Home / Blog / Business & Economy

Ketahui Cara Membuat Kwitansi Proyek, Paling Mudah!

cara membuat kwitansi proyek
Daftar isi
Mode

Apakah Anda pernah mendengar tentang kwitansi? Kwitansi adalah salah satu kertas yang biasa ditemukan saat kita melakukan sebuah transaksi. Kwitansi proyek ini merupakan sebuah bukti transaksi, dimana ia bisa digunakan untuk menyusun sebuah laporan keuangan.

Tetapi, tentang apa saja jenis dari kwitansi, ataupun pengertian lengkapnya. Mungkin beberapa dari Anda masih belum familiar. Oleh karena itu, disini saya akan membahas tentang kwitansi proyek secara lengkap. Jadi, simak penjelasan berikut ini agar lebih memahami tentang apa itu kwitansi proyek.

Pengertian dari Kwitansi Proyek

Kwitansi proyek adalah salah satu dokumen yang berfungsi sebagai bukti pembayaran atau juga sebagai bukti penerimaan dana. Kwitansi proyek ini sebenarnya adalah hal yang sama dengan kwitansi biasa, hanya saja pada kwitansi biasa ia bisa digunakan untuk banyak bukti pembayaran secara umum. Biasanya, kwitansi ini dikeluarkan dan juga ditandatangani oleh pihak penerima. Dimana selanjutnya akan diserahkan kepada pihak pemberi uang atau yang membayar untuk sebuah bukti.

Adanya sebuah dokumen kwitansi proyek ini dapat menyederhanakan proses dari pembukuan. Proses pembukuan di dalam mencatat arus kas baik yang masuk ataupun yang keluar. Kwitansi proyek memiliki struktur yang sama dengan kwitansi pada umumnya meskipun dengan nama yang berbeda.

Pada kwitansi proyek ini akan mencakup tentang informasi dari kop perusahaan, nomor dari kwitansi, nama dari pemberi uang, jumlah nominal uang baik angka dan juga huruf, penjelasan tentang tujuan pembayaran, lokasi dari pembayaran atau penerimaan uang serta tanggal dari pembayaran atau penerimaan uang tersebut, dan terkahir adalah tanda tangan dan juga nama terang dari penerima.

Untuk bisa memastikan bahwa sebuah kwitansi proyek memiliki kekuatan hukum yang kuat di pengadilan. Seandainya saja jika ada sebuah perselisihan ataupun masalah yang lainnya. Anda bisa melampirkan sebuah materai dan kemudian diatas materai tersebut, kedua belah pihak akan menandatangani bukti dari penerimaan tersebut.

Ciri – Ciri Kwitansi Proyek

Setelah membahas tentang pengertian dari Kwitansi Proyek, kini saatnya membahas tentang ciri-ciri dari Kwitansi. Kwitansi biasa dan kwitansi proyek memiliki ciri yang sama. Dimana setidaknya ada tiga ciri umum yang perlu Anda pahami. Hal ini tentunya agar Anda dapat menggunakan lembar bukti dari

Kwitansi Proyek ini dengan mudah dan benar. Ciri tersebut adalah sebagai berikut:

  • Selembaran dari bukti kwitansi proyek ini terbagi menjadi dua bagian. Dimana pada bagian Kwitansi Proyek ini dibagi menjadi sub kanan dan kiri. Kedua pihak baik penjual atau pembeli akan mendapatkan bagian dari bukti pembayaran atau Kwitansi Proyek ini, Sub kanan adalah bagian dengan cetakan yang lebih kecil. Bagian ini adalah bagian untuk penjual sebagai sebuah bukti pembayaran, dan Kwitansi Proyek di bagian sub kiri adalah untuk diberikan kepada pembeli.
  • Pembuatan dari kwitansi proyek ini ada dalam dua rangkap, dengan kwitansi proyek bagian atas atau yqi asli adalah untuk pihak pembayar. Sedangkan Kwitansi Proyek di bagian bawah atau file adalah untuk pihak yang menerima sejumlah uang.
  • Kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli akan mencantumkan informasi yang lengkap tentang produk, jumlah nominal uang yang harus dibayarkan, alamat dan juga tanggal dari pembelian barang, serta nama sekaligus tanda tangan dari penjual sebagai sebuah bukti valid bahwa kedua belah pihak tersebut sudah menyelesaikan sebuah transaksi pembayaran.

Macam Kwitansi Proyek Berdasarkan dengan Penggunaannya

Kwitansi Proyek ini sebenarnya memiliki beragam jenis. Jenis dari Kwitansi Proyek ini juga sesuai dengan penggunaannya masing masing. Disini, saya akan membahas tentang lima macam dari kwitansi proyek, antara lain adalah:

1. Kwitansi proyek untuk bukti pembayaran

Pada prinsip dasarnya kwitansi proyek atau Kwitansi lainnya memiliki sebuah fungsi sebagai bukti pembayaran. Pada penggunaan Kwitansi Proyek jenis ini, biasanya di dapatkan pada saat kita melakukan jual beli.

Bukti dari pembayaran ini bisa dalam bentuk sebuah cicilan atau juga sebuah pembayaran lunas dan dapat dilakukan dengan pembayaran secara online. Pada kwitansi proyek sebagai tanda terima ini biasanya juga akan menerangkan jumlah dari uang untuk melakukan pembayaran dan juga beberapa informasi lain dari pihak pembayar.

2. Kwitansi Proyek untuk transaksi produk

Kwitansi proyek yang digunakan untuk transaksi produk ini akan memberikan sebuah informasi terkait dengan barang yang akan dibeli oleh pelanggan. Tanda transaksi ini juga akan mencakup tentang beberapa informasi.

Informasi yang akan tercantum di dalam kwitansi proyek untuk transaksi produk ini adalah seperti nomor seri yang lengkap dengan item, jenis dari barang yang ada dalam transaksi, alamat dari pelanggan, dan juga harga barang dalam transaksi.

3. Kwitansi untuk transfer uang

Jenis kuitansi proyek ini umumnya hanya digunakan oleh pihak industri perbankan. Pada sebuah bukti pembayaran seperti transfer uang, akan terdapat beberapa ciri. Dimana dalam bukti kwitansi tersebut akan terdapat nomor rekening dari penerima yang tercantum dengan jelas pada tanda terima tersebut.

4. Kwitansi Proyek untuk cash receipt

Jenis dari tanda terima Kwitansi Proyek ini akan menjelaskan tentang setoran dan juga penarikan.

Dimana pada Kwitansi Proyek ini akan berisi transaksi baik setoran atau penarikan, yang mana ini yang dikirimkam sebagai sebuah bukti keuangan pada peninjauan selanjutnya. Kw

5. Kwitansi Proyek untuk serah terima uang

Kwitansi proyek untuk serah terima uang adalah salah satu jenis kwitansi yang paling sering dan juga paling umum dalam penggunaannya.

Apabila menggunakan sebuah jenis Kwitansi Proyek serah terima uang, maka Anda harus dapat menyatakan jumlah dari uang yang dikirim baik ke seseorang, institusi, ataupun ke sebuah perusahaan.

Cara Membuat Sebuah Kwitansi Proyek

Dalam membuat sebuah kwitansi proyek, tentunya akan ada beberapa detail penting yang tentunya harus ada pada kuitansi agar bisa membuatnya terlihat lebih profesional. Logo dan juga tanda tangan dari perusahaan adalah dua hal aspek yang bisa dibilang paling penting.

Kenapa demikian? Hal ini karena kedua hal tersebut adalah sebuah bukti agar kwitansi proyek lebih jelas kepemilikannya.

Selain dengan kedua hal tersebut, pertimbangan aspek yang lainnya adalah seperti berikut:

  • Nomor dari Tanda Terima: hal ini biasanya akan berupa penulisan huruf dan juga abjad yang sesuai dengan keinginan dari pihak penjual. Hal ini digunakan untuk membedakan antara kwitansi proyek yang satu dengan yang lainnya.
  • Sebuah Nama: Hal ini akan menunjukkan kepada siapa tanda terima dari transaksi yang dilakukan tersebut akan diberikan.
  • Jenis dari Produk: Khusus pada sebuah kwitansi proyek untuk pembayaran produk, jenis dan juga kuantitas barang yang terjual ini wajib untuk tertera. Hal ini tentunya untuk memberikan penjelasan yang lebih detail.
  • Jumlah Harga transaksi: Ini merupakan sebuah harga total yang harus dibayarkan oleh pihak pembeli dalam transaksi tersebut.
  • Sebuah Materai: Pada beberapa jenis kwitansi proyek, mereka akan menggunakan sebuah materai sebagai salah satu faktor yang akan membuat sah bukti dari tanda terima tersebut.

Selain dengan cara yang manual, pembuatan dari kwitansi Proyek saat ini juga dapat dilakukan secara digital. Pembuatan dari kwitansi proyek secara digital ini bisa dilakukan dengan sebuah aplikasi invoice.

Dimana dengan menggunakan aplikasi ini, tentunya proses pembuatan kwitansi proyek akan bisa dilakukan dengan lebih mudah serta hemat waktu dan juga tenaga.

Komponen Pembuatan Sebuah Kwitansi Pembayaran

Dalam pembuatan Kwitansi Proyek yang digunakan untuk pembayaran, tentunya akan ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dengan benar. Untuk mengetahui komponen apa saja itu, berikut adalah daftarnya:

1. Nomor Kwitansi

Nomor untuk kwitansi Proyek yang berfungsi sebagai sebuah pembeda dengan jenis kwitansi yang lainnya. Selain itu, biasanya dalam nomor ini akan menggunakan sebuah format huruf atau juga angka seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Hal ini tentunya akan menyesuaikan dari kondisi atau kebiasaan penjual. Disini, Anda harus bisa menuliskan nomor tersebut dengan jelas agar tidak terdapat kesalahan yang menyulitkan suatu saat nanti, pada saat Anda ingin melakukan pengecekan ulang.

2. Identitas Pemberi dan Penerima Kwitansi

Kolom yang digunakan untuk menuliskan nama lengkap baik dari sisi pemberi atau juga dari sisi penerima yang melakukan transaksi.

3. Nominal Uang

Kolom yang digunakan untuk menuliskan nominal dari uang yang diterima ataupun juga diberikan. Pada kolom ini, tuliskan nominal uang tersebut dengan angka seperti contohnya Rp 2.000.000,-

4. Waktu Transaksi

Kolom yang digunakan untuk menuliskan waktu dari pelaksanaan transaksi.

5. Tujuan Transaksi

Kolom yang digunakan untuk memperjelas jenis dari transaksi yang sedang berlangsung. Dalam kolom ini tuliskan tujuan dari dilakukannya transaksi tersebut dengan jelas.

Contohnya adalah : Pelunasan dari pembelian motor atau mungkin pelunasan uang muka untuk pembelian TV.

6.Tanda Tangan

Kolom yang digunakan untuk membubuhi tanda tangan serta nama lengkap dari pemberi. Apabila Anda juga menggunakan sebuah stempel di dalam setiap transaksi, maka tanda tangan yang dilakukan harus berada di dekat stemple.

Cara Menggunakan Sebuah Kwitansi

Hal selanjutnya yang akan dibahas adalah tentang cara penggunaan sebuah kwitansi proyek. Setelah mengetahui tentang pengertian dari Kwitansi, cara membuat Kwitansi, juga beberapa hal lainnya yang ada di dalam sebuah Kwitansi dari bukti transaksi dan komponennya.

Hal yang perlu diketahui selanjutnya adalah tentang cara penggunaan dari sebuah kwitansi dari bukit transaksi ini. Hal ini tentunya karena dokumen ini akan sangat umum jika di gunakan oleh masyarakat.

Selain itu, cara penggunaan dari kwitansi inj juga perlu diketahui agar dokumen kwitansi ini tidak di salah gunakan. Berikut adalah cara menggunakannya:

  • Menyiapkan sebuah blangko untuk kwitansi dan juga sebuah kertas karbon sebagai alas untuk penyalin ketika Anda menuliskan isi dari kwitansi transaksi ini.
  • Isi dari kwitansi transaksi ini menggunakan alat tulis yang tepat, contohnya adalah pena atau bolpoin. Jangan menggunakan sebuah alat tulis seperti pensil atau spidol, hal ini dikarenakan pensil terlalu tipis dan bisa terhapus, sedangkan jika spidol akan terlalu tebal dan justru tidak bisa terbaca dengan jelas. Tulisan pada bukti transaksi atau Kwitansi ini juga diusahakan agar tidak terlalu besar ataupun juga terlalu kecil. Sangat penting untuk menuliskan sebuah bukti transaksi atau Kwitansi dengan tulisan yang dapat terbaca dengan jelas dan rapi agar memudahkan orang yang akan membacanya.
  • Isi seluruh data dari Kwitansi Pembayaran ini sesuai yang dibutuhkan dengan lengkap.

Cara Penggunaan Materai Pada Saat Melakukan Transaksi

Setelah mengetahui tentang beberapa hal tentang kwitansi termasuk cara penggunaannya, selanjutnya Anda juga harus tau tentang cara penggunaan dari sebuah Materai. Materai tentunya sudah bukan hal yang asing lagi untuk diketahui.  Penggunaan dari materai ini juga sangat penting dan sama pentingnya dengan kwitansi itu sendiri.

Hal ini karena pada beberapa jenis transaksi, untuk membuat sebuah bukti transaksi atau Kwitansi tersebut memiliki nilai yang kuat dimata hukum. Penggunaan sebuah materai ini juga dapat dilakukan secara online melalui meterai elektronik. Dalam penggunaannya, Ada beberapa penggunaan materai yang bisa dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Beberapa penggunaan materai tersebut adalah seperti berikut:

  1. Jika sebuah transaksi yang dilakukan oleh suatu pihak atau yang sedang berlangsung itu memiliki nominal harga di bawah Rp 250.000, maka hal itu tidak akan membutuhkan sebuah materai.
  2. Jika sebuah transaksi yang sedang dilakukan suatu pihak atau yang sedang berlangsung, memiliki sebuah nominal angka di atas harga atau di sekitar rentan harga Rp 250.000 sampai dengan harga sekitar Rp. 1 juta, maka pada bukti transaksi atau Kwitansi ini akan memakai sebuah materai 3000.
  3. Jika sebuah transaksi yang dilakukan atau yang berlangsung itu memiliki nominal harga di atas satu juta rupiah, maka dalam Kwitansi atau bukti transaksi harus menggunakan sebuah materai 6000.

Memahami Perbedaan dari Kwitansi, Invoice, dan Nota

Setelah membahas tentang Kwitansi, rasanya tidak lengkap jika tidak membahas tentang beberapa saudara dari bukti transaksi ini. Ada juga beberapa dokumen yang digunakan untuk sebuah bukti proses transaksi. Beberapa dokumen itu diantaranya adalah nota dan juga invoice.

1. Kwitansi

Seperti yang sudah dijelaskan dengan lengkap sebelum di atas, bahwa dokumen ini yaitu kwitansi merupakan sebuah dokumen yang memiliki fungsi sebagai sebuah bukti pembayaran atau untuk penerimaan dana.

Beberapa pihak yang terlibat di dalam transaksi inj, yaitu antara pembayar dan juga penerima dana, akan mencantumkan sebuah informasi yang lengkap tentang produk, jumlah uang yang diberikan, alamat dan juga tanggal dari pembelian, serta nama dan juga tanda tangan dari penjual sebagai sebuah bukti yang valid bahwa kedua belah pihak tersebut memang sudah menyelesaikan sebuah transaksi pembayaran.

Untuk membuat legalitas dari Kwitansi ini jauh lebih kuat, maka Anda harus memberikan sebuah materai. Di atas materai tersebut, kedua belah pihak atau pihak dari si penerima harus bersedia menandatangani dokumen dari bukti tersebut.

Dalam Kwitansi ini juga akan diperlukan nomor tanda terima untuk membedakan bukti tanda terima dari satu sama lain dan juga dapat diurutkan sesuai dengan waktu dari transaksi tersebut dilakukan.

2. Faktur

Faktur adalah sebuah jenis dokumen transaksi yang digunakan untuk melacak sebuah transaksi penjualan. Dokumen faktur ini biasanya akan dibuat oleh pihak penjual yang terdiri dari tiga salinan. Sedangkan, untuk faktur lembar pertama akan dikirim ke pembeli.

Kemudian penjual akan menyimpan lembar dari faktur kedua tersebut untuk tujuan penagihan. Sedangkan, untuk faktur lembar ketiga akan disimpan ke dalam sebuah buku faktur. Anda juga dapat memantau proses dari penjualan ini dengan menggunakan aplikasi invoice.

Baca Juga: Contoh Invoice Pembayaran, Penjualan, dan Tagihan, Paling Lengkap!

3. Nota

Selanjutnya yang ketiga dan terakhir adalah nota. Dokumen Nota secara konseptual ini serupa dengan sebuah faktur. Kedua dokumen ini dibuat oleh pihak penjual. Hanya saja, untuk dokumen nota ini cukup terdiri dari dua salinan. Di mana pembeli akan menerima nota lembar pertama, dan penjual akan menyimpan lembar keduanya.

Sebenarnya pada prinsipnya, kwitansi ini berfungsi sebagai sebuah bukti pembayaran. Apabila Anda sebagai seorang pihak yang menjalankan sebuah transaksi, maka sebaiknya Anda meminta sebuah bukti transaksi yang berupa kwitansi untuk mencegah adanya potensi kejahatan.

Selain itu, kegiatan transaksi di sebuah perusahaan yang begitu kompleks terkadang juga membuat aktivitas dari pembuatan kwitansi ini menjadi sangat massive. Anda dapat mengatur pengelolaan keuangan perusahaan melalui software akuntansi secara otomatis, mudah, dan cepat.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami