Daftar isi
Mode
4 min read

Mengenal Akuisisi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contoh Nyata

para pengusaha sedang berdiskusi tentang akuisisi perusahaan

Bagi sebagian orang akuisisi merupakan istilah yang cukup asing. Namun tidak demikian bagi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis.

Hal itu dikarenakan, istilah tersebut merupakan salah satu langkah yang kerap ditempuh para pengusaha untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

Jadi, kali ini kita akan mengupas tuntas apa itu akuisisi, berikut dengan tujuan, jenis maupun contohnya.

Selain menambah pengetahuan, tentu saja untuk memberikan Anda alternatif solusi dalam upaya mengembangkan usaha.

Apa itu Akuisisi

Akuisisi adalah proses di mana sebuah perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham maupun aset perusahaan lain, sehingga mendapatkan kendali penuh atasnya. Perusahaan yang melakukan akuisisi disebut acquirer, sedangkan perusahaan yang diakuisisi kehilangan kendali atas operasionalnya.

Strategi ini sering digunakan oleh startup atau bisnis kecil untuk bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif. Namun, perusahaan besar juga kerap melakukan akuisisi untuk memperluas bisnis, meningkatkan profitabilitas, atau mengurangi persaingan.

Dalam pengelolaan bisnis modern, integrasi tim melalui aplikasi seperti SAP dapat membantu mempermudah proses akuisisi dan operasional perusahaan pasca-akuisisi.

Itu adalah pengertian akuisisi secara umum. Lalu, bagaimana definisinya menurut para ahli?

1. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 1999 Paragraf 8

Berdasarkan PSAK, acquisition yaitu penggabungan bisnis, di mana si acquirer yang memegang kendali penuh atas perusahaan.

Dengan catatan, ia membeli sebagian besar atau seluruh saham, memberikan aktiva dalam jumlah tertentu, dan mengambil alih suatu kewajiban atas perusahaan tersebut.

2. Menurut Macell Go

Berbeda lagi artinya menurut ahli yakni Marcell Go. Acquisition dianggap sebagai penguasaan sebagian besar saham perusahaan yang sifatnya subsidiary.

Di mana pihak pengakuisisi, memiliki tujuan untuk memajukan sekaligus mengembangkan perusahaan tersebut.

3. P.S Sudarsanan

Sementara menurut P.S Sudarsanan, akuisisi adalah kesepakatan antara acquirer dengan perusahaan sekaligus pemegang sahamnya.

Dengan adanya kesepakatan sekaligus transaksi jual-beli antara perusahaan dengan acquirer atas aset ataupun saham, maka kekuasaan atas perusahaan berpindah pada acquirer.

4. Summer N. Levine

Summer N. Levine mengartikan istilah acquisition sebagai transaksi antara di pihak perusahaan.

Di mana pihak pembeli akan menguasai sebagian besar atau bisa juga seluruh aset dari pihak penjual.

Dari pengertian-pengertian di atas, sekilas menyerupai merger. Meskipun sama-sama menggabungkan dua perusahaan, tetapi tidak sama dengan merger.

Dalam prosesnya, merger hanya bisa terjadi dengan adanya kesepakatan atau persetujuan. Sementara acquisition, dapat terjadi dengan ataupun tanpa persetujuan.

Merger umumnya terjadi pada perusahaan berskala besar atau yang levelnya sama. Kesepakatan untuk merger menghasilkan saham juga perusahaan baru.

Sementara untuk akuisisi, tidak menghasilkan perusahaan maupun saham baru.

Hal itu dikarenakan acquirer tetap dengan nama perusahaannya dan membantu pengelolaan perusahaan yang diakuisisi saja.

Tujuan dari Akuisisi

Beberapa tujuan dari acquisition dalam sebuah bisnis atau usaha yaitu:

1. Strategi Membuat Usaha Berkembang

Tidak jarang sebuah usaha yang sebenarnya memiliki peluang yang bagus tetapi sulit berkembang. Salah satunya karena keterbatasan sumber daya.

Pada kondisi tersebut, langkah acquisition kerap diambil sebagai solusi untuk mengembangkan usaha.

Umumnya, perusahaan yang diakuisisi masih merupakan pemula atau usaha skala kecil tetapi memiliki prospek cemerlang kedepannya.

2. Perluasan Usaha

Selain mengembangkan usaha, pebisnis juga akan tertarik untuk memperluas usaha jika ada peluang.

Akuisisi adalah salah satu cara mudah dan cepat untuk melakukan ekspansi usaha Anda ke kancah internasional misalnya.

Anda hanya perlu membeli saham dari perusahaan di negara yang ingin dijadikan target perluasan pasar.

Dengan membeli sahamnya, Anda tidak perlu repot melakukan recruitment, branding, ataupun mempersiapkan kepemilikan aset lain untuk operasional usaha.

3. Menekan Persaingan Bisnis dan Kelebihan Stok

Tujuan selanjutnya yaitu untuk menekan persaingan bisnis dan juga mencegah adanya penumpukan stok hasil produksi.

Dengan minimnya persaingan, maka perusahaan dapat lebih fokus dalam melakukan proses produksi.

Sementara penumpukan stok hasil produksi juga bisa dihindarkan, karena adanya perusahaan lain yang sudah diakuisisi ataupun mengakuisisi untuk membantu distribusi.

Jenis-jenis dari Akuisisi

Ternyata, istilah acquisition ini masih diklasifikasikan dalam beberapa jenis berbeda untuk memudahkan dalam membedakannya.

Adapun jenis-jenis akuisisi berdasarkan jenis usaha dan objek yang diambil alih, antara lain yaitu:

1. Akuisisi Aset

Jenis yang pertama ini biasa terjadi pada perusahaan yang terancam gulung tikar. Acquirer secara langsung mengambil alih aset perusahaan lewat lelang yang sudah melalui proses likuidasi.

Pihak penjual aset yang harus meyakinkan pemilik saham untuk memberi izin pengalihan aset perusahaan agar selamat dari kebangkrutan.

2. Akuisisi Saham

Pada jenis kedua ini pihak acquirer mengambil alih saham baik sebagian maupun keseluruhan. Bisa dibeli secara tunai, maupun diganti dengan sekuritas lain seperti obligasi misalnya.

3. Horizontal

Ini adalah jenis acquisition yang bertujuan mengurangi kompetitor dan memperluas jaringan pasar. Oleh karena itu yang diambil alih adalah usaha di bidang yang sama.

4. Vertikal

Jika pada jenis horizontal pengambilalihan dilakukan pada usaha serupa, jenis berikut ini bekerja pada usaha yang masih memiliki benang merah antara satu dengan lainnya.

Lebih tepatnya usaha yang sifatnya hulu-hilir. Alasannya yaitu untuk mengamankan suplai maupun penjualan hasil produksi.

5. Konglomerat

Jenis yang terakhir ini lebih kepada melebarkan sayap usaha. Hal ini dikarenakan, usaha yang diambil alih sama sekali tidak berhubungan.

Baik secara vertikal maupun horizontal. Akuisisi ini lebih pada menambah portofolio perusahaan, serta merambah bisnis lain untuk memperbesar nama juga kualifikasi perusahaan.

Contoh akuisisi perusahaan

Berikut beberapa contoh akuisisi terkenal:

  • Apple mengakuisisi Siri (2010) untuk mengembangkan asisten suara cerdas.
  • Google membeli Android (2005) sebagai sistem operasi andalan untuk perangkat seluler.
  • BCA mengambil alih Rabo Bank (2019) guna memperluas layanan keuangan.
  • Carro mengakuisisi Jualo, marketplace barang bekas, untuk memperkuat ekosistem e-commerce otomotif.

Dari contoh di atas, ada akuisisi dalam industri yang sama dan ada pula yang saling melengkapi. Akuisisi dapat dilakukan dengan atau tanpa persetujuan perusahaan yang diambil alih dan tidak menghasilkan entitas atau saham baru.

Langkah ini umumnya bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi risiko dan persaingan. Bagi bisnis kecil atau pemula, akuisisi bisa menjadi strategi bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif.

Untuk mendukung pengelolaan bisnis yang lebih efisien, penggunaan aplikasi bisnis dapat membantu meningkatkan integrasi dan produktivitas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memahami strategi akuisisi dalam dunia bisnis.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami