Home / Blog / Business & Economy

Apa itu Segmentasi Pasar? Fungsi dan Pentingnya untuk Bisnis

pentingnya segmentasi pasar untuk bisnis
Daftar isi
Mode

Segmentasi pasar atau dikenal juga dengan market segmentation diperlukan bisnis untuk menemukan kelompok konsumen yang tepat. Manfaat segmentasi pasar cukup besar, hingga dapat mempengaruhi jalannya bisnis.

Di sini akan dijelaskan mengenai segmentasi target pasar supaya Anda bisa mengatur strategi bisnis dengan cermat.

Apa itu Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar adalah istilah pemasaran yang mengacu pada pengelompokkan calon pembeli ke dalam segmen dengan kebutuhan yang sama atau respons serupa terhadap tindakan pemasaran.

Dengan kata lain, kamu membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan karakteristik. Pengelompokkan tersebut dapat didasarkan pada satu parameter atau lebih. Berkat pembagian tersebut, kamu mempunyai kesempatan untuk menghadirkan konten yang dipersonalisasi dan ditujukan kepada market yang tepat.

Jadi, lebih mengenal konsumen dan mampu menetapkan konsumen ideal bagi bisnis merupakan tujuan segmentasi pasar. Kamu bukan hanya bisa mengidentifikasi pasar yang tepat untuk produk Anda, melainkan juga menargetkan strategi pemasaran secara lebih efektif.

Agensi periklanan juga memperoleh banyak manfaat dari market segmentation. Mereka dapat menawarkan pilihan iklan yang lebih sesuai serta menyesuaikan kontennya untuk kelompok audiens yang berbeda.

Segmentasi pasar memungkinkan kamu menargetkan konten kepada orang yang tepat. Dengan demikian, engagement terhadap iklan atau konten pun bisa meningkat sehingga kampanye menjadi lebih efisien dan meningkatkan potensi return of investment.

Tujuan Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan yang penting untuk bisnis perusahaan. Ini penjelasannya.

1. Mempermudah strategi pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang diandalkan dalam bisnis. Tujuan segmentasi pasar adalah menjadikan pemasaran tertujusalah saty pada konsumen yang tepat.

Akan percuma jika Anda menggelontorkan banyak uang di strategi pemasaran yang target pasarnya tidak jelas. Nanti yang menikmati materi promosi Anda malah orang-orang yang tidak membutuhkan produk Anda.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Strategi Bisnis dan Contoh-Contohnya

2. Menemukan layanan yang pas untuk konsumen

Tujuan segmentasi pasar selanjutnya adalah Anda jadi punya senjata yang pas dalam memberikan pelayanan maksimal pada konsumen.

Konsumen telah membeli produk Anda, ketika mengajukan komplain, tentunya harus Anda hadapi secara profesional.

Cara menghadapinya pun berbeda-beda. Ketika Anda berbicara dengan konsumen remaja atau konsumen dewasa, itu pendekatannya bisa berbeda. Makanya Anda perlu mengenali pelanggan sebaik-baiknya.

3. Perencanaan bisnis yang matang

Bisnis yang baik merupakan usaha yang direncanakan dengan rinci dan matang. Salah satu bagian yang jadi perhatian adalah target pasar.

Tadi sudah disebutkan bahwa menentukan target konsumen itu membutuhkan waktu. Anda harus mencari tahu bagaimana gaya hidup konsumen, daya beli, demografi, dan penilaian lainnya yang bisa ditentukan sendiri oleh pebisnis.

4. Mengenal kompetitor

Pebisnis juga bisa mengenal kompetitor dari target pasar yang ditentukan. Biasanya selain produk yang sama, target pasar yang sama pun bisa menciptakan kompetitor.

Hal ini diperlukan perusahaan untuk mengatur produk lebih terarah lagi dalam menghadapi kompetitor. Keberadaannya jangan dijadikan beban. Malah bisa sebagai motivasi agar Anda bisa terus berinovasi untuk bersaing dengan kompetitor. Mereka akan mampu membuat Anda bersemangat menjalankan bisnis.

