Pernah bermimpi mengubah ide bisnis brilian Anda menjadi kenyataan, tetapi khawatir jika biayanya terlalu mahal? Inovasi tidak harus menguras kantong! Artikel ini membahas prototype produk, sebuah strategi hemat biaya untuk membawa konsep Anda dari sesi brainstorming hingga menjadi produk nyata.
Mulai dari menciptakan produk baru atau menciptakan fitur untuk layanan yang sudah ada, prototyping membantu Anda memperbaiki ide, mengidentifikasi masalah potensial sejak dini, dan pada akhirnya menghemat waktu dan uang selama pengembangan.
Seperti apa konsep prototyping dan bagaimana membuat prototype produk Anda sendiri dengan anggaran terbatas? Simak selengkapnya.
Apa itu prototype produk?
Prototype adalah model pertama dari suatu produk yang menunjukkan kegunaan produk tersebut. Prototype bertindak sebagai model awal tiga dimensi, yang menggambarkan kemampuan suatu produk atau masalah yang dapat diatasi oleh produk tersebut.
Dengan adanya prototipe ini, tim pengembang dapat lebih dulu mengidentifikasi berbagai kekurangan atau kesalahan pada produk sebelum diluncurkan ke calon konsumen.
Jenis dan contoh prototype produk
Berikut adalah beberapa jenis prototipe yang umum digunakan:
1. Prototipe kertas (paper prototype)
Jenis prototipe ini dibuat menggunakan bahan sederhana seperti kertas, pensil, dan elemen tambahan seperti potongan karton atau stiker. Kesederhanaan menjadi keunggulan utama paper prototype, membuatnya mudah dan cepat dibuat. M
Meskipun sederhana, paper prototype tetap efektif untuk menyampaikan ide desain produk dan mengidentifikasi potensi kekurangan dalam tampilan atau fungsionalitas.
2. Prototipe kasar (low fidelity prototype)
Low fidelity prototype menawarkan lebih banyak detail dibandingkan paper prototype. Biasanya, prototipe ini berbentuk sketsa hitam putih yang lebih rinci dari produk. Contoh penerapan low fidelity prototype adalah untuk memvisualisasikan alur penggunaan produk, menguji fungsionalitas, dan mengevaluasi user experience.
3. High fidelity prototype
High fidelity prototype umumnya digunakan dalam tahap pengujian akhir (final test) sebelum produk diproduksi massal. Prototipe ini dibuat dengan tampilan yang mendekati produk asli, memungkinkan pengguna untuk melihat dan mencoba produk layaknya produk final.
Cara membuat prototype produk
Mungkin Anda sudah menuangkan idenya di atas kertas atau bahkan sudah memiliki konsep awal yang matang. Sekarang, saatnya Anda mengubah konsep awal tersebut menjadi prototipe yang fungsional.
1. Buat sketsa atau diagram detail
Langkah pertama dalam membuat prototipe adalah membuat sketsa konsep atau diagram yang detail. Tujuannya adalah untuk menangkap sebanyak mungkin ide Anda secara visual.
Idealnya, Anda perlu membuat dua sketsa konsep:
- Sketsa desain: Menunjukkan bagaimana produk akan terlihat setelah selesai.
- Sketsa teknis: Menunjukkan dimensi produk, bahan yang digunakan, dan cara kerjanya.
Anda dapat menggunakan software untuk membuat sketsa ini, tetapi gambar di atas kertas juga bisa efektif. Bahkan, sketsa tangan bisa lebih memudahkan Anda saat mengajukan paten nanti. Jangan ragu untuk bereksperimen dan berkreasi pada tahap ini.
2. Buat model 3D (opsional)
Langkah selanjutnya adalah memindahkan sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pembuat model 3D. Ini akan membantu Anda (dan pihak ketiga seperti investor atau mitra) untuk memvisualisasikan produk dengan lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat cetakan 3D dari prototipe Anda.
Keuntungan lain dari model 3D adalah Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality (AR) untuk melihatnya di dunia nyata. Ini akan menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain produk. Namun, biaya pembuatannya bisa jadi mahal bagi bisnis kecil yang baru merintis.
3. Ciptakan “Proof of Concept”
Cara membangun “proof of concept” pertama Anda akan tergantung pada beberapa faktor. Jika Anda memiliki produk sederhana yang sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda cukup mencetaknya menggunakan printer 3D untuk membuat “proof of concept”.
Namun, jika Anda memiliki produk kompleks dengan banyak komponen mekanis atau elektronik, Anda perlu berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa “proof of concept” tidak harus terlihat bagus atau menyerupai produk jadi. Yang penting, fungsinya harus berjalan.
Anda bahkan dapat menggunakan barang-barang rumah tangga biasa untuk membuat model tahap awal ini. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin perlu bantuan dari tukang atau ahli.
4. Buat prototipe pertama Anda
“Proof of concept” menunjukkan bahwa produk Anda berfungsi. Model 3D Anda menunjukkan seperti apa tampilannya. Langkah selanjutnya adalah menggabungkan pengalaman yang didapat dari “proof of concept” dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda.
Model yang dihasilkan harus cukup detail, terlihat seperti produk final Anda, dan memiliki fungsi yang sama. Terkadang, Anda tidak bisa membuat prototipe pertama ini sendirian. Anda mungkin memerlukan bantuan dari desainer prototipe khusus, tergantung pada tingkat kerumitannya.
5. Buat prototipe siap produksi
Langkah terakhir sebelum mulai produksi adalah menyederhanakan prototipe pertama dan membuatnya siap diproduksi. Ini melibatkan analisis biaya dan kelayakan, memeriksa setiap bagian untuk menemukan cara mengurangi biaya tanpa mengorbankan fungsi, serta meningkatkan estetika dan durabilitas produk.
Bekerjasamalah dengan produsen untuk memahami bagaimana komponen mempengaruhi biaya dan kualitas, serta menilai bahan baku yang lebih estetis. Tujuannya adalah menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas sesuai target konsumen. Setelah memiliki prototipe siap produksi, Anda bisa mencari produsen dan mulai memasarkan ide Anda.
Kesimpulan
Dengan membuat prototype produk, bisnis dapat meminimalkan risiko, meningkatkan kepuasan pelanggan, mempercepat waktu ke pasar, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, dan meningkatkan peluang pendanaan.
Agar proses prototyping lebih efisien, diperlukan solusi digital yang tepat untuk mengoptimalkan operasi bisnis lainnya – secara keseluruhan.
Mekari menawarkan solusi SaaS terintegrasi untuk mendukung bisnis mulai dari perumusan strategi hingga perencanaan eksekusi. Sehingga, Anda dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas. Tunggu apa lagi? Hubungi tim kami sekarang juga.
Referensi
Ecwid. ‘’How to Make a Product Prototype’’