Mekari Insight
- Akuntansi NGO berbeda fokus dengan akuntansi perusahaan profit, fokusnya transparansi dan akuntabilitas dengan pemisahan dana serta segmentasi per program/donor. Karena itu, software akuntansi umum sering tidak memadai.
- Software akuntansi nirlaba membantu fund accounting, budgeting, donation management, workflow approval, dan audit-ready reporting. Tujuannya agar efisiensi naik, kepercayaan donor tumbuh.
- Sebagai custom software akuntansi nirlaba terbaik di Indonesia, Mekari Officeless membantu seluruh siklus keuangan NGO—mulai dari budgeting, pencatatan donasi, hingga pelaporan real-time yang transparan.
Mengelola keuangan organisasi nirlaba atau non governmental organization (NGO) berbeda dengan bisnis profit pada umumnya. Ini karena tujuan NGO adalah memastikan setiap dana digunakan transparan dan tepat sasaran, bukan mencari keuntungan.
Banyak NGO menggunakan software akuntansi nirlaba, yaitu sistem yang dirancang khusus untuk mencatat donasi, mengatur pengeluaran program, hingga membuat laporan transparan bagi donor dan publik.
Software ini penting bagi NGO untuk menjaga akuntabilitas dan mempermudah administrasi, sehingga operasional lebih efisien dan kepercayaan stakeholder meningkat. Apa saja pilihan software akuntansi nirlaba di Indonesia? Simak rekomendasinya.
Perbedaan akuntansi nirlaba dan akuntansi perusahaan orientasi profit
Pencatatan laporan keuangan pada organisasi nirlaba (NGO) berbeda dengan perusahaan berorientasi profit. Perbedaan ini cukup mendasar, sehingga software akuntansi umum sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan NGO.
Dalam akuntansi nirlaba, organisasi diwajibkan untuk menjaga sistem pencatatan yang lebih terstruktur, terutama melalui pemisahan klasifikasi dana:
- Dana terbatas: Hanya bisa digunakan untuk tujuan tertentu sesuai arahan donor (misalnya hibah program, donasi perusahaan, atau bantuan pemerintah dengan jangka waktu tertentu).
- Dana tidak terbatas: Lebih fleksibel, biasanya berasal dari wakaf, amal umum, atau yayasan dengan dana abadi.
Selain itu, NGO juga perlu menambahkan segmentasi laporan berdasarkan sumber donor, program, dan penerima manfaat.
Berikut perbedaan umum antara akuntansi nirlaba dan akuntansi profit:
Aspek | Akuntansi Nirlaba (NGO) | Akuntansi Profit (Perusahaan) |
---|---|---|
Tujuan laporan | Transparansi, akuntabilitas, memastikan penggunaan dana sesuai tujuan donasi | Menunjukkan laba rugi, kinerja keuangan, dan nilai bagi pemegang saham |
Struktur dana | Wajib memisahkan dana terbatas dan dana tidak terbatas | Pendapatan dan biaya dicatat tanpa pemisahan berdasarkan pembatasan donor |
Jenis laporan utama | Laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan perubahan aset bersih | Laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas |
Pengguna laporan | Donor, lembaga pemerintah, masyarakat, penerima manfaat | Pemegang saham, investor, kreditor, manajemen internal |
Dengan struktur yang berbeda ini, NGO jelas membutuhkan software akuntansi nirlaba khusus yang bisa membantu mengelola dana secara detail, transparan, dan sesuai standar regulasi.
Permasalahan dan tantangan yang sering dihadapi accounting organisasi nirlaba
Dalam praktiknya, organisasi nirlaba menghadapi berbagai tantangan yang membuat pengelolaan akuntansi lebih kompleks dibandingkan perusahaan profit.
Berikut beberapa isu utama yang sering muncul:
- Pelacakan dana donor yang rumit: Dana berasal dari berbagai sumber (donor individu, CSR, hibah pemerintah, lembaga internasional) dengan syarat penggunaan berbeda. Tanpa sistem terintegrasi, pencatatan jadi berlapis dan rawan kesalahan.
- Kepatuhan terhadap regulasi dan permintaan donor: NGO wajib mengikuti standar akuntansi seperti PSAK 45 atau GAAP/IFRS, sekaligus memenuhi format laporan khusus dari donor. Proses manual membuat laporan sering terlambat atau tidak sesuai format.
- Pemantauan anggaran program sulit dilakukan: Banyak program berjalan bersamaan, masing-masing dengan anggaran dan target berbeda. Tanpa sistem otomatis, risiko overbudget atau dana tidak terpakai sangat tinggi.
- Kurangnya transparansi penggunaan dana: Data keuangan yang tersebar di banyak dokumen membuat proses audit lambat. Hal ini bisa mengurangi kepercayaan donor dan publik karena organisasi sulit menunjukkan laporan real-time.
- Proses pelaporan memakan waktu: Laporan keuangan dan program melibatkan banyak pihak. Tanpa otomatisasi, pengumpulan data manual bisa memakan waktu lama dan memperlambat respons ke donor.
- Koordinasi antar tim lemah: Jika tiap tim menggunakan sistem berbeda, akses informasi real-time terhambat. Akibatnya, keputusan strategis terkait anggaran bisa terlambat diambil.
- Risiko kesalahan pencatatan manual: Input angka di spreadsheet rawan salah, duplikasi, atau hilang. Kesalahan kecil dapat berdampak besar pada akurasi laporan dan menimbulkan masalah saat audit.
Nah, berikut adalah beberapa rekomendasi software akuntansi nirlaba yang telah digunakan oleh banyak NGO.
1. Mekari Officeless Non Profit Organization Accounting Software
Mekari Officeless Non-Profit Organization Accounting Software adalah solusi akuntansi yang dirancang untuk membantu organisasi nirlaba mencatat, mengelola, dan melaporkan keuangan secara transparan.
Dengan modul lengkap yang saling terintegrasi, software ini mempermudah pemisahan dana terbatas/tidak terbatas, pencatatan donasi, hingga penyusunan laporan audit-ready, sehingga akuntabilitas organisasi tetap terjaga.
Fitur utama untuk NGO:
- Chart of Accounts & General Ledger: Menyusun daftar akun hingga level detail, mencatat transaksi otomatis ke buku besar, serta menyediakan laporan saldo real-time.
- Donation Management: Mengelola seluruh proses donasi, mulai dari proposal, approval, penerbitan invoice, hingga integrasi ke jurnal akuntansi.
- Budgeting Management: Merencanakan, mengajukan, menyetujui, dan merevisi anggaran, sekaligus memantau realisasi vs rencana secara real-time.
- Transaction Processing: Mencatat transaksi non-donasi dengan approval workflow, otomatisasi jurnal, serta integrasi dengan anggaran dan fund accounting.
- Fund Movement Management: Memindahkan dana antar kategori (restricted/unrestricted) sesuai syarat donor dengan pencatatan otomatis ke buku besar.
- Book Closing Management: Menutup periode akuntansi secara formal dengan jurnal penutup otomatis dan histori penutupan yang terdokumentasi.
- Financial Report: Menyajikan laporan keuangan dari level sederhana hingga detail (per program, donor, jenis dana), lengkap dengan opsi ekspor.
- Soft Closing on Reports: Memberikan laporan sementara yang akurat sebelum hard close, dengan fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian.
2. AccuFund Accounting Suite
AccuFund hadir sebagai solusi akuntansi yang memang dibuat untuk mendukung kebutuhan lembaga nonprofit maupun instansi pemerintahan.
Tersedia dalam pilihan cloud maupun on-premise, software ini membantu organisasi menjaga keuangan tetap transparan, rapi, dan sesuai aturan yang berlaku.
Fitur utama:
- Fund Accounting: Memisahkan pemasukan dan pengeluaran per program atau sumber dana.
- Financial Reporting: Laporan sesuai standar akuntansi (GASB/FASB) agar patuh regulasi.
- Modul Keuangan Lengkap: Budgeting, general ledger, A/P, cash receipts, hingga rekonsiliasi bank.
- Grant Management: Pelacakan hibah yang lebih rapi.
- Payroll Integration: Pencatatan gaji langsung terhubung dengan sistem keuangan.
- Custom Dashboard & Forms: Tampilan data bisa disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
3. Blackbaud Financial Edge NXT
Blackbaud Financial Edge NXT adalah software akuntansi nirlaba berbasis cloud yang banyak digunakan oleh nonprofit, lembaga pendidikan, hingga organisasi sosial.
Software ini cocok untuk NGO yang aktif dalam fundraising, karena mampu menyatukan data keuangan dengan aktivitas penggalangan dana secara menyeluruh.
Fitur utama:
- Fund Accounting & General Ledger Fleksibel: Mendukung struktur akun multi-segmen.
- Workflow Automation: Mengurangi input manual dengan proses akuntansi otomatis.
- Task Simplification: Pekerjaan administratif jadi lebih cepat.
- Integrasi Fundraising (Raiser’s Edge NXT): Data donor terhubung langsung dengan akuntansi.
- Reporting & Program Monitoring: Visibilitas program, laporan keuangan detail, hingga pemantauan cash flow.
Baca Juga: 7 Platform No Code Workflow Automation: Otomasi Proses Bisnis
4. FastFund Accounting
FastFund merupakan software akuntansi berbasis cloud yang menyatukan tiga hal penting untuk nonprofit: fund accounting, fundraising, dan payroll.
Dirancang agar laporan keuangan lebih transparan sekaligus mudah dipahami, FastFund cocok bagi NGO yang butuh kendali penuh aliran dana hibah maupun donasi.
Fitur utama:
- True Fund Accounting: Chart of accounts bisa dipisah berdasarkan program, hibah, atau sumber dana.
- Grant Management & Donor Tracking: Pelacakan dana hibah dan donasi agar lebih transparan.
- Dashboard Revenue & Expenses: Ringkasan visual kondisi keuangan organisasi.
- Integrasi Penuh: Dengan A/R, A/P, payroll, dan fundraising.
- Fitur Tambahan: Recurring entries otomatis, laporan custom, serta fund balancing.
Baca Juga: Panduan Integrasi SaaS: Metode & Cara, Contoh, Rekomendasi
5. Aplos
Aplos dikenal sebagai software akuntansi berbasis cloud yang untuk organisasi nonprofit dan gereja.
Dengan tampilan sederhana, Aplos memudahkan organisasi mengelola dana, mencatat donasi, hingga menerima sumbangan online, sehingga semua laporan keuangan bisa otomatis tersusun tanpa banyak proses manual.
Fitur utama:
- Automated Fund Accounting: Laporan otomatis seperti Balance Sheet by Fund & Income Statement by Fund.
- Donation Tracking: Pencatatan donasi yang langsung masuk ke sistem akuntansi.
- Online Giving: Integrasi donasi online ke laporan keuangan.
- Audit-Ready Reporting: Laporan yang siap digunakan untuk audit.
- Dashboard Intuitif: Memudahkan pemisahan dana dan monitoring keuangan.
- Support & Onboarding: Aplos Academy, migrasi data, dan bantuan pelanggan.
6. Wave
Wave adalah software akuntansi nirlaba gratis berbasis cloud yang awalnya ditujukan untuk usaha kecil, tetapi juga bermanfaat bagi NGO.
Karena fiturnya sederhana dan mudah digunakan, Wave sering dipilih oleh organisasi dengan anggaran terbatas yang ingin mulai mengatur keuangan secara digital.
Fitur utama:
- Free Basic Accounting: Fitur gratis seperti invoicing, expense tracking, dan laporan dasar.
- Bank Reconciliation: Pencocokan transaksi bank otomatis.
- User-Friendly: Antarmuka sederhana, cocok untuk tim dengan keterbatasan skill akuntansi.
- Optional Add-Ons: Payroll dan pembayaran online tersedia sebagai fitur berbayar.
- Community Support: Forum dan artikel panduan yang membantu pengguna baru.
Rekomendasi software akuntansi nirlaba terbaik di Indonesia
Mengelola akuntansi di organisasi nirlaba membutuhkan sistem yang mampu mengikuti alur kerja unik—mulai dari penganggaran hingga pelaporan.
Dari berbagai pilihan yang ada, Mekari Officeless Non-Profit Organization Accounting Software menonjol sebagai solusi paling lengkap dan relevan untuk kebutuhan NGO di Indonesia.
Dengan fitur yang saling terhubung, Mekari Officeless mampu mengakomodir seluruh siklus proses bisnis, dimulai dari mulai dari Budgeting → Donation Proposal → Donation Invoicing → Transaction Processing → Financial Reporting.
Sebagai vendor custom software, keunggulan Mekari Officeless terletak pada fleksibilitasnya:
- Bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi, termasuk segmentasi program dan jenis dana.
- Mendukung transparansi penuh untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas donor maupun auditor.
- Terintegrasi end-to-end sehingga meminimalkan pekerjaan manual dan risiko kesalahan pencatatan.
- Memberikan laporan real-time untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Bagi organisasi nirlaba yang ingin meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kredibilitas, Mekari Officeless adalah pilihan terbaik. Yuk, pelajari lebih lanjut Mekari Officeless.