Manfaat Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar punya manfaat cukup besar pada bisnis. Apalagi pasar menjadi komponen utama dalam bisnis. Ini dia manfaat menentukan target pasar yang bisa pebisnis rasakan.

1. Mendatangkan keuntungan melimpah

Ketika pebisnis menemukan target pasar yang pas, keuntungan yang diperoleh akan meningkat tajam. Hal itu karena produknya dibeli oleh para konsumen yang memang membutuhkannya.

Keuntungan ini tentunya akan membawa banyak kemajuan bagi usaha Anda. Keuntungan adalah tujuan utama berbisnis. Untuk itulah proses menentukan target pasar harus dilakukan secara serius sampai benar-benar menemukan pelanggan yang dibutuhkan.

2. Memudahkan perusahaan merencanakan keuangan usaha

Manfaat segmentasi pasar yang dapat Anda rasakan selanjutnya adalah memudahkan Anda dalam perencanaan keuangan bisnis.

Bisnis akan bisa berjalan dengan software akuntansi sebagai alat bantu untuk perencanaan keuangan yang sesuai kebutuhan mulai dari pembuatan laporan keuangan, pengadaan produk, sampai biaya overhead yang mencakup upah karyawan dan untuk promosi.

Modal untuk usaha sebisa mungkin harus cukup. Ketika berlebih, Anda bisa menggunakannya untuk keperluan lain. Yang harus dipikirkan adalah ketika modal tidak cukup Anda harus mencari dana tambahan.

3. Lebih mengenal konsumen dengan baik

Manfaat segmentasi pasar, Anda bisa mengenal konsumen sebaik-baiknya. Hal itu dibutuhkan demi membangun hubungan akrab.

Ketika Anda berhasil menarik perhatian konsumen, konsumen pun tidak masalah membeli produk yang Anda jual berkali-kali. Hal itu bukan hanya karena produknya dibutuhkan, tapi karena pelayanan maksimal yang Anda beri pada konsumen.

4. Perusahaan leluasa mengatur produk

Anda jadi bisa mengatur produk sesuai dengan segmentasinya. Hal ini membuat produk Anda punya rencana masing-masing.

Misalnya, Anda menjalankan dua produk dengan segmentasi yang berbeda. Anda pun dapat melaksanakan fungsi target pasar sesuai kebutuhan.

Kategori Segmentasi Pasar

Anda sudah tahu manfaat segmentasi pasar. Sekarang, Anda perlu tahu kategori apa saja yang bisa Anda susun untuk target pasar. Ini penjelasannya.

1. Segmentasi demografis

Ini adalah segmentasi yang paling sering digunakan. Menentukan target pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lainnya.

Namun, membutuhkan waktu dan biaya besar dalam menentukannya, mengingat pasar yang diteliti adalah besar. Biasanya yang menggunakan segmentasi ini adalah usaha besar.

2. Segmentasi perilaku

Anda juga bisa menentukan pasar dari perilaku mereka. Hal itu dilihat dari loyalitas konsumen, respons, dan pengetahuan mereka.

Segmentasi ini termasuk spesifik karena Anda bisa mencari tahu bagaimana konsumen menghabiskan uang dan memilih produknya.

Misalnya, Anda menjual produk kuas kosmetik yang diskon di beberapa toko kosmetik. Hal itu meningkatkan penjualan. Bisa disimpulkan bahwa pelanggan membeli lebih banyak ketika diskon dan dijual di toko kosmetik.

3. Segmentasi psikografis

Anda juga bisa menentukan segmentasi dari psikologis pelanggan. Misalnya, Anda menciptakan produk permainan seperti action figure. Anda menjualnya pada konsumen yang hobi mengumpulkan mainan ini.

Faktor psikografis ini tidak jauh dari kesukaan dan hobi pelanggan. Hal ini juga cukup wajar dilakukan untuk produk-produk yang sifatnya hiburan.

4. Segmentasi waktu khusus

Anda juga bisa menjalankan bisnis dengan melihat waktu khusus. Di sini Anda memanfaatkan waktu khusus yang hanya terjadi sesekali. Misalnya, ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, biasanya banyak orang yang memesan kue.

Anda yang punya bisnis kue, bisa menggunakan kesempatan ini menjual kue dalam jumlah lebih banyak dan gencar promo. Anda pun bisa meraih keuntungan maksimal dari sini.

5. Segmentasi pasar geografis

Anda menentukan segmentasi pasar dari geografisnya. Hal ini cukup wajar dilakukan. Misalnya, Anda menjual produk kapal yang biasanya digunakan oleh masyarakat pesisir.

Anda pun menawarkan kapal itu pada masyarakat pesisir yang berada di bagian Timur. Untuk menggunakan segmentasi ini, Anda perlu melakukan survei langsung ke tempatnya.

Jenis-Jenis Segmentasi Pasar

Sebetulnya, ada banyak sekali segmen pasar yang bisa kamu buat. Namun, berikut ini adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam membuat market segmentation.

1. Segmentasi Demografis

Di antara berbagai metode yang ada, segmentasi demografis merupakan salah satu yang paling umum dipakai. Metode ini memisahkan calon konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang tampak.

Segmentasi pasar berdasarkan demografi dapat dilihat dari beberapa variabel, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, level pendidikan, rata-rata jumlah penghasilan, tingkat pendidikan, ras, kewarganegaraan, hingga agama.

Menggabungkan calon konsumen sesuai demografinya bisa dikatakan sebagai bentuk segmentasi yang paling mendasar. Adapun menggabungkan segmentasi demografis dengan jenis lainnya dapat membantu mengerucutkan pasar secara lebih optimal.

Bukan tanpa alasan segmentasi demografis banyak diminati oleh marketer. Metode ini didasarkan pada informasi yang relatif mudah diakses dan biayanya pun cukup ekonomis.

Di pasaran, kita bisa melihat produk yang secara eksplisit ditujukan untuk demografi tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan produk perawatan tubuh membuat dua jenis deodoran. Ada yang secara spesifik diperuntukkan bagi pria, sedangkan produk lainnya ditujukan untuk wanita.

Contoh segmentasi pasar berdasarkan demografi juga dapat dilihat pada perusahaan automotif. Umumnya, segmentasi didasarkan pada rata-rata penghasilan di mana perusahaan tersebut membuat model tertentu untuk dipasarkan pada setiap segmen.

Karena itu, sebuah perusahaan automotif sering kali memiliki luxury brand sekaligus economy brand. Tentunya, model dan range harga kendaraan dari masing-masing merek berbeda, meskipun berasal dari perusahaan yang sama.

2. Segmentasi Perilaku

Berikutnya, kamu juga bisa melakukan segmentasi berdasarkan perilaku konsumen, terutama terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan. Membagi konsumen sesuai dengan perilaku yang terlihat memungkinkan kamu untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan perilaku tersebut. Di bawah ini beberapa perilaku konsumen yang perlu kamu amati.

a. Kebiasaan berbelanja online

Kamu perlu mempertimbangkan semua pengguna aplikasi bisnis online shop sebagai calon konsumen potensial. Berdasarkan perilaku mereka berbelanja online, besar kemungkinan mereka juga tertarik berbelanja dari situs bisnismu.

b. Tindakan konsumen di situs milikmu

Sebaiknya, kamu melacak tindakan yang dilakukan pengguna internet di situs milikmu. Dengan begitu, kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berinteraksi dengan calon konsumen.

Sebagai contoh, kamu perlu mengamati seberapa lama pengguna bertahan melihat situs milikmu. Periksalah perilaku seperti apakah mereka membaca artikel sampai akhir atau jenis konten yang mereka klik.

c. Manfaat yang dicari

Dalam hal ini, kamu meneliti kebutuhan yang berusaha dipenuhi konsumen dengan membeli produkmu. Sebelum era media sosial, mungkin dibutuhkan sumber daya besar untuk riset tersebut. Namun, sekarang kamu bahkan bisa membuat polling di Instagram. Simpel, bukan?

d. Loyalitas

Setelah memakai produk selama beberapa waktu, biasanya mulai terbentuk loyalitas dalam diri konsumen terhadap brand tersebut. Nah, kamu bisa mengelompokkan konsumen sesuai dengan loyalitasnya terhadap bisnismu.

Selanjutnya, sesuaikan pesan yang kamu buat sehingga dapat membuat pelanggan setia merasa diapresiasi dan makin loyal. Tidak hanya itu, pesan untuk calon pelanggan setia pun harus bisa mengubahnya menjadi penggemar brand milikmu yang nomor satu.

Intinya, data perilaku sangat bermanfaat karena menunjukkan secara langsung bagaimana konsumen berinteraksi dengan bisnis atau produkmu. Sebab itu, kamu bisa memasarkan produk dengan lebih efektif kepada calon pelanggan.

Adapun data-data perilaku tersebut bisa kamu temukan melalui cookies yang digunakan di website atau melalui aplikasi sales Customer Relationship Management (CRM).

3. Segmentasi Geografis

Sesuai namanya, metode segmentasi geografis berarti membagi pasar sesuai dengan lokasi. Cara ini terbilang cukup efektif dalam strategi segmentasi.

Dengan mengetahui lokasinya, kamu bisa mengerti kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Selanjutnya, kamu dapat mengirimkan iklan atau kampanye yang spesifik untuk kebutuhan konsumen di lokasi tersebut.

Terdapat beberapa segmentasi geografis, yang paling mendasar adalah mengidentifikasi konsumen berdasarkan negara, provinsi, sampai kota atau kabupaten tempat mereka tinggal. Selain itu, kamu dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan karakteristik area tempat tinggalnya, seperti iklim, kepadatan populasi, serta apakah daerah tersebut termasuk perkotaan atau pedesaan.

Mengelompokkan konsumen sesuai daerah tempat tinggal sangat krusial jika kamu perlu menargetkan pasar di daerah tertentu. Contohnya, saat kamu ingin mempromosikan bisnis lokal.

Meskipun begitu, segmentasi ini juga tetap bermanfaat ketika kamu menargetkan cakupan pasar yang luas. Dengan segmentasi geografis, kamu bisa memperhatikan perbedaan bahasa, ketertarikan masyarakat, bahkan norma di daerah tersebut sehingga pesan pemasaran yang disampaikan lebih mengena.

Misalnya, kamu mungkin perlu mengubah bahasa yang digunakan dalam konten saat menjangkau konsumen di daerah yang berbeda. Di samping itu, ketertarikan masyarakat juga merupakan faktor penting.

Surfing mungkin populer di Bali, tetapi daerah lain mungkin lebih familier dengan hiking. Jadi, bila kamu memasarkan perlengkapan untuk outdoor activity, ketertarikan masyarakat tersebut perlu menjadi pertimbangan dalam pembuatan konten iklan atau campaign.

Contoh lainnya, bisnis bisa mempertimbangkan kebutuhan yang berbeda berdasarkan daerah geografis. Apabila kamu memiliki bisnis fesyen, produk-produk baju hangat tentu lebih sesuai dipasarkan di daerah dingin. Spesifik menyasar segmen pasar tertentu berpotensi membuat bisnismu lebih diingat konsumen

4. Segmentasi Psychographic

Metode ini sebenarnya hampir serupa dengan segmentasi demografis, hanya saja lebih fokus pada karakteristik mental dan emosional. Meskipun tidak mudah untuk diamati, variabel mental serta emosional mampu memberikan insight penting terkait motivasi, preferensi, dan kebutuhan konsumen.

Tentunya, memahami aspek tersebut memudahkanmu untuk membuat konten yang lebih efektif menarik minat konsumen. Beberapa karakteristik yang termasuk ke dalam psychographic, antara lain kepribadian, ketertarikan, keyakinan, value, sikap, serta gaya hidup.

Jika kamu mendapati fakta bahwa konsumen dalam segmen demografis merespons berbeda terhadap konten yang kamu sajikan, mungkin kamu perlu memasukkan variabel psychographic.

Secara sederhana, demografi memberikan informasi tentang siapa audiens atau konsumen, sedangkan psychographic menjelaskan alasan di balik keputusan mereka membeli atau tidak membeli produkmu. Hal tersebut juga berlaku terhadap keputusan untuk mengabaikan atau berinteraksi dengan konten marketing yang kamu buat.

Sebut saja kamu adalah seorang pebisnis furnitur dengan segmen pasar pengantin baru berusia 20-30 tahun dan memiliki pendapatan rumah tangga di atas 20 juta per bulan. Beberapa calon konsumen dari segmen pasar tersebut bertransaksi, tetapi sebagian tidak. Misalnya, saat kamu memasukkan analisis berdasarkan psychographic, ternyata mereka yang bertransaksi sangat menghargai nilai kebersamaan.

Berdasarkan informasi tersebut, kamu bisa membuat konten yang menunjukkan pengantin baru sedang menerima tamu di rumahnya yang nyaman berkat kehadiran furnitur yang kamu produksi.

Untuk memperoleh informasi psychographic, kamu bisa bertanya kepada konsumen melalui survei. Kamu juga bisa mengamati cara konsumen berinteraksi dengan website serta konten mana yang menarik minat mereka. Dengan demikian, kamu akan memperoleh insight tentang preferensi dan ketertarikan konsumen.

Syarat Segmentasi Pasar

Setelah melihat contoh di atas, semoga kamu sudah bisa membuat segmentasi pasar yang jelas untuk bisnismu.

Kalau kamu kesulitan mengetahui segmentasi pasar yang kamu tentukan sudah tepat atau belum, kamu dapat menjadikan syarat segmentasi pasar sebagai acuan. Syarat segmentasi pasar yang tepat ialah measurable, logis, distinctive, dan accessible. Mari kita bahas syarat tersebut satu per satu!

  • Measurable: Segmen pasar harus bisa membantumu mengukur potensi, daya beli, serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan secara jelas.
  • Logis: Jumlahnya memadai untuk memberikan keuntungan bagi bisnismu sehingga masuk akal menjadikan segmen tersebut sebagai target pasar.
  • Distinctive atau dapat dibedakan: Segmen pasar yang baik harus bisa dibedakan dengan jelas sehingga kamu bisa menentukan strategi yang berbeda dan spesifik untuk pasar tersebut.
  • Accessible atau dapat dicapai: Poin yang sangat penting tentunya segmen pasar tersebut harus bisa dicapai. Segmen yang memenuhi ketiga syarat di atas menjadi tidak bermakna bila segmen pasar tersebut berada di luar jangkauanmu. Perlu diingat, jangkauan atau akses tidak selalu berarti geografis.

Itulah manfaat segmentasi pasar yang bisa Anda rasakan sebagai pebisnis. Lakukan penentuan target pasar secara cermat untuk memaksimalkan potensi bisnis Anda. Tidak masalah waktu yang dibutuhkan panjang selama hal itu untuk kemajuan bisnis.

Selain segmentasi pasar, hal lain yang perlu dipersiapkan untuk mempercepat perkembangan bisnis adalah dengan menggunakan aplikasi bisnis dari Mekari yang hadir sebagai solusi automasi berbasis cloud yang terlengkap dan terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas berbagai operasional bisnis.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami