Home / Blog / Personal Growth

7 Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan, Raih Kesuksesan Bisnis!

langkah langkah pengambilan keputusan untuk kesuksesan bisnis
Daftar isi
Mode

Dalam perusahaan, pengambilan keputusan adalah kemampuan yang bisa mengembangkan sekaligus menghentikan bisnis. Dilansir dari McKinsey Global Survey, hanya 20% eksekutif bisnis yang mengakui bahwa mereka dapat mengambil keputusan terbaik. 

Mulai dari evaluasi berbagai pilihan, mempertimbangkan risiko dan manfaat, serta mengambil keputusan yang tepat, semuanya berkontribusi dalam mencapai keberhasilan proyek dan bisnis. 

Karena itu, bagi eksekutif bisnis yang bertanggung jawab atas pengembangan bisnis, penting untuk bisa mengimplementasikan langkah-langkah pengambilan keputusan yang jelas dan terstruktur. Apa saja langkahnya? Simak penjelasannya berikut ini.

infografis proses pengambilan keputusan untuk kesuksesan bisnis

1. Identifikasi kebutuhan dan tujuan

Sebelum mengambil keputusan, ketahui dulu apa kebutuhan dan tujuannya. Dengan ini, Anda bisa menemukan solusi yang bisa menangani keseluruhan masalah, bukan hanya bagian tertentu saja. 

Bila kebutuhan dan tujuan tidak jelas, atau identifikasinya terlalu luas, keputusan yang diambil tidak akan tepat sasaran – sehingga masalah tetap tidak teratasi. 

Sebagai panduan dalam proses ini, ada beberapa pertanyaan kunci yang bisa Anda jawab: 

  • Apa kebutuhan atau masalah spesifiknya? 

Identifikasi secara pasti masalahnya dan siapa yang terkena dampaknya. Tentukan secara spesifik, jangan menggabungkan beberapa masalah menjadi satu – lingkupnya akan jadi terlalu luas. 

  • Apakah ada tujuan yang terkait dengan keputusan ini? 

Prioritaskan masalah dan kebutuhan yang terkait langsung dengan tujuan proyek. Pastikan bahwa masalah tersebut bisa diukur, sehingga setelah Anda membuat keputusan, Anda dapat melihat seberapa besar dampaknya terhadap pencapaian tujuan proyek.

  • Bagaimana mengukur dampak dari keputusan ini? 

Saat mengambil keputusan, pastinya Anda mengharapkan hasil yang terbaik. Oleh karena itu, Anda perlu menentukan cara untuk mengevaluasi apakah keputusan yang dibuat itu tepat. 

2. Kumpulkan dan evaluasi informasi

Selanjutnya, kumpulkan dan evaluasi informasi yang relevan. Tujuannya adalah untuk mendukung pengambilan keputusan yang akurat, bukan impulsif. 

  • Identifikasi informasi yang diperlukan

Tentukan jenis informasi apa yang akan membantu Anda mengambil keputusan. Ini bisa berupa data, cerita pelanggan, informasi tentang proyek sebelumnya, feedback, dll. 

  • Adakan sesi diskusi dengan tim

Perspektif baru sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi dan ide baru. Karena itu, libatkan anggota tim Anda, supaya semua bisa memahami masalah secara keseluruhan dan memberikan solusi yang lebih inovatif. 

  • Buat gambaran besar

Ketika meninjau banyak informasi, agar tidak berantakan, dokumentasikan dalam papan tulis untuk memvisualisasikannya dengan jelas. Hal ini dilakukan agar Anda tidak kehilangan dokumen penting di tengah tumpukan informasi lainnya. 

Dengan alur yang terstruktur, Anda dapat lebih efektif mengevaluasi dan menggunakan informasi yang Anda miliki. 

Penting juga untuk memperhatikan bias informasi, yaitu kecenderungan untuk mencari atau menginterpretasikan informasi sesuai dengan pandangan atau keinginan tertentu, agar keputusan yang dibuat bisa lebih objektif. 

3. Pemetaan risiko dan manfaat

Setelah meninjau informasi, Anda mungkin telah mempertimbangkan beberapa opsi keputusan. Untuk mempermudah menentukan opsi yang tepat, lakukan analisis rinci terhadap potensi risiko dan manfaat dari setiap opsi keputusan yang sudah dibuat. 

Pada tahap ini, belum saatnya memilih opsi terbaik. Namun, fokus untuk menguraikan semua kemungkinan. Pertama, identifikasi dulu potensi risiko dari setiap keputusan. Kemudian, evaluasi dampaknya. Lalu, klasifikasikan risiko berdasarkan frekuensi terjadi dan dampaknya. 

Selanjutnya, gunakan strategi mitigasi risiko, berikut ini: 

  • Penghindaran: Mencegah terjadinya risiko. Artinya hindari keputusan yang menghasilkan risiko besar. 
  • Pengurangan: Mengurangi kemungkinan atau dampak risiko. Keputusan tertentu bisa diambil, dengan mengimplementasikan langkah-langkah khusus untuk meminimalisir dampak. 
  • Transferensi: Mengalihkan tanggung jawab risiko kepada pihak lain. Bila keputusan ini diambil, maka risikonya bisa dialihkan ke pihak ketiga. 
  • Penerimaan: Mengakui dan menerima risiko serta konsekuensinya. Biasanya digunakan untuk risiko dengan dampak kecil, atau ketika biaya mitigasi lebih besar daripada konsekuensinya. 

4. Pertimbangkan faktor keuangan

Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan faktor keuangan yang mempengaruhi alternatif pilihan solusi. Faktor keuangan dapat diukur secara kuantitatif, sehingga penting untuk melibatkan proses ini dalam pengambilan keputusan, seperti: 

  • Investasi: Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memulai atau menjalankan solusi tertentu. Ini termasuk biaya awal dan biaya berkelanjutan setiap bulan. Investasi dibandingkan dengan anggaran yang tersedia
  • Pengembalian modal: Jumlah uang yang bisa didapatkan dari investasi. Dalam kata lain, seberapa menguntungkannya suatu keputusan.
  • Nilai tambah finansial: Mengukur manfaat atau nilai bersih dari sebuah keputusan dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. 

Untuk mengintegrasikan faktor keuangan tersebut ke dalam proses pengambilan keputusan, berikut langkahnya: 

  • Hitung biaya dan keuntungan: Estimasikan investasi, laba atas modal, dan nilai tambah finansial dengan metode yang relevan.
  • Bandingkan pilihan: Evaluasi setiap pilihan dengan metrik keuangan, seperti keuntungan bersih atau pengembalian investasi.
  • Pilih yang terbaik: Urutkan berbagai pilihan alternatif berdasarkan kinerja keuangannya, yang memberikan hasil keuangan terbaik.

5. Pilih opsi terbaik

Sekarang, saatnya memilih keputusan yang memberikan solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi. Kriteria untuk menentukannya bisa didasarkan dari kebutuhan, risiko, manfaat, dan faktor keuangan yang sudah diuraikan sebelumnya. 

Prioritaskan solusi yang mudah diterapkan, secara efektif mengatasi masalah, dan memberikan manfaat tambahan bagi bisnis Anda. Keputusan terbaik tidak berarti yang memiliki manfaat terbesar atau risiko terkecil, namun yang seimbang dan sesuai dengan situasi Anda. 

Penting untuk diingat bahwa pengambilan keputusan adalah proses dinamis, dan revisi keputusan bisa dilakukan saat informasi baru muncul. 

6. Implementasi keputusan

Setelah mengambil keputusan, selanjutnya adalah merencanakan dan mewujudkannya, dengan: 

  • Buat rencana proyek 

Identifikasi semua pemangku kepentingan yang terkena dampak dari keputusan ini. Tentukan juga peran anggota tim dalam pelaksanaannya. Setelah itu, rencanakan anggaran untuk mengelola sumber daya yang ada dengan bijak. 

  • Tentukan prioritas

Terapkan skala prioritas untuk setiap tugas yang terkait dengan keputusan yang diambil. Soroti juga ketergantungan dari setiap pekerjaan yang bisa mempengaruhi hasil implementasi. 

  • Buat kerangka kerja yang jelas

Ciptakan kerangka kerja yang jelas dan komunikasikan secara efektif kepada semua tim terkait, serta tentukan siapa saja pengambil keputusan dalam setiap fase implementasi. 

7. Evaluasi dan pembelajaran

Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi untuk menarik pembelajaran yang bisa diterapkan di proyek ke depannya, dengan menjawab pertanyaan berikut: 

  • Apakah keputusan yang diambil tepat?
  • Apakah keputusan tersebut punya dampak negatif?
  • Bagaimana dampak keputusan tersebut terhadap pemangku kepentingan?
  • Apakah ada solusi yang lebih baik?
  • Apakah masalahnya terpecahkan? 
  • Di area mana yang bisa diperbaiki dalam proses pengambilan keputusan?

Bagikan hasil evaluasi kepada tim dan pemangku kepentingan melalui laporan yang dikembangkan. Terakhir, lakukan diskusi untuk membahas langkah-langkah selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi. 

Proses ini bukan hanya tentang membuat keputusan, tetapi juga belajar dari setiap keputusan dan terus meningkatkan proses pengambilan keputusan Anda.

Kesimpulan

Langkah-langkah pengambilan keputusan penting untuk keberhasilan dan pertumbuhan bisnis. Proses ini memastikan bahwa keputusan yang diambil strategis, proaktif, dan sesuai dengan tujuan bisnis. 

Karena masa depan bisnis Anda bergantung pada setiap keputusan, maka luangkan waktu untuk berpikir dan merancang strategi sebelum membuat keputusan. 

Selain keputusan yang tepat, perkembangan bisnis juga bisa didukung dengan sistem yang tepat. Mekari, sebagai solusi bisnis berkembang, bisa membantu Anda mengintegrasikan semua proses bisnis. Bisnis jadi bisa tumbuh lebih cepat! Yuk, hubungi kami sekarang. 

Referensi

Asana. ‘’7 important steps in the decision making process’’
Betterup. ‘’Improve your management skills with a better decision-making process’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami