Home / Blog / Business & Economy

Memahami Arti, Tujuan, Jenis juga Contoh dari Akuisisi

para pengusaha sedang berdiskusi tentang akuisisi perusahaan
Daftar isi
Mode

Bagi sebagian orang akuisisi merupakan istilah yang cukup asing. Namun tidak demikian bagi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis.

Hal itu dikarenakan, istilah tersebut merupakan salah satu langkah yang kerap ditempuh para pengusaha untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan usahanya.

Jadi, kali ini kita akan mengupas tuntas apa itu akuisisi, berikut dengan tujuan, jenis maupun contohnya.

Selain menambah pengetahuan, tentu saja untuk memberikan Anda alternatif solusi dalam upaya mengembangkan usaha.

Arti dari Akuisisi

Sebelum membahas lebih jauh, kita mulai dulu dari pengertiannya. Akuisisi adalah aktivitas membeli sebagian besar atau bahkan keseluruhan saham ataupun aset dari sebuah perusahaan.

Dengan begitu, si pembeli atau yang disebut juga acquirer yang akan memegang kendali atas perusahaan tersebut.

Langkah ini sering diambil oleh perusahaan startup atau skala kecil, agar bisa tetap bertahan bahkan berkembang.

Upaya pengembangan bisnis perusahaan juga dapat dilakukan dengan mudah melalui integrasi antar team dengan aplikasi sap.

Namun bukan berarti perusahaan skala besar tidak ada yang mengambil langkah akuisisi ini, ya!

Pada intinya, ini adalah aktivitas peralihan kendali atau kekuasaan atas sebuah perusahaan, kepada pihak yang mengambil alih sebagian besar atau seluruh aset ataupun sahamnya.

Pengertian di atas merupakan arti secara umum. Lalu, bagaimana menurut para ahli?

1. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 1999 Paragraf 8

Berdasarkan PSAK, acquisition yaitu penggabungan bisnis, di mana si acquirer yang memegang kendali penuh atas perusahaan.

Dengan catatan, ia membeli sebagian besar atau seluruh saham, memberikan aktiva dalam jumlah tertentu, dan mengambil alih suatu kewajiban atas perusahaan tersebut.

2. Menurut Macell Go

Berbeda lagi artinya menurut ahli yakni Marcell Go. Acquisition dianggap sebagai penguasaan sebagian besar saham perusahaan yang sifatnya subsidiary.

Di mana pihak pengakuisisi, memiliki tujuan untuk memajukan sekaligus mengembangkan perusahaan tersebut.

3. P.S Sudarsanan

Sementara menurut P.S Sudarsanan, akuisisi adalah kesepakatan antara acquirer dengan perusahaan sekaligus pemegang sahamnya.

Dengan adanya kesepakatan sekaligus transaksi jual-beli antara perusahaan dengan acquirer atas aset ataupun saham, maka kekuasaan atas perusahaan berpindah pada acquirer.

4. Summer N. Levine

Summer N. Levine mengartikan istilah acquisition sebagai transaksi antara di pihak perusahaan.

Di mana pihak pembeli akan menguasai sebagian besar atau bisa juga seluruh aset dari pihak penjual.

Dari pengertian-pengertian di atas, sekilas menyerupai merger. Meskipun sama-sama menggabungkan dua perusahaan, tetapi tidak sama dengan merger.

Dalam prosesnya, merger hanya bisa terjadi dengan adanya kesepakatan atau persetujuan. Sementara acquisition, dapat terjadi dengan ataupun tanpa persetujuan.

Merger umumnya terjadi pada perusahaan berskala besar atau yang levelnya sama. Kesepakatan untuk merger menghasilkan saham juga perusahaan baru.

Sementara untuk akuisisi, tidak menghasilkan perusahaan maupun saham baru.

Hal itu dikarenakan acquirer tetap dengan nama perusahaannya dan membantu pengelolaan perusahaan yang diakuisisi saja.

Tujuan dari Akuisisi

Setelah memahami pengertiannya, kini kita beralih ke tujuan akuisisi. Sebuah langkah atau upaya tentu tidak akan diambil tanpa adanya tujuan yang jelas.

Nah, berikut ini adalah beberapa tujuan dari acquisition dalam sebuah bisnis atau usaha.

1. Strategi Membuat Usaha Berkembang

Tidak jarang sebuah usaha yang sebenarnya memiliki peluang yang bagus tetapi sulit berkembang. Salah satunya karena keterbatasan sumber daya.

Pada kondisi tersebut, langkah acquisition kerap diambil sebagai solusi untuk mengembangkan usaha.

Umumnya, perusahaan yang diakuisisi masih merupakan pemula atau usaha skala kecil tetapi memiliki prospek cemerlang kedepannya.

2. Perluasan Usaha

Selain mengembangkan usaha, pebisnis juga akan tertarik untuk memperluas usaha jika ada peluang.

Akuisisi adalah salah satu cara mudah dan cepat untuk melakukan ekspansi usaha Anda ke kancah internasional misalnya.

Anda hanya perlu membeli saham dari perusahaan di negara yang ingin dijadikan target perluasan pasar.

Dengan membeli sahamnya, Anda tidak perlu repot melakukan recruitment, branding, ataupun mempersiapkan kepemilikan aset lain untuk operasional usaha.

3. Menekan Persaingan Bisnis dan Kelebihan Stok

Tujuan selanjutnya yaitu untuk menekan persaingan bisnis dan juga mencegah adanya penumpukan stok hasil produksi.

Dengan minimnya persaingan, maka perusahaan dapat lebih fokus dalam melakukan proses produksi.

Sementara penumpukan stok hasil produksi juga bisa dihindarkan, karena adanya perusahaan lain yang sudah diakuisisi ataupun mengakuisisi untuk membantu distribusi.

Jenis-jenis dari Akuisisi

Ternyata, istilah acquisition ini masih diklasifikasikan dalam beberapa jenis berbeda untuk memudahkan dalam membedakannya.

Adapun jenis-jenis akuisisi berdasarkan jenis usaha dan objek yang diambil alih, antara lain yaitu:

1. Akuisisi Aset

Jenis yang pertama ini biasa terjadi pada perusahaan yang terancam gulung tikar. Acquirer secara langsung mengambil alih aset perusahaan lewat lelang yang sudah melalui proses likuidasi.

Pihak penjual aset yang harus meyakinkan pemilik saham untuk memberi izin pengalihan aset perusahaan agar selamat dari kebangkrutan.

2. Akuisisi Saham

Pada jenis kedua ini pihak acquirer mengambil alih saham baik sebagian maupun keseluruhan. Bisa dibeli secara tunai, maupun diganti dengan sekuritas lain seperti obligasi misalnya.

3. Horizontal

Ini adalah jenis acquisition yang bertujuan mengurangi kompetitor dan memperluas jaringan pasar. Oleh karena itu yang diambil alih adalah usaha di bidang yang sama.

4. Vertikal

Jika pada jenis horizontal pengambilalihan dilakukan pada usaha serupa, jenis berikut ini bekerja pada usaha yang masih memiliki benang merah antara satu dengan lainnya.

Lebih tepatnya usaha yang sifatnya hulu-hilir. Alasannya yaitu untuk mengamankan suplai maupun penjualan hasil produksi.

5. Konglomerat

Jenis yang terakhir ini lebih kepada melebarkan sayap usaha. Hal ini dikarenakan, usaha yang diambil alih sama sekali tidak berhubungan.

Baik secara vertikal maupun horizontal. Akuisisi ini lebih pada menambah portofolio perusahaan, serta merambah bisnis lain untuk memperbesar nama juga kualifikasi perusahaan.

Proses untuk

Selanjutnya, apa saja kira-kira contoh dari acquisition ini? Adapun contoh akuisisi antara lain seperti:

  • Pembelian Sirri oleh pihak Apple di tahun 2010
  • Pengambilalihan Android oleh pihak Google pada tahun 2005
  • Pengakuisisian Rabo Bank oleh Bank Central Asia (BCA) di tahun 2019
  • Marketplace barang bekas (Jualo) yang dibeli oleh marketplace bIdang otomotif (Carro)

Dari beberapa contoh yang disampaikan di atas, dapat kita lihat beberapa ada yang bergerak di bidang serupa, tetapi ada pula yang saling mendukung satu dengan lainnya.

Jadi, bisa disimpulkan bahwasanya akuisisi dilakukan baik dengan maupun tanpa persetujuan. Dari langkah ini, tidak menghasilkan perusahaan ataupun saham baru.

Langkah ini diambil lebih kepada upaya pengembangan usaha serta peningkatan profit serta menekan kerugian maupun persaingan dalam usaha.

Meningkatkan produktivitas dalam pengembangan usaha  juga dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi-aplikasi bisnis agar usaha lebih terintegrasi dan produktif.

Itulah mengapa, langkah ini lebih banyak dilakukan oleh pengusaha pemula atau usaha berskala kecil yang masih berupaya untuk bertahan di tengah persaingan dan terus berkembang.

Demikian ulasan mengenai akuisisi yang bisa kami sampaikan. Semoga dapat menjadi informasi bermanfaat bagi Anda yang tengah menjalankan usaha.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami