Berinvestasi jangka panjang adalah salah satu strategi terbaik untuk membangun kekayaan secara konsisten dan terukur. Dengan memilih instrumen yang tepat, kamu tidak hanya bisa melindungi nilai aset dari inflasi, tetapi juga mendapatkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Dari deposito dan obligasi, hingga aset modern seperti crypto dan ETF, setiap pilihan memiliki keunggulan dan risikonya masing-masing. Cek selengkapnya pada artikel berikut!
1. Reksadana
Reksadana adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang paling populer, terutama bagi investor pemula. Melalui reksadana, dana dari banyak investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi profesional, lalu dialokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, pasar uang, atau campuran keduanya.
Keunggulan utama reksadana adalah praktis dan terdiversifikasi. Investor tidak perlu repot menganalisis satu per satu saham atau obligasi, karena semua sudah diatur oleh manajer investasi. Diversifikasi ini juga membantu mengurangi risiko, karena dana tidak hanya bertumpu pada satu instrumen saja.
Namun, penting bagi investor untuk memilih jenis reksadana sesuai profil risiko. Misalnya, reksadana saham untuk jangka panjang dan potensi return lebih tinggi, atau reksadana pasar uang untuk risiko lebih rendah.
2. Crypto
Crypto adalah instrumen investasi digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk menjamin keamanan dan transparansi transaksi. Bitcoin, Ethereum, dan berbagai altcoin lainnya menjadi contoh aset kripto yang banyak diminati investor.
Daya tarik utama crypto ada pada potensi return yang sangat tinggi. Dalam satu dekade terakhir, beberapa aset crypto berhasil mencatat pertumbuhan ribuan persen. Selain itu, crypto juga dianggap sebagai aset alternatif yang tidak terikat langsung pada sistem keuangan tradisional, sehingga menawarkan diversifikasi portofolio yang berbeda dari saham atau obligasi.
Bagi investor yang siap menghadapi risiko, crypto bisa menjadi aset berharga. Tetapi, kuncinya adalah riset mendalam dan memilih platform terpercaya sebelum menempatkan dana.
Salah satu aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang bisa kamu pilih adalah Reku. Aplikasi yang sudah terdaftar di BAPPEBTI dan diawasi OJK ini memiliki tampilan yang praktis dan sederhana namun tetap dilengkapi data dan informasi yang penting untuk investor dalam mengambil keputusan.
Biaya transaksi di Reku sangat transparan dan rendah, bahkan gratis untuk mode Lightning yang cocok untuk pemula. Selain itu, kamu sudah bisa membeli Bitcoin atau crypto lainnya hanya dengan modal Rp5.000 saja. Proses KYC nya cepat dan tersedia juga bantuan CS bersama tim secara langsung bukan robot, yang siap membantu kamu 24/7.
3. Saham Indonesia
Dengan membeli saham, investor pada dasarnya memiliki sebagian kepemilikan dari sebuah perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika kinerja perusahaan meningkat, nilai saham dan potensi keuntungan investor juga ikut bertumbuh.
Keunggulan utama investasi saham ada pada capital gain (kenaikan harga saham) dan dividen (pembagian laba perusahaan). Dalam jangka panjang, saham mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan instrumen lain, terutama jika investor memilih perusahaan dengan fundamental kuat dan prospek pertumbuhan baik.
4. Saham Amerika
Pasar saham Amerika Serikat adalah yang terbesar dan paling likuid, dengan perusahaan-perusahaan raksasa global seperti Apple, Microsoft, Amazon, hingga Tesla yang mendominasi. Investasi di saham Amerika berarti ikut menikmati pertumbuhan perusahaan yang berpengaruh pada ekonomi global.
Keunggulan utama saham Amerika terletak pada stabilitas dan inovasi. Banyak perusahaan di Wall Street berada di garis depan teknologi, kesehatan, energi, hingga sektor keuangan. Pertumbuhan bisnis mereka bukan hanya berdampak domestik, tapi juga internasional, sehingga nilai investasinya lebih tahan terhadap gejolak lokal.
Selain itu, investor juga bisa menikmati akses ke berbagai indeks saham, seperti S&P 500 atau Nasdaq 100, yang berisi perusahaan-perusahaan unggulan. Indeks ini secara historis menunjukkan kinerja yang konsisten naik dalam jangka panjang.
Kalau kamu tertarik investasi Saham AS, sekarang kamu sudah bisa beli 800+ saham Amerika dari Indonesia lewat aplikasi Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto terpercaya di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli berbagai saham perusahaan dunia hanya dengan modal $1 saja di Reku. Proses transaksinya cepat dan tentunya terjamin aman.
5. ETF
Exchange Traded Fund (ETF) adalah instrumen investasi yang berisi kumpulan aset, bisa berupa saham, obligasi, atau komoditas yang dikelola seperti reksadana, tetapi diperdagangkan di bursa layaknya saham.
Keunggulan utama ETF adalah diversifikasi instan. Dengan membeli satu ETF, investor otomatis mendapatkan eksposur ke banyak aset sekaligus, sehingga risiko lebih tersebar. Misalnya, ETF berbasis indeks saham seperti IDX30 di Indonesia atau S&P 500 di Amerika, memberikan akses ke puluhan bahkan ratusan perusahaan dalam satu produk investasi.
Selain itu, biaya pengelolaan ETF umumnya lebih rendah dibandingkan reksadana konvensional, karena banyak ETF dikelola secara pasif dengan mengikuti indeks tertentu. Ditambah lagi, ETF bisa dibeli dan dijual kapan saja selama jam perdagangan, sehingga memberi fleksibilitas yang lebih tinggi bagi investor.
ETF juga bisa kamu beli melalui aplikasi Reku bersama dengan aset crypto dan ratusan aset saham Amerika lainnya.
6. Emas
Emas memiliki kemampuan mempertahankan nilainya di tengah inflasi, krisis ekonomi, maupun gejolak geopolitik. Ketika daya beli mata uang melemah, harga emas justru cenderung naik. Karena itu, emas sering dijadikan sarana menjaga nilai kekayaan dalam jangka panjang, khususnya untuk tujuan seperti warisan atau persiapan dana pensiun.
Ada beberapa cara berinvestasi emas, mulai dari emas fisik (batangan atau perhiasan), hingga emas digital melalui aplikasi investasi resmi. Emas digital menawarkan kemudahan transaksi tanpa harus menyimpan emas secara fisik, sementara emas batangan tetap populer karena bentuknya yang nyata dan diakui secara global.
Meski relatif aman, emas juga memiliki keterbatasan. Imbal hasilnya biasanya tidak setinggi saham atau reksadana saham. Emas lebih cocok sebagai instrumen pelindung nilai, bukan instrumen utama untuk pertumbuhan kekayaan.
7. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan dengan janji membayar kembali pokok pinjaman beserta bunga (kupon) dalam jangka waktu tertentu. Instrumen ini sering dipilih sebagai investasi jangka panjang karena menawarkan pendapatan tetap yang stabil dan risiko relatif lebih rendah dibandingkan saham. Meski begitu, obligasi juga memiliki risiko, misalnya harga bisa turun ketika suku bunga acuan naik, atau risiko gagal bayar pada obligasi korporasi.
8. Tanah
Tanah merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang yang nilainya cenderung terus meningkat seiring keterbatasan lahan dan pertumbuhan kebutuhan masyarakat. Faktor lokasi, aksesibilitas, dan potensi pengembangan wilayah sangat berpengaruh terhadap kenaikan nilai tanah dalam jangka panjang.
Kelebihan tanah sebagai investasi adalah sifatnya yang relatif tahan inflasi dan memiliki potensi kenaikan harga yang signifikan, terutama di daerah dengan perkembangan infrastruktur yang pesat. Namun, investasi tanah juga membutuhkan modal besar, biaya perawatan (seperti pajak dan legalitas), serta waktu lebih lama untuk diuangkan kembali (illiquid).
9. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah produk simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu, di mana dana tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti. Instrumen ini sering dipilih sebagai investasi jangka panjang karena menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
Kelemahan deposito adalah tingkat pengembaliannya relatif rendah dibanding instrumen lain, sehingga kurang ideal jika tujuan utama investor adalah pertumbuhan kekayaan yang agresif.
Menentukan investasi jangka panjang yang tepat memang membutuhkan pertimbangan matang. Tidak ada instrumen yang benar-benar sempurna, sehingga kunci suksesnya terletak pada diversifikasi portofolio dan konsistensi dalam berinvestasi.
Untuk kamu yang ingin mulai berinvestasi dengan cara yang lebih mudah, aman, dan terarah, kini ada aplikasi yang menyediakan akses ke berbagai instrumen investasi. Seperti Reku, yang menawarkan pilihan aset crypto, saham Amerika & ETF secara praktis dan transparan, sehingga bisa menjadi pelengkap portofolio jangka panjangmu. Dengan memanfaatkan teknologi, kamu bisa mulai berinvestasi kapan saja dan mengelola aset sesuai kebutuhan, tanpa harus repot.