5 min read

Memahami Sistem Cash On Delivery (COD) dan Penerapannya

cash on delivery (cod)

Highlight

  • Kendati pembayaran digital semakin berkembang, sistem pembayaran COD atau cash on delivery masih diminati.
  • Metode ini memungkinkan lebih banyak konsumen berbelanja online tanpa hambatan teknis. Bagi penjual, COD membuka akses ke segmen market yang sebelumnya sulit dijangkau metode pembayaran digital.
  • Metode pembayaran COD juga memungkinkan konsumen memastikan kondisi produknya terlebih dahulu sebelum membayar.
  • Akan tetapi COD seringkali disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kerugian.

Meskipun tren pembayaran digital terus meningkat, metode Cash On Delivery (COD) tetap menjadi pilihan bagi sebagian pelanggan, terutama mereka yang belum terbiasa menggunakan pembayaran online.

Kelompok seperti orang tua, pengguna di wilayah dengan akses internet terbatas, atau mereka yang merasa lebih nyaman membayar secara tunai, masih sangat mengandalkan metode COD.

Walaupun metode ini sering menimbulkan tantangan di lapangan, terutama bagi kurir dan penjual, COD tetap menjadi opsi yang relevan di ekosistem e-commerce.

Bahkan, banyak pebisnis mengakui bahwa COD membantu memperluas jangkauan pelanggan yang sebelumnya belum siap menggunakan metode pembayaran digital.

Apa Itu Cash On Delivery (COD)

Cash On Delivery adalah metode pembayaran di mana pembeli membayar pesanan ketika barang tiba di alamat tujuan. Pembayaran dilakukan langsung kepada kurir melalui uang tunai sesuai nilai transaksi.

Dalam beberapa ekspedisi, kurir juga menyediakan opsi uang kembalian jika pelanggan tidak memiliki uang pas.

Model pembayaran ini memberikan rasa aman bagi pelanggan yang ingin memastikan barang diterima sebelum melakukan pembayaran.

Berdasarkan data statistik yang dirilis Goodstats, 64 persen konsumen memilih untuk menggunakan cash on delivery sebagai metode pembayaran yang dipilih.

Pengaruh Cash on Delivery (COD) Terhadap Bisnis

COD (Cash on Delivery) dapat memengaruhi alur operasional dan pencatatan keuangan bisnis.

Pada perusahaan yang menggunakan metode akuntansi akrual, pendapatan dicatat saat transaksi terjadi meski pembayaran baru diterima ketika barang sampai di tangan pelanggan.

Sementara itu, bisnis yang memakai metode kas hanya mencatat pendapatan setelah uang benar-benar diterima.

Untuk transaksi langsung, misalnya pembelian dari stok siap kirim, COD diperlakukan sebagai pembayaran tunai di tempat.

Dalam sistem akrual, kondisi ini membuat proses penagihan lebih singkat dan operasional lebih efisien.

Namun, ketika bisnis menawarkan pengiriman COD, artinya mereka memberi ruang waktu tambahan bagi pelanggan untuk membayar, dengan risiko lebih kecil dibandingkan penjualan kredit.

Cara Kerja Transaksi COD

Penjual mengaktifkan fitur COD

Tidak semua toko menyediakan opsi ini. Pembeli perlu memastikan toko yang dipilih memang melayani COD.

Pembeli memilih metode COD saat checkout

Jika tersedia, pembeli dapat memilih COD sebagai metode pembayaran sebelum menyelesaikan pesanan.

Penjual menyetujui permintaan COD

Pada beberapa platform, penjual perlu menyetujui transaksi COD sebelum pesanan diproses.

Barang dikirim dan pembayaran dilakukan di tempat

Pembeli tinggal menunggu barang datang dan melakukan pembayaran ke kurir.

Baca Juga: 20 Ide Jualan di Shopee Modal Kecil untuk Pemula

Dampak Positif Cash on Delivery (COD)

1. Menjangkau pelanggan di daerah pelosok

COD membuka akses belanja online bagi pelanggan yang tinggal di wilayah dengan konektivitas internet terbatas atau minim fasilitas perbankan. Mereka tetap bisa melakukan pembelian tanpa harus memiliki rekening digital atau e-wallet.

Bagi penjual, ini berarti jangkauan pasar yang jauh lebih luas, termasuk segmen yang sebelumnya sulit dijangkau oleh metode pembayaran online.

2. Semua pelanggan bisa berbelanja

Tidak semua pelanggan nyaman atau memahami cara menggunakan pembayaran digital.

Dengan menyediakan COD, bisnis dapat melayani seluruh segmen pembeli, mulai dari orang tua, pelanggan yang baru pertama kali belanja online, hingga mereka yang lebih suka transaksi tunai.

Semakin banyak metode pembayaran yang ditawarkan, semakin besar peluang konversi.

3. Mengurangi risiko bukti pembayaran palsu

Dalam transaksi COD, pembayaran dilakukan langsung kepada kurir dan dicatat melalui sistem logistik. Karena tidak ada proses transfer manual, potensi penyalahgunaan seperti bukti pembayaran editan atau palsu bisa berkurang drastis.

Pihak kurir juga biasanya mengambil dokumentasi sebagai bukti serah terima, sehingga proses transaksi lebih transparan dan terverifikasi.

4. Meningkatkan kepercayaan pelanggan

COD memberi rasa aman bagi pembeli yang masih ragu dengan belanja online. Mereka bisa memastikan paket diterima dengan baik sebelum membayar.

Faktor kepercayaan ini punya pengaruh besar pada keputusan pembelian, terutama bagi penjual baru yang belum memiliki banyak ulasan atau reputasi kuat.

5. Meminimalkan risiko barang palsu atau tidak sesuai

Dengan COD, pelanggan punya kesempatan untuk memeriksa kondisi barang saat diterima.

Jika produk tidak sesuai deskripsi, rusak, atau dicurigai palsu, pelanggan bisa langsung mengajukan komplain sesuai prosedur marketplace biasanya dengan bukti video unboxing.

Bagi penjual terpercaya, ini justru membantu membangun reputasi karena mereka dapat menunjukkan komitmen terhadap kualitas produk.

Dampak Negatif Cash On Delivery (COD)

1. Rawan disalahgunakan

Metode COD cukup sering dimanfaatkan untuk tindakan tidak bertanggung jawab. Contohnya, pemesanan dengan alamat palsu, nomor penerima yang tidak valid, atau pesanan iseng yang memang tidak berniat dibayar.

Situasi ini tidak hanya merugikan penjual, tetapi juga kurir yang harus mengantar paket ke alamat yang tidak jelas.

2. Pelanggan menolak membayar pesanan

Kasus pembeli menolak paket COD masih banyak terjadi. Alasannya beragam, mulai dari berubah pikiran, merasa harga tidak sesuai, hingga mengaku tidak pernah memesan.

Saat hal ini terjadi, kurir harus membawa kembali barang ke gudang, sementara penjual harus menanggung biaya logistik dan potensi kerusakan barang.

3. Risiko kerugian finansial bagi penjual

Untuk produk tertentu seperti makanan, skincare, atau barang yang mudah rusak, pengembalian barang bisa menyebabkan kerugian total.

Barang yang dikembalikan belum tentu layak dijual kembali sehingga penjual harus menanggung biaya modal, ongkir, serta biaya tenaga kerja yang sudah dikeluarkan.

4. Tidak efisien untuk tenaga dan waktu

Dalam sistem COD, kurir perlu menyediakan uang kembalian, menunggu pelanggan mengecek barang, hingga memastikan transaksi tercatat dengan benar.

Jika terjadi penolakan, proses retur memakan waktu lebih lama dan membuat operasional menjadi kurang efisien. Penjual pun harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan pemasukan.

