Mekari Insight
- Dengan low code/no code, Anda bisa membangun sistem seperti inventory, SCM, hingga produksi tanpa perlu coding rumit atau biaya selangit.
- Cukup drag-and-drop, aplikasi bisa langsung dipakai dan disesuaikan sesuai kebutuhan operasional pabrik.
- Bangun aplikasi manufaktur sesuai kebutuhan bisnis Anda dengan Mekari Officeless — tanpa ribet, tanpa harus mulai dari nol.
Selama ini, membangun software manufaktur seperti inventory, SCM, atau produksi merupakan proses yang memakan banyak waktu dan biaya. Alasannya, karena prosesnya perlu coding yang kompleks oleh tim IT khusus.
Namun, dengan low code no code, proses manufacturing app development tidak lagi rumit, lama, dan mahal. Tidak perlu jago coding, Anda bisa langsung buat aplikasi yang cocok untuk kebutuhan pabrik dan bisnis manufaktur – lebih hemat dan fleksibel.
Apa saja contoh manufacturing app development? Simak selengkapnya.
Apa itu platform low code no code?
Low code memungkinkan tambahan kode untuk kustomisasi, sedangkan no code sepenuhnya mengandalkan interface visual tanpa coding.
Solusi ini sangat cocok untuk bisnis manufaktur yang butuh sistem yang fleksibel dan terintegrasi tanpa kerepotan teknis yang biasanya menyita waktu dan biaya.
Keunggulan utama platform ini meliputi:
- Pengembangan lebih cepat, sehingga aplikasi bisa segera digunakan tanpa menunggu berbulan-bulan.
- Biaya lebih hemat karena mengurangi kebutuhan tenaga pemrograman dan waktu pengembangan.
- Mudah digunakan oleh pengguna non-teknis berkat antarmuka visual yang intuitif.
Cara kerja dan penggunaan platform low code/no code pun sederhana:
- Pengguna cukup drag and drop berbagai komponen seperti formulir, dashboard, atau laporan ke dalam aplikasi.
- Sistem juga mendukung integrasi dengan aplikasi atau sistem lama melalui API, sehingga data bisa berjalan lancar tanpa membangun dari nol.
Contoh software manufaktur yang dapat dibangun dengan low code no code
Dengan platform low code no code, manufacturing app development dapat dikembangkan dengan cepat, mudah diubah sesuai kebutuhan, dan terintegrasi mulus dengan sistem lain yang sudah ada.
Ini bisa dilakukan tanpa harus menunggu lama atau biaya besar seperti metode pengembangan tradisional.
1. Sistem manajemen inventori
Sistem ini membantu perusahaan manufaktur memantau ketersediaan bahan baku, barang dalam proses (WIP), dan barang jadi secara real-time.
Dengan visibilitas penuh terhadap level stok, titik pemesanan ulang, dan lokasi penyimpanan, sistem ini dapat mencegah kekurangan atau kelebihan stok yang berisiko mengganggu produksi.
Fitur utama:
- Pelacakan stok secara live
- Barcode scanning untuk efisiensi input data
- Batch/lot tracking untuk traceability
- Metode valuasi FIFO/LIFO
- Portal supplier dan tracking pesanan
Pengelolaan inventori yang efisien memastikan proses produksi tetap lancar, mengurangi pemborosan, dan mendukung strategi just-in-time (JIT) untuk menekan biaya penyimpanan.
2. Supply chain management system (SCM)
Supply chain management memungkinkan perusahaan mengatur aliran material, informasi, dan biaya dari supplier, produksi, hingga distribusi.
Sistem ini menggabungkan perencanaan produksi, forecasting permintaan, logistik, dan kolaborasi supplier dalam satu alur kerja yang saling terhubung.
Fitur utama:
- Perencanaan kapasitas dan produksi
- Forecasting permintaan pasar
- Integrasi manajemen logistik & warehouse
- Kolaborasi data dengan supplier secara real-time
Dengan sistem ini, rantai pasok menjadi lebih lincah, efisien, dan selaras dengan target produksi.
3. Quality inspection & automated reporting
Kontrol kualitas tak boleh luput, dan dengan sistem yang bisa dikustomisasi, tim QC dapat mencatat temuan secara digital dan menghasilkan laporan sesuai standar.
Fitur utama:
- Form inspeksi kualitas yang bisa diisi via mobile/tablet
- Dokumentasi hasil inspeksi & checklist
- Automated compliance reports dan standar industri (GMP, ISO, dll)
- Penyimpanan dokumen terpusat untuk audit internal & eksternal
Dengan sistem ini, proses quality control jadi lebih konsisten dan terdokumentasi dengan baik—siap untuk audit kapan pun dibutuhkan.
4. Custom workflow & production scheduling
Sistem ini membantu merancang alur kerja lintas departemen dan menjadwalkan produksi secara otomatis. Cocok untuk menyinkronkan tim procurement, produksi, dan QC.
Fitur utama:
- Automasi proses harian di lini produksi
- Penjadwalan produksi berdasarkan kapasitas mesin
- Dashboard progres dan status kerja tiap divisi
- Notifikasi otomatis saat ada deviasi dari rencana
Workflow digital ini bantu tim produksi lebih gesit, mengurangi kesalahan manual, dan memastikan semua unit kerja selaras.
Baca Juga: 22 Rekomendasi Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Produksi
5. eProcurement system

eProcurement menyederhanakan proses pembelian mulai dari pencarian vendor hingga pembayaran.
Fitur utama:
- Seleksi dan evaluasi vendor
- Permintaan penawaran (RFQ) digital
- Pembuatan PO otomatis
- Invoice matching dengan dokumen pendukung
- Approval flow yang bisa dikustomisasi
Dengan sistem ini, proses pengadaan menjadi lebih cepat, transparan, dan terkontrol—meminimalkan pemborosan dan memperkuat relasi dengan vendor strategis.
Baca Juga: Kelebihan Integrated Procurement System dari Procurement Biasa
6. HSE (health, safety, environment) management

Keselamatan kerja dan lingkungan jadi prioritas di industri manufaktur. Sistem HSE membantu pelaporan insiden dan pemantauan kepatuhan terhadap regulasi.
Fitur utama:
- Form pelaporan insiden dengan notifikasi langsung
- Penjadwalan audit & pemeriksaan internal
- Risk assessment berbasis data
- Dokumentasi regulasi dan SOP
- Monitoring pelatihan & sertifikasi karyawan
Dengan digitalisasi, perusahaan bisa membangun budaya keselamatan yang aktif dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Baca Juga: Pentingnya Aplikasi K3 Perusahaan Beserta Rekomendasi
7. Asset management system
Mengelola peralatan produksi tidak cukup dengan catatan manual. Sistem ini bantu menjadwalkan pemeliharaan dan memantau performa aset secara berkelanjutan.
Fitur utama:
- Penjadwalan preventive & predictive maintenance
- Tracking usia pakai dan depresiasi aset
- Monitoring uptime/downtime per alat
- Reminder otomatis untuk maintenance atau inspeksi
Dengan sistem ini, perusahaan bisa menghindari downtime yang tidak direncanakan, memperpanjang umur aset, dan menjaga performa operasional tetap optimal.
Keunggulan menggunakan low code no code untuk industri manufaktur
Berikut adalah beberapa keunggulan utama penggunaan platform low code no code yang membuat manufacturing app development jadi lebih mudah dan efektif.
- Implementasi cepat: Sistem bisa dibangun dan dijalankan dalam hitungan hari, bukan berbulan-bulan, sehingga bisnis langsung bisa beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah.
- Fleksibilitas dan skalabilitas: Aplikasi yang dibuat mudah disesuaikan dan bisa berkembang seiring pertumbuhan bisnis tanpa perlu dibangun ulang dari awal.
- Minim kebutuhan IT atau developer: Pengguna non-teknis pun bisa ikut mengembangkan dan mengelola aplikasi, mengurangi ketergantungan pada tim IT yang terbatas.
- Efisiensi biaya: Mengurangi waktu pengembangan dan tenaga ahli yang dibutuhkan, membuat investasi teknologi jadi lebih terjangkau.
- Integrasi mudah dengan sistem lain: Platform low code no code mendukung koneksi mulus ke sistem lama atau aplikasi lain yang sudah digunakan.
Langkah mudah memulai digitalisasi dengan low code no code
Berikut adalah tips untuk membantu bisnis manufaktur memilih low code no code
1. Pahami kebutuhan spesifik manufaktur
Tentukan area bisnis yang ingin dioptimalkan, seperti pengelolaan produksi, rantai pasok, inspeksi kualitas, atau manajemen aset.
Pilih platform yang menawarkan modul atau template khusus untuk kebutuhan manufaktur agar pengembangan lebih cepat dan relevan.
2. Pastikan kemampuan integrasi yang handal
Industri manufaktur biasanya sudah memakai berbagai sistem seperti ERP dan perangkat IoT.
Pilih platform yang memiliki konektor API kuat dan dukungan untuk protokol industri agar integrasi berjalan mulus tanpa hambatan data.
3. Perhatikan skalabilitas dan performa
Sistem harus mampu menangani volume data dan pengguna yang besar tanpa menimbulkan lag atau bottleneck, sehingga operasional tetap responsif seiring pertumbuhan bisnis.
4. Utamakan keamanan dan kepatuhan
Data manufaktur sering kali sensitif dan diatur oleh regulasi ketat. Pastikan platform memiliki fitur autentikasi, kontrol akses berbasis peran, enkripsi data, dan mampu mendukung standar compliance industri.
5. Cari platform dengan user experience dan support terbaik
Kemudahan penggunaan dengan interface drag-and-drop wajib dimiliki agar tim non-teknis bisa ikut mengembangkan aplikasi. Pastikan juga ada dukungan teknis responsif dan komunitas pengguna yang aktif untuk membantu mengatasi masalah.
Rekomendasi platform low code no code untuk kembangkan software manufaktur
Untuk bisnis manufaktur yang ingin mempercepat digitalisasi tanpa repot, Mekari Officeless hadir sebagai platform low code no code terbaik yang memudahkan pengembangan software manufaktur sesuai kebutuhan.
Selain itu, Mekari Officeless juga menyediakan layanan custom software dengan pendekatan low code no code, membantu bisnis Anda menciptakan solusi yang benar-benar tepat dan fleksibel.
Pelajari lebih lanjut tentang solusi industri manufaktur dari Mekari dan mulai bangun sistem manufaktur cerdas yang mendukung pertumbuhan bisnis Anda.