Tidak jarang seorang pebisnis memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana ke pihak tertentu seperti bank atau investor. Syarat untuk mengajukan pinjaman, Anda akan diminta untuk membuat surat perjanjian hutang usaha.
Surat perjanjian ini diperlukan meski Anda sudah mengenal baik pihak yang bersangkutan. Dengan adanya surat perjanjian hutang piutang dan disertai jaminan, maka akan meminimalisir terjadinya risiko hal yang tidak diinginkan dari kedua belah pihak.
Bagaimana Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang yang Sah?
Surat perjanjian hutang piutang dapat dikatakan sebagai acuan tertulis resmi yang melibatkan pemberi dan penerima pinjaman sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Dalam membuat surat perjanjian ini, pastikan Anda tahu akan berurusan dengan siapa dan pastikan orang tersebut memiliki Kartu Identitas yang valid (KTP atau SIM) dan juga harus ada beberapa saksi.
Walaupun sudah mengenal baik, Anda tetap memerlukan identitas pihak terkait guna sebagai pelengkap berkas surat perjanjian.
Oleh karena itu, dalam hal hutang piutang agar tidak ada pihak yang dirugikan pastikan Anda mengetahui hal-hal penting terkait surat perjanjian hutang di bawah ini.
Jenis Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berikut beberapa jenis surat perjanjian hutang yang bisa Anda gunakan.
- Dengan Jaminan
Pada dasarnya dalam meminjam uang Anda bebas ingin memberi jaminan atau tidak.
Jika menggunakan jaminan, maka surat harus tertulis poin-poin mengenai barang yang dijadikan jaminan.
Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan jaminan tersebut, karena aturan sudah tertulis jelas dalam surat.
- Tanpa Jaminan
Sedangkan jika Anda tidak memiliki jaminan, dalam isi surat perjanjian tersebut perlu ditekankan poin-poin sanksi jika pihak terkait bermasalah.
Hal ini bertujuan agar pihak pemberi dan penerima pinjaman saling percaya satu sama lain.
Tujuan Pembuatan Surat Perjanjian Hutang Piutang
Sebelum melangkah jauh membahas tujuan dari surat perjanjian hutang piutang, yang dimaksud hutang piutang di sini adalah segala sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman dan penerima pinjaman berkewajiban untuk mengembalikannya.
Dibuatnya surat hutang piutang karena dengan adanya surat ini maka akan memberi jaminan ketenangan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses perjanjian hutang.
Jika terjadi hal yang merugikan pihak tertentu, maka adanya surat perjanjian ini akan memudahkan Anda untuk menyelesaikannya secara legal sesuai dengan hukum.
Oleh karena itu, berikut faktor penting dan tujuan dibuatnya surat perjanjian hutang piutang.
- Konfirmasi Pihak-Pihak yang Terlibat
Surat perjanjian ini dibuat untuk mengonfirmasi identitas dari pihak-pihak yang terkait.
Data diri sangat penting dalam surat perjanjian ini untuk menghindari kesalahan identitas di kemudian hari.
Sehingga siapa saja yang membacanya dapat saling mengenal dan tidak menimbulkan saling tuduh selama hutang berjalan.
- Konfirmasi Besarnya Hutang dan Kapan Transaksi Dilakukan
Surat perjanjian hutang piutang bukan hanya memuat data diri saja, namun mencakup besarnya hutang yang diberikan, kapan hutang diterima dan kapan hutang harus dikembalikan.
Hal ini penting dicantumkan pada selembar kertas yang berkekuatan hukum dengan diberi materai.
Tujuannya adalah agar kedua belah pihak tidak saling mencurangi atau mengganti nominal dan tanggal yang sudah tertera dalam surat perjanjian.
Ini penting jika Anda membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnis karena tidak adanya surat perjanjian bisa jadi aset perusahaan Anda menjadi sasarannya.
- Menghindari Kemungkinan Risiko yang Bisa Terjadi
Surat perjanjian hutang piutang harus dilengkapi dengan materai yang bertanda tangan, dengan begitu surat bisa menjadi alat untuk menghindari segala risiko yang bisa terjadi.
Misalnya, jika suatu saat pihak yang meminjam meninggal dunia namun hutang belum dilunasi seluruhnya maka sesuai dengan pasal yang tertulis dalam surat perjanjian, pemberi pinjaman berhak menagih hutang kepada ahli waris yang tertulis dalam surat.
Maka, meskipun peminjam hutang meninggal dunia, pihak penjamin wajib membayar hutang hingga tuntas.
Hal ini juga berlaku jika peminjam hutang melarikan diri dan tidak melunasi hutang, dengan adanya surat perjanjian maka segala bentuk masalah akan diselesaikan melalui jalur hukum.
- Menghindari Perselisihan
Surat perjanjian berisi detail penting dari perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang disertai saksi atau pihak ketiga.
Sebagai contoh, jika Anda menjaminkan rumah untuk meminjam modal dari perusahaan lain, maka dalam surat perjanjian tercantum kapan jatuh tempo pengembalian uang pinjaman termasuk juga sanksi-sanksi lainnya yang tercantum pada surat perjanjian.
Jika suatu saat peminjam tidak dapat melunasi hutang maka pemberi pinjaman memiliki hak atas aset yang dijaminkan atau disesuaikan dengan hukum perdata.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya konflik di kemudian hari karena masing-masing pihak membawa detail suratnya.
Manfaat Surat Perjanjian Hutang Untuk Pinjaman Uang
Apa manfaat surat perjanjian pinjaman uang yang sudah dibuat?
- Penggunaan Surat Perjanjian Hutang Bisa Meningkatkan Kepercayaan Kedua Belah Pihak
Dengan dibuatnya surat perjanjian pinjaman uang ini akan memberi kepercayaan pada kedua belah pihak.
Hal tersebut dikarenakan telah ada bukti dan peraturan jelas secara tertulis dan berlandaskan hukum.
Artinya jika salah satu pihak bermasalah maka akan diselesaikan melalui jalur hukum.
- Surat Perjanjian Hutang Yang Sah Bisa Memberi Perlindungan Legal
Adanya perlindungan legal bagi pemberi dan penerima pinjaman, terutama jika terjadi hal tidak diinginkan seperti piutang yang tak tertagih.
Jika di kemudian hari terjadi sengketa, maka pihak terkait dapat melaporkan ke ranah hukum dengan membawa bukti surat perjanjian pinjaman yang telah disepakati.
- Menggunakan Surat Perjanjian Hutang Bisa Memberikan Rasa Tenang
Selain itu, dengan adanya surat perjanjian maka kedua belah pihak akan merasa tenang.
Bagi pemberi pinjaman tidak perlu melakukan penagihan atau khawatir uangnya tidak kembali karena tidak ada jaminan secara legal.
Sedangkan pihak penerima pinjaman juga akan merasa tenang karena memiliki tanggal jatuh tempo pembayaran yang jelas.
Baca Juga: 4 Cara Cek Aplikasi Pinjaman Online Karyawan yang Aman dan Terpercaya
Komponen Penting Surat Perjanjian Hutang Piutang yang Sah
Setelah Anda meyakini bahwa pinjaman tersebut membutuhkan surat perjanjian, maka Anda harus memerhatikan beberapa komponen berikut agar surat perjanjian dinyatakan sah.
- Data Diri Kedua Belah Pihak
Data diri pihak pertama dan pihak kedua sebagai pemberi dan penerima pinjaman.
Data diri meliputi informasi nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan pekerjaan.
- Jumlah dan Tujuan Pinjaman
Pernyataan mengenai jumlah dan tujuan pinjaman serta waktu penerimaan pinjaman oleh pihak yang berhutang.
- Mekanisme dan Jangka Waktu Pengembalian
Informasi mengenai mekanisme pengembalian hutang dan jangka waktu pengembalian sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Cantumkan pula waktu tenggang, jika diperlukan.
- Jaminan Pinjaman
Informasi penyertaan jaminan berupa aset peminjam, seperti rumah, mobil, dan lainnya yang akan diserahkan bila peminjam gagal atau tidak membayar pinjaman.
- Kompensasi Pinjaman
Besaran kompensasi yang diterima pemberi pinjaman berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
- Penyelesaian perselisihan
Mekanisme penyelesaian masalah bila terjadi perselisihan atau perbedaan penafsiran antara kedua belah pihak.
Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang yang Sah dan Bisa Anda Gunakan
Setelah mengetahui secara mendalam mengenai surat perjanjian hutang piutang, mungkin dari Anda masih ada yang belum mengetahui bagaimana bentuk surat perjanjian tersebut.
Terutama mengenai apa saja yang harus tertulis dalam surat.
Berikut contoh surat perjanjian hutang piutang yang sah dan dapat Anda gunakan.
- Pasal 1
Perjanjian kerjasama untuk tujuan pembiayaan modal kerja sesuai dengan nominal yang dipinjam dan pada tanggal/bulan/tahun berapa pinjaman diberikan.
- Pasal 2
Jangka waktu pengembalian yang disepakati kedua belah pihak beserta waktu tenggangnya jika diperlukan.
- Pasal 3
Jaminan dan kompensasi, mencakup apa yang peminjam bisa jaminkan (bisa seperti aset rumah, mobil, atau aset perusahaan) dan berapa besaran kompensasi yang diterima pemberi pinjaman ( xx% setiap bulan).
- Pasal 4
Jangka waktu perjanjian kapan surat tersebut akan berakhir atau sudah tidak berlaku lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
- Pasal 5
Penyelesaian perselisihan dengan bagaimana dan cara seperti apa.
Dibuatnya surat perjanjian ini ditujukan untuk Anda yang ingin meminjam atau memberi pinjaman kepada orang lain.
Namun, jika Anda sebagai pihak HR perusahaan yang akan memberi pinjaman kepada karyawan, Anda bisa membuat surat perjanjian dan software HRIS Mekari Talenta.
Aplikasi HRIS Talenta ini memiliki fitur pengelolaan pinjaman karyawan yang bisa mengelola data pinjaman karyawan.
Dalam fitur sistem HRD maupun software payroll ini terintegrasi dengan database karyawan sehingga mudah diawasi.
Selain itu, fitur ini secara langsung akan terhubung dengan fitur penggajian melalui aplikasi slip gaji online, dan bisa secara otomatis dimasukkan potongan setiap bulannya.