5. Potensi penyalahgunaan untuk menjebak pihak lain

Ada kasus dimana seseorang menggunakan layanan COD untuk mengirim barang tanpa persetujuan penerima asli, baik itu sekadar iseng atau bahkan berniat buruk.

Situasi ini dapat merugikan banyak pihak sekaligus seperti penerima yang merasa dirugikan, kurir yang terkena komplain, hingga penjual yang harus mengurus retur dan biaya logistik.

Baca Juga: Apa itu Transaksi Online? Pengertian, Tips, dan Contoh Transaksi

Tips Aman Terapkan Sistem COD pada Bisnis Online

Agar risiko COD dapat diminimalkan, penjual perlu menyiapkan mekanisme serta strategi yang tepat. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan.

1. Konfirmasi pesanan COD lebih dulu melalui sistem terpusat

Selalu lakukan konfirmasi sebelum pesanan diproses, terutama untuk customer baru.

Dengan aplikasi integrasi marketplace untuk bisnis online, semua chat dari Shopee, Tokopedia, WhatsApp, hingga Instagram terkumpul dalam satu dashboard, sehingga proses konfirmasi bisa lebih cepat dan tidak ada pesan yang terlewat.

Aplikasi omnichannel marketplace Mekari Desty menyediakan fasilitas terintegrasi yang memungkinkan seller mengelola marketplace dalam satu dasbor.

2. Batasi COD untuk produk dan pelanggan tertentu

Aktifkan COD hanya untuk produk yang risikonya rendah dan pelanggan dengan riwayat pembelian baik.

Melalui dashboard omnichannel, Anda bisa melihat riwayat transaksi dari berbagai marketplace, sehingga lebih mudah menentukan siapa yang layak mendapatkan opsi COD.

3. Pastikan informasi produk jelas dan konsisten di semua kanal

Banyak penolakan COD terjadi karena pembeli merasa produk tidak sesuai deskripsi. Dengan omnichannel, update deskripsi, harga, dan stok dapat dilakukan sekaligus untuk semua marketplace, sehingga meminimalkan kesalahan informasi yang berpotensi menyebabkan retur.

4. Pantau pesanan COD secara real-time dari satu dashboard

Gunakan fitur pemantauan pesanan pada aplikasi omnichannel untuk memastikan status pengiriman COD dapat dipantau dengan akurat.

Anda bisa melihat produk mana yang sering ditolak, area pengiriman berisiko, hingga performa COD berdasarkan channel penjualan.

5. Gunakan kemasan aman dan proses fulfillment yang lebih rapi

Pastikan kemasan kuat dan tahan benturan untuk mengurangi risiko kerusakan yang memicu penolakan COD.

Aplikasi omnichannel membantu mengatur workflow operasional lebih sistematis mulai dari stok, picking, packing, hingga labeling—sehingga pesanan lebih cepat diproses dan risiko human error menurun.

6. Sampaikan kebijakan COD secara jelas melalui template chat otomatis

Manfaatkan fitur chat automation untuk mengirimkan template kebijakan COD seperti:

  • Tidak bisa membatalkan pesanan setelah dikirim
  • Wajib menyiapkan uang pas
  • Prosedur komplain wajib dengan video unboxing

Dengan bantuan chatbot atau auto-reply dari sistem omnichannel, komunikasi kepada pelanggan tetap cepat dan konsisten tanpa perlu membalas manual satu per satu.

Kesimpulan

Fitur COD masih menjadi solusi bagi banyak pelanggan dan dapat membantu penjual menjangkau pasar yang lebih luas.

Namun, metode ini juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang, baik dari sisi keamanan maupun efisiensi operasional.

Dengan beberapa tips di artikel ini, maksimalkan sistem Cash on Delivery (COD) untuk meningkatkan keuntungan dalam berbisnis online.

Keluar

WhatsApp WhatsApp kami