Daftar isi
Mode
6 min read

Ruang Lingkup Manajemen Operasional beserta Tujuan & Karakteristiknya

manajemen operasional efektif

Mekari Insight

  • Manajemen operasional adalah bidang yang berfokus pada pengelolaan proses produksi barang/jasa secara efisien dan efektif, mencakup perencanaan, pengendalian, dan pengawasan untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • Tujuan utama manajemen operasional meliputi membantu perusahaan mencapai target, meningkatkan produktivitas pekerja, menciptakan fleksibilitas operasi, mengurangi risiko, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Ruang lingkup manajemen operasional mencakup berbagai aspek seperti perencanaan, pengendalian, sistem informasi produksi, aspek fungsional dan struktural, serta pengelolaan lingkungan, dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan.

Manajemen operasional adalah aspek kunci dalam menjalankan sebuah bisnis. Fungsinya adalah mengawasi dan mengendalikan aktivitas produksi serta memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. 

Manajer operasional bertanggung jawab penuh dalam menjaga kualitas dan kelancaran proses produksi, baik untuk produk barang maupun jasa sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Peran seorang manajer operasional meliputi pengelolaan seluruh proses operasional, mulai dari pengubahan bahan baku, energi, dan tenaga menjadi produk jadi. Mereka bertanggung jawab untuk mengubah input menjadi output sesuai dengan tujuan perusahaan. 

Dengan demikian, posisi manajer operasional memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan bisnis, karena operasional adalah salah satu fungsi strategis perusahaan, bersama dengan keuangan dan pemasaran.

Pengertian manajemen operasional menurut ahli

bagan manajemen operasional

Apa itu manajemen operasional? Berikut pengertiannya menurut beberapa ahli:

1. Richard L. Darft

Menurut Darft, manajemen operasional adalah bidang manajemen yang fokus pada pengaturan produksi barang atau jasa. Dalam praktiknya, manajer operasional menggunakan teknik dan alat untuk menyelesaikan permasalahan produksi.

2. Sofyan Assauri

Di dalam sebuah bukunya, ia mengatakan, di dalam ilmu ekonomi, terdapat faktor produksi. Mulai dari modal, tanah, tenaga kerja, dan terakhir ada keterampilan. Sofyan Assauri juga menjelaskan bahwa ada 4 jenis produksi, yaitu:

  • Proses: Teknik atau metode yang dilakukan dalam mengolah bahan
  • Jasa atau service: Badan organisasi yang bertugas menetapkan teknik, agar prosesnya bisa digunakan dengan efektif
  • Perencanaan: Korelasi ataupun hubungan organisasi dengan kegiatan produksi
  • Pengawasan: Memastikan bahwa bahan diolah dengan tepat

3. Eddy Herjanto

Menurut Eddy Herjanto, manajemen operasional adalah kegiatan yang terkait dengan pembuatan barang atau jasa, atau kombinasi keduanya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

4. Pangestu Subagyo

Subagyo menggambarkan manajemen operasional sebagai penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi. Tujuannya adalah agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan efisien.

Dari keempat pengertian di atas, dapat dipahami bahwa manajemen operasional adalah bidang ilmu dan praktik yang mengelola proses produksi barang dan jasa secara efisien dan efektif, melalui perencanaan, pengendalian, dan pengawasan sumber daya serta kegiatan transformasi input menjadi output.

Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa kegiatan operasional berjalan sesuai dengan standar kualitas, biaya, waktu, dan sasaran strategis perusahaan, guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan daya saing organisasi.

Tujuan manajemen operasional

Apa saja tujuan adanya manajemen operasional selain memastikan seluruh proses operasional berjalan sesuai dengan standar? Secara umum, terdapat lima tujuan manajemen operasional, sebagai berikut:

manajer operasional memantau produktivitas karyawan

1. Meningkatkan Fleksibilitas Operasi

Manajemen operasional bertujuan untuk menciptakan sistem yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien. Hal ini memungkinkan perusahaan tetap kompetitif dan mampu menghadapi dinamika lingkungan bisnis.

2. Mengurangi Risiko Operasional

Melalui pengendalian yang efektif dan perencanaan yang matang, manajemen operasional membantu meminimalkan risiko seperti kegagalan proses produksi, kecelakaan kerja, atau kerugian finansial akibat kesalahan operasional. Ini meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan bisnis.

3. Meningkatkan Inovasi dan Pengembangan Produk

Manajemen operasional mendukung proses inovasi dengan menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan pengembangan produk baru dan peningkatan proses secara berkelanjutan, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

4. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Dengan memastikan kualitas produk dan layanan yang konsisten serta pengiriman tepat waktu, manajemen operasional berkontribusi langsung terhadap peningkatan kepuasan pelanggan dan loyalitas jangka panjang

5. Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Dengan pelatihan dan pendidikan yang tepat, manajemen operasional membantu pekerja menjadi lebih produktif.

6. Meningkatkan Efisiensi Sumber Daya

Mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produk atau jasa dengan sumber daya yang minimal

7. Mengontrol Waktu Proses Produksi

Mengontrol waktu proses produksi berarti mengelola dan mengoptimalkan setiap tahap dalam rangkaian kegiatan produksi agar berlangsung seefisien mungkin, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa dapat diminimalkan tanpa mengurangi kualitas. Tujuan utamanya adalah mempercepat siklus produksi agar produk dapat segera sampai ke tangan pelanggan, meningkatkan responsivitas perusahaan terhadap permintaan pasar.

Karakteristik manajemen operasional

Jika kita perhatikan, contoh manajemen operasional mempunyai beberapa karakteristik, seperti:

1. Ditujukan untuk memproduksi barang atau jasa

Karakteristik paling mendasar dari manajemen operasional adalah fokusnya pada produksi barang atau jasa.

Jadi, ketika Anda merasa kewalahan karena beragamnya sistem yang ada di setiap perusahaan. Maka tidak perlu bingung, karena Anda tinggal mengenali saja karakteristiknya.

Yakni, apakah sistemnya memang bertujuan untuk mengatur jasa secara penuh? Atau mengatur proses berjalannya produksi barang?

2. Terdapat mekanisme kontrol pengoperasian

Karakteristik yang kedua adalah terdapat mekanisme khusus, teratur, atau tertentu untuk mengendalikan proses pengoperasiannya. Tahapan pengoperasiannya diaplikasikan ke seluruh divisi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah nantinya, meningkatkan kualitas barang atau jasa, hingga meningkatkan angka penjualan.

3. Adanya kegiatan yang melibatkan proses transformasi

proses produksi makanan di pabrik

Dalam sebuah bisnis, ada yang dikenal dengan ‘proses transformasi’. Namun sebenarnya, apa itu proses transformasi? Jadi, proses transformasi sendiri merupakan kegiatan yang mengambil satu input atau lebih, kemudian menambahkan nilai ke dalamnya, dan memberikan output untuk client atau pelanggan.

Maka, apabila inputnya adalah bahan baku, tentu akan mudah mengidentifikasi transformasinya. Misalnya, saat susu diubah menjadi wujud benda lain seperti mentega atau keju.

Sementara itu, jika inputnya dalam bentuk manusia atau informasi, tentu akan sangat sulit melihat transformasinya. Karena akan sangat sulit untuk diukur. Contoh yang paling sederhananya adalah rumah sakit yang mengubah pasiennya menjadi sembuh.

Yang menjadi inputnya adalah pasien yang sakit. Sementara output atau transformasi yang diharapkan adalah pasien tersebut menjadi sembuh.

Ruang lingkup manajemen operasional

Manajemen operasional mempunyai beberapa ruang lingkup. Masing-masing aspek mempunyai peranannya sendiri di dalam perusahaan. Sehingga, tujuan perusahaan bisa tercapai optimal.

1. Perencanaan (Planning)

Ruang lingkup pertama adalah perencanaan. Ruang lingkup perencanaan akan berusaha semaksimal mungkin menghasilkan jasa atau barang yang sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi kualitas, harga, keuntungan, dan lain sebagainya.

Yang paling penting adalah merencanakan berapa biaya operasional yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.

2. Pengendalian (Controlling)

Adapun ruang lingkup yang kedua adalah pengendalian. Ruang lingkup pengendalian sendiri berhubungan dengan pengendalian rencana produksi. Tujuannya supaya tujuan perusahaan bisa tercapai maksimal.

3. Sistem informasi produksi (Production informational)

Sesuai dengan namanya, ruang lingkup satu ini akan menuntut manajemen operasional untuk memberikan, mengolah berbagai informasi di perusahaan dengan tepat, cepat, dan akurat. Sistem informasi kemudian dibagi menjadi 3 sistem.

Yakni informasi internal, pasar, dan pelanggan. Ketiga sistem informasi tersebut meski dikelola dengan sangat baik. Hal ini supaya kegiatan produksi bekerja maksimal.

4. Fungsional (Functional)

Aspek lain, atau ruang lingkup lainnya ialah fungsional. Aspek fungsional sangat erat kaitannya dengan organisasi atau kegiatan manajerial seluruh komponen.

Sementara interaksinya akan disebut sebagai ‘aspek fungsional’. Kegiatan ini mencakup perencanaan, pengendalian, penerapan, hingga perbaikan.

5. Struktural (Structural)

Struktural berkaitan dengan pengaturan komponen di sebuah perusahaan. Adapun tujuannya ialah untuk membangun sebuah sistem manajemen yang terintegrasi, dan juga bisa berinteraksi antara satu dengan lainnya.

6. Lingkungan  (Environmental)

Ruang lingkup yang terakhir adalah lingkungan. Lingkungan juga menjadi salah satu ruang lingkup yang mesti diperhatikan. Karena strategi manajemen operasional harus bisa melihat potensi sekitar demi meningkatkan produksi.

7. Penelaahan Proses (Process Review)

Penelaahan proses adalah kegiatan analisis terhadap proses produksi yang sedang berjalan untuk memperoleh informasi penting dalam pengambilan keputusan. Contohnya, menilai apakah suatu pesanan produksi perlu dilanjutkan atau tidak berdasarkan kapasitas dan sumber daya yang ada. Penelaahan ini membantu memastikan proses produksi berjalan efisien dan sesuai kebutuhan.

8. Pengawasan Produksi (Production Supervision)

Pengawasan produksi bertujuan agar seluruh aktivitas produksi terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ini mencakup pengawasan kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya produksi sehingga hasil akhir memenuhi standar yang diinginkan.

9. Pengelolaan Sumber Daya (Resource Management)

Meskipun tidak selalu disebutkan secara eksplisit, pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan modal adalah bagian penting dari manajemen operasional untuk menjamin kelancaran proses produksi dan efisiensi biaya.

10. Manajemen Kualitas (Quality Management)

Pengendalian mutu produk dan proses produksi merupakan bagian dari manajemen operasional yang memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sehingga dapat memuaskan pelanggan dan mengurangi biaya akibat produk cacat

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa semua aspek dalam ruang lingkup manajemen operasional memiliki tujuan yang serupa, yaitu meningkatkan kualitas produk dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. 

Namun, untuk mencapai tujuan ini dengan efektif, suatu perusahaan membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang canggih. 

Mekari memberikan solusi terintegrasi untuk industri manufaktur berupa ekosistem software berbasis cloud untuk mengelola seluruh operasional perusahaan.

Mekari menyediakan berbagai fitur terintegrasi, termasuk software akuntansi online, aplikasi HR, software payroll, dan aplikasi pajak, software expense management, dan banyak lainnya

Dengan menggunakan semua fitur ini, perusahaan dapat mengelola kegiatan operasionalnya dengan lebih efisien. Anda dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa harus terganggu oleh tugas-tugas administratif yang rumit.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami