Mekari Insight
- Manajemen Stakeholder adalah kunci keberhasilan proyek sehingga penting untuk merancang strategi komunikasi yang efektif untuk menjalankannya.
- Strategi komunikasi yang disesuaikan dengan tipe stakeholder meningkatkan efektivitas keterlibatan.
- Mekari menyediakan software terintegrasi untuk masing-masing stakeholders yang memungkinkan pekerjaan terhubung satu sama lain.
Dalam mengelola sebuah proyek, diperlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak. Pihak tersebut dikenal dengan stakeholders. Stakeholder adalah seseorang atau kelompok yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap kesuksesan proyek.
Kebanyakan proyek menghadapi kegagalan karena kurangnya perhatian terhadap kepentingan para stakeholders. Oleh karena itu, manajemen stakeholder adalah hal yang krusial sehingga memerlukan perencanaan dan strategi yang efektif.
Stakeholder management dapat membantu Anda mengatasi permasalahan ini. Dengan strategi manajemen stakeholder yang baik, bisnis dapat mengidentifikasi kebutuhan pemangku kepentingan dan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka.
Apa itu Stakeholder Management?
Stakeholder management adalah proses untuk mengelola kebutuhan dan keinginan dari pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan tertentu dan berpengaruh pada proyek Anda. Proses tersebut meliputi identifikasi stakeholders, perencanaan serta pelaksanaan komunikasi dan kerjasama proyek secara menyeluruh.
Stakeholder dalam proyek dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu internal dan eksternal.
Stakeholder internal adalah individu atau kelompok yang terlibat langsung dalam operasional sehari-hari serta pengambilan keputusan di dalam suatu bisnis. Dalam proyek konstruksi, contoh stakeholder adalah individu yang berkaitan dengan penyelenggara proyek seperti karyawan, manajer, dan pemilik perusahaan.
Sementara itu, stakeholder eksternal adalah pihak yang berada di luar organisasi tersebut, tetapi memiliki peran penting dalam proyek. Contoh stakeholder eksternal adalah kontraktor, supplier material bangunan, atau aparatur pemerintah.
Pentingnya stakeholder management
Hasil yang lebih sukses bisa dicapai dalam suatu proyek dengan implementasi stakeholder management. Berikut adalah alasan mengapa stakeholder management proyek itu penting:
1. Membangun kepercayaan
Dengan mengenali kepentingan stakeholders, Anda bisa berkomunikasi secara lebih jelas dan transparan, sehingga terbangun hubungan yang saling percaya. Kepercayaan ini sangat dibutuhkan untuk kerjasama dalam proyek yang seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan.
2. Meminimalisir risiko
Mengikutsertakan kebutuhan stakeholders sejak awal dapat membantu mendeteksi potensi risiko atau masalah yang berdampak negatif pada proyek. Sehingga, Anda bisa menerapkan strategi mitigasi risiko untuk mencegah proyek yang tertunda.
3. Mendukung performa secara keseluruhan
Strategi manajemen stakeholder yang tepat bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik serta alokasi sumber daya yang lebih efisien, karena telah disesuaikan terlebih dahulu dengan kepentingan mereka.
4. Meningkatkan dukungan
Ada banyak proyek yang melibatkan sponsor dalam proses penyelenggaraan. Sponsor adalah salah satu stakeholder eksternal yang biasanya memberikan dukungan dalam bentuk keuangan, penyediaan fasilitas, atau produk untuk kelangsungan proyek.
Bila kepentingan mereka didengarkan dengan baik, maka ada kemungkinan sponsor untuk memberikan dukungan yang lebih signifikan dalam proyek.
Baca Juga: Sponsorship Marketing: Pengertian, Jenis, Media, dan Manfaat
Jenis-jenis Strategi Stakeholder Management
Sebelum menyusun rencana stakeholder management, ketahui dulu strategi untuk berkomunikasi dengan stakeholder yang berbeda-beda. Power interest grid dapat digunakan untuk membagi stakeholders menjadi 4 kategori berdasarkan pengaruh dan kepentingan.

1. High power, high interest
Ini adalah stakeholder yang paling signifikan, karena mereka memiliki tingkat kekuasaan yang paling tinggi dan berpengaruh besar pada proyek. Keterlibatan mereka harus menjadi prioritas utama, dan harapan mereka harus dipenuhi sebaik mungkin.
2. High power, low interest
Stakeholder ini juga memiliki kapasitas untuk terlibat penuh dalam proyek, tetapi mereka memilih untuk tetap tidak terlalu aktif. Manajer proyek masih perlu memberitahu mereka tentang keputusan penting, namun detail-detail kecil dan tidak signifikan tidak perlu disampaikan.
3. Low power, high interest
Pada kategori ini, stakeholder sangat tertarik untuk banyak terlibat dalam proyek. Namun, mereka memiliki keterbatasan dalam memengaruhi perubahan dan keputusan. Meskipun demikian, manajer proyek masih harus menyampaikan semua informasi penting dan mempertimbangkan pendapat mereka.
4. Low power, low interest
Stakeholders dalam kategori ini memiliki keterbatasan dalam hal kekuasaan dan minat dalam proyek. Oleh karena itu, manajer proyek perlu menjaga komunikasi yang konsisten dengan mereka, meskipun fokus dan prioritas utama tetap diberikan kepada stakeholder dalam kategori lain.
Proses Mengidentifikasi Stakeholder Management
Ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti dalam proses identifikasi manajemen stakeholder. Langkah-langkah berikut ini dapat membantu mengenali kepentingan stakeholders yang berdampak baik pada keberhasilan proyek.
1. Identifikasi stakeholders
Pada langkah ini, Anda harus mencari informasi terkait individu dan kelompok yang bisa memberikan pengaruh pada kemajuan proyek, baik secara positif maupun negatif. Tentukan siapa saja yang bisa berdampak baik, menunjukkan ketertarikan, hingga yang menginginkan proyek Anda untuk gagal.
2. Prioritaskan stakeholders
Setelah melakukan identifikasi, langkah berikutnya adalah mengatur prioritas di antara stakeholders. Tiap stakeholders memiliki tingkat kekuasaan dan minat yang beragam terhadap proyek, sehingga selanjutnya Anda dapat menentukan cara dan frekuensi komunikasi yang sesuai untuk setiap stakeholders.
Anda dapat menggunakan power interest grid seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk membantu dalam hal ini.
3. Pahami kepentingan stakeholders
Setelah mengetahui level prioritas dari setiap stakeholders, Anda kemudian harus memahami apa saja ekspektasi dan bagaimana cara yang tepat untuk melibatkan mereka.
Lakukan diskusi melalui wawancara atau survei untuk mengeksplorasi kebutuhan dan prioritas, memahami motivasi, mengukur sejauh mana pengaruh mereka, dan mengevaluasi jenis dukungan yang dapat diberikan kepada proyek.
4. Buat rencana untuk melibatkan stakeholders
Bila semua informasi penting terkait stakeholders sudah didapatkan, saatnya untuk melibatkan mereka ke dalam pelaksanaan proyek secara aktif. Penting untuk menjaga komunikasi secara berkala untuk memeriksa apakah mereka menghadapi masalah dalam perkembangan proyek dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, dengan tujuan mempertahankan dukungan mereka.
Metode komunikasi yang digunakan bisa disesuaikan dengan jenis stakeholders. Misalnya, pertemuan langsung untuk stakeholders high power, high interest. Namun, bagi stakeholders yang tidak terlalu memiliki kepentingan, Anda bisa memilih untuk menggunakan online chat saja.
Tantangan dalam Mengimplementasikan Strategi Stakeholder Management
1. Masalah Komunikasi
Kurangnya alur komunikasi yang jelas dapat menyebabkan miskomunikasi antar tim dan menurunkan kepercayaan internal antar stakeholders.
2. Minimnya Keterlibatan Karyawan
Strategi manajemen stakeholder seringkali dirancang oleh pihak manajemen tanpa melibatkan karyawan yang terdampak langsung. Hal ini membuat beberapa stakeholder internal merasa pengambilan keputusan berjalan secara sepihak, sehingga partisipasi, antusiasme, dan rasa kepemilikan terhadap tujuan bersama menjadi rendah.
3. Kesulitan Memetakan Kebutuhan yang Beragam
Setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbeda. Tanpa data dan strategi yang tepat, perusahaan akan sulit menyusun pendekatan yang sesuai.
4. Evaluasi yang Tidak Berbasis Data
Ketiadaan indikator atau data real-time membuat perusahaan lambat merespons perubahan dinamika internal.
5. Sistem yang Serba Manual
Tanpa sistem digital yang tepat, proses monitoring, pelaporan, dan analisis kebutuhan dan kepentingan stakeholder dapat menjadi kurang efisien.
Contoh Implementasi Strategi Stakeholder Management
Strategi manajemen pemangku kepentingan telah membantu banyak perusahaan untuk menangani setiap pemangku kepentingan dalam proyek mereka. Beberapa contoh dari perusahaan di Indonesia, sebagai berikut:
1. Bank Mandiri
BUMN yang satu ini memiliki beragam program yang melibatkan banyak stakeholders, mulai dari nasabah, karyawan, pemerintah, pemegang saham, dll.
Bank Mandiri memiliki strategi komunikasi yang berbeda untuk tiap stakeholders. Pemegang saham akan dilibatkan secara langsung dalam diskusi tatap muka, sementara nasabah biasanya dikirimkan informasi melalui email.
Menggunakan strategi manajemen pemangku kepentingan, Bank Mandiri bisa meningkatkan reputasi perusahaannya dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
2. Unilever Indonesia
Unilever berkomitmen untuk menciptakan gaya hidup ramah lingkungan dalam setiap produknya. Setiap kampanye dan program yang mereka jalankan pasti membutuhkan banyak keterlibatan stakeholders.
Unilever memanfaatkan Consumer Carelines sebagai saluran komunikasi dengan pelanggan, termasuk melalui panggilan telepon, media sosial, e-mail, dan lainnya. Pada tahun 2022, tercatat ada 4 juta interaksi melalui Consumer Carelines.
Sedangkan untuk pemegang saham, Unilever secara rutin mengadakan pertemuan, presentasi, serta panggilan telepon untuk menginformasikan tentang aspek kinerja bisnis dan tren konsumen.
Manajemen Stakeholder Lebih Efektif dengan Software Bisnis Terintegrasi
Dengan mengelola stakeholder secara efektif, Anda dapat membangun hubungan yang baik dan meningkatkan keterlibatan dan dukungan untuk mencapai satu tujuan bersama – keberhasilan proyek.
Penggunaan teknologi yang tepat juga tidak kalah penting untuk mendukung strategi manajemen stakeholder agar lebih optimal.
Mekari menawarkan solusi terbaik untuk mendukung strategi stakeholder management bisnis Anda.
Bersama Mekari, Anda dapat mengelola proyek Anda dengan mudah, melacak kemajuan, berkomunikasi dengan tim dan stakeholder, serta mengintegrasikan data keuangan dan SDM bisnis Anda. Jangan ragu dan hubungi kami sekarang!
Referensi
HubSpot. “Stakeholder Management”
Creately. “Stakeholder Management Guide”
ProjectManager. “Project Stakeholder Management”