solusi software untuk membantu perawatan pasien dan menyederhanakan administrasi rumah sakit.
Cara memilih SaaS yang tepat untuk perusahaan Anda
Saat memilih SaaS, perusahaan seringkali dihadapkan pada dua pilihan utama: horizontal SaaS vs vertical SaaS. Bagi perusahaan yang memiliki kebutuhan yang sangat khusus, vertical SaaS menawarkan fitur yang sangat spesifik, sehingga cocok untuk Anda.
Namun, bila perusahaan Anda mencari solusi yang dapat menunjang berbagai aspek operasional dan efisiensi bisnis secara umum, horizontal SaaS lebih ideal untuk Anda. Platform ini biasanya menawarkan fitur-fitur yang lebih luas dan fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang terus berubah.
Jika perusahaan Anda mencari platform horizontal SaaS yang komprehensif dan mudah digunakan untuk mengelola berbagai aspek operasional, Mekari adalah jawabannya.
Sebagai penyedia solusi SaaS terintegrasi berbasis cloud terkemuka di Indonesia, Mekari menawarkan rangkaian lengkap produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Hubungi kami sekarang dan rasakan manfaatnya.
Referensi
FLG Partners. ”SaaS “Industry-Centric” Business Models: Horizontal vs Vertical”
Koombea. ”Vertical Vs Horizontal SaaS Explained”