Home / Blog / Business & Economy

Berikut Cara Membuat Buku Besar dengan Mudah

akuntan sedang membuat buku besar
Daftar isi
Mode

Buku besar adalah salah satu aktivitas akuntansi yang penting untuk dipahami. Sayangnya masih banyak yang belum paham arti dan cara membuat buku besar ini.

Dari buku besar, kita bisa mengelompokkan akun yang sama agar memudahkan proses identifikasinya bagi operasional usaha.

Sebenarnya, cara membuat buku besar perusahaan dagang cukup sederhana dan mudah. Hanya saja, pemahaman yang kurang membuatnya terlihat rumit.

Volume penjualan atau macam produk yang diperdagangkan juga mempengaruhi kerumitan pembuatan buku besar ini sehingga software pembukuan online bisa menjadi solusi untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi.

Agar lebih jelas, kita pahami dahulu arti buku besar akuntansi juga jenis dan cara membuat buku besar.

Arti dari Buku Besar

Buku besar adalah rangkuman keseluruhan transaksi yang ada dalam jurnal umum maupun khusus.

Sementara menurut beberapa ahli, buku besar diartikan sebagai berikut ini:

1. Ade F.

Buku besar merupakan sekumpulan akun yang berfungsi mengelompokkan transaksi pada jurnal umum.

2. Gito Brahmana

Buku besar yaitu tahap akhir pencatatan pada akuntansi. Dimana isi dari catatan tersebut adalah rangkuman data yang sudah diklasifikasikan dan mengacu pada jurnal.

Umumnya buku besar dimiliki oleh badan usaha dan jenisnya pun berbeda-beda.

Hal itu bergantung pada tinggi rendahnya transaksi atas badan usaha atau perusahaan tersebut.

Mencatat di dalam buku besar, dikenal dengan istilah posting. Ini dilakukan ketika Anda selesai mencatat pada jurnal umum.

Di dalam buku besar, terdapat dua jenis akun yaitu:

Akun riil, yakni akun yang umumnya muncul pada pencatatan aktiva, neraca, kewajiban, utang maupun modal

Akun nominal, adalah jenis akun yang biasa muncul dalam akun beban, pendapatan, serta laporan laba rugi

Jenis-jenis Buku Besar

Sebelum belajar cara membuat buku besar, Anda juga harus tahu apa saja jenis atau macamnya. Adapun jenis buku besar diantaranya adalah:

1. Umum

Jenis yang pertama ialah buku besar umum. Isinya adalah transaksi yang berkenaan dengan piutang usaha, kas, persediaan utang dan juga modal usaha.

Transaksi yang disebutkan di atas merupakan perkiraan dalam satu periode yang memproyeksikan efek bagi modal usaha, perubahan aktiva juga kewajiban perusahaan.

Pencatatan dalam buku besar umum ini berdasarkan pada rekapitulasi jurnal khusus di akhir bulan. Jadi Anda harus melakukan posting buku besar umum di akhir bulan juga.

2. Buku Besar Pembantu

Jenis buku besar ini berfungsi sebagai tambahan. Isinya adalah kumpulan rekening khusus utang usaha dan juga piutang, ditambah rincian informasi yang detail.

Buku besar pembantu sendiri masih diklasifikasikan ke dalam dua jenis yang berbeda, yaitu:

  • Buku Besar Pembantu untuk piutang usaha, berisi rincian catatan pelanggan yang kerap bertransaksi secara kredit beserta jumlah kreditnya.
  • Pencatatan tagihan masing-masing pelanggan dipisahkan. Sementara untuk perubahan piutang secara menyeluruh, dicatat dalam perkiraan piutang yang ada di buku besar umum.
  • Buku Besar Pembantu untuk utang. Fungsinya untuk mencatat supplier yang memberikan Anda kredit produk maupun aktiva dalam bentuk lainnya.

Jangan lupa dengan menggunakan software akuntansi online, catatan utang pada setiap supplier juga dipisahkan.

Perubahan utang yang sifatnya keseluruhan, dicatat dalam perkiraan utang di buku besar umum sebagaimana prinsip dari akuntansi.

Sementara perubahan utang pada masing-masing supplier, dimasukkan dalam perkiraan masing-masing yang ada di buku besar pembantu utang ini.

Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Definisi, Fungsi dan Tujuan Nota Kredit

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Selain memiliki lebih dari satu jenis, bentuk buku besar pun juga lebih dari satu. Apa saja bentuk buku besar yang ada dan banyak digunakan? Berikut ini penjelasan singkat yang telah kami siapkan.

  • Bentuk T, bentuk yang paling sederhana dan memang seperti huruf ‘T’. Nama akun di bagian kiri atas, sedangkan kode di kanan atas. Kredit di kanan dan debit di kiri
  • Skontro, bentuk kolom terbagi dua untuk debet dan kredit
  • Staffle kolom saldo tunggal, sering digunakan untuk transaksi yang memiliki banyak rincian atau penjelasan
  • Staffle kolom rangkap, tidak jauh beda dengan staffel kolom saldo tunggal. Hanya saja pada bagian saldo dibagi dua menjadi debet dan kredit

Cara Membuat Buku Besar yang Mudah Dipahami

Sebenarnya tidak sulit cara membuat buku besar apalagi Anda menggunakan software pembukuan yang lengkap. Hanya saja Anda harus paham tahapan-tahapannya.

  1. Lakukan pengisian tanggal posting buku besar, pastikan sama dengan tanggal pencatatan di jurnal umum
  2. Isi kolom. keterangan dengan akun yang memberi pengaruh pada akun dari buku besar itu sendiri. Misalnya jika ada saldo awal dalam buku besar, maka isi kolom dengan keterangam saldo awal juga
  3. Kolom referensi diisi dengan nama ataupun jenis jurnal yang diposting, berikut dengan nomor halamannya. Sebagai contoh, jurnal umum halaman 3, maka referensi diisi JU-3
  4. Kolom debit dan juga kredit diisi sesuai dengan posisi akun yang bersangkutan dalam jurnal umum. Misalnya saja akun kas di jurnal umum di sisi kredit, maka di buku besar tetap di kredit
  5. Kolom saldo menjadi tempat hasil keseluruhan penjumlahan maupun pengurangan untuk mendapatkan saldo akhir atas akun tersebut di buku besar

Fungsi dari Buku Besar

Setelah Anda memahami apa arti dari buku besar, apa saja jenisnya dan bagaimana cara membuat buku besar, kini harus tahu fungsinya juga.

Fungsi dari dibuatnya buku besar adalah untuk:

  • Memudahkan proses merangkum transaksi yang tercatat dalam jurnal umum
  • Menjadi alat untuk mengelompokkan data keuangan juga mengidentifikasi kondisi serta jumlah rekening atau akun riil apakah terdapat perbedaan atau tidak
  • Menjadi acuan untuk pengelompokkan transaksi, baik pada jurnal umum maupun jurnal sebelumnya
  • Menjadi pelengkap atas susunan laporan keuangan yang diperlukan. Jadi, tanpa adanya buku besar, bisa jadi laporan keuangan akan timpang atau kurang lengkap. Jadi walau dibantu aplikasi laporan keuangan online pun, Anda masih perlu buku besar untuk melengkapi.

Manfaat dari Buku Besar

Selain memiliki banyak fungsi, buku besar ini juga punya banyak manfaat. Itulah mengapa, Anda terutama para pelaku usaha wajib memahaminya.

Sebab sebagian besar manfaat yang diberikan oleh buku besar berhubungan dengan kondisi keuangan juga operasional dan pengembangan usaha.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari buku besar bagi usaha Anda.

  • Menjadi penyeimbang atas seluruh jenis laporan keuangan
  • Menjadi sumber informasi atas rekam jejak utama dari laporan keuangan
  • Dapat membantu mengidentifikasi adanya transaksi ‘luar biasa’ atau tidak wajar
  • Membantu menemukan adanya indikasi kecurangan ataupun manipulasi data
  • Menjadi salah satu tolok ukur kesehatan finansial atas suatu usaha

Jadi, mengapa para pelaku usaha wajib memiliki buku besar? Karena ada banyak manfaat yang bisa diberikan bagi kelangsungan dan perkembangan usaha Anda.

Jangan tunggu hingga bisnis Anda berskala besar. Justru mulai dari skala kecil atau pemula, Anda sudah harus mulai menerapkannya.

Cara membuat buku besar untuk usaha kecil tentu juga lebih sederhana. Pada saat sudah terbiasa, ketika usaha berkembang pun Anda akan lebih mudah dalam menyesuaikan buku besarnya.

Kerumitan pembuatan buku besar tergantung seberapa tinggi transaksi yang dilakukan oleh sebuah usaha. Jadi, jika menunggu usaha berkembang akan lebih sulit memahami dan membuatnya.